tag:blogger.com,1999:blog-1321591361086345460.post1157761425609294222..comments2023-10-26T16:20:46.473+07:00Comments on Book world: [Blog Tour] Review & Giveaway: Out of the Blue by Indah HanacoAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/17818868404816414925noreply@blogger.comBlogger24125tag:blogger.com,1999:blog-1321591361086345460.post-47818895969763026912015-11-13T18:19:26.014+07:002015-11-13T18:19:26.014+07:00Nama : Nova Indah Putri Lubis
Twitter : @n0v4ip
Do...Nama : Nova Indah Putri Lubis<br />Twitter : @n0v4ip<br />Domisili ; Medan<br />Link Share : https://twitter.com/n0v4ip/status/665125056972894209<br /><br />Yang saya lakukan untuk mengatasi trauma masa lalu adalah dengan cara berani mengahadapi hal-hal yang mengingatkan saya akan trauma itu. karena dengan berani menghadapinya sedikit demi sedikit pasti akan menghilangkan rasa trauma itu. <br /><br />Terima Kasih ^^novaiphttps://www.blogger.com/profile/09809472982863655721noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1321591361086345460.post-35219095711644763652015-11-13T09:27:57.507+07:002015-11-13T09:27:57.507+07:00Nama: Leny Hermi
Domisili: Kota Rantau KalSel
link...Nama: Leny Hermi<br />Domisili: Kota Rantau KalSel<br />link share: https://mobile.twitter.com/Lenny66677291/status/664987515762417666?p=v <br />follow blog via email<br />cerita keorang terdekat terlebih dahulu terus setelah itu pergi jalan-jalan untuk berusaha melupakan semuanya walaupun mungkin itu tidak mudah dan memerlukan waktu yg lama, tapi aku akan tetap berusaha melupakan semua dan membuka lembaran baru dihidupku dan dimasa depan yang lebih baik. Dan semua yg terjadi akan ku jadikan pelajaran dalam hidup ini.lenyhermi.blogspot.comhttps://www.blogger.com/profile/14754853676823682454noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1321591361086345460.post-77613041916970423002015-11-13T04:41:30.893+07:002015-11-13T04:41:30.893+07:00Nama: Putri Prama Ananta
Akun twitter: @putriprama...Nama: Putri Prama Ananta<br />Akun twitter: @putripramaa<br />Domisili: Probolinggo<br />Link share: https://mobile.twitter.com/PutriPramaa/status/664920194469535744?p=v<br />Nama akun follow blog: Putri Prama<br /><br />Pertanyaannya adalah "Apa yang kamu lakukan untuk mengatasi trauma masa lalu?"<br />Menurutku, pertanyaan tersebut kurang tepat. Trauma masa lalu bukanlah suatu hal yang harus diatasi, namun dijadikan pembelajaran bagi kita. Masa lalu adalah kemarin, waktu yang pernah kita lalui. Lalu, trauma sendiri adalah keadaan jiwa atau tingkah laku yg tidak normal sbg akibat dr tekanan jiwa atau cedera jasmani (KBBI). <br />Sulit menghilangkan trauma masa lalu. Percayalah, itu sulit sekali karena seperti kayu yang dipaku, meskipun pakunya dicabut sekalipun, selalu ada bekasnya--yang tidak akan pernah hilang kecuali kayu tersebut dihancurkan. Seperti itulah trauma masa lalu, sangat sulit untuk dihilangkan. Kita tidak mungkin menghancurkan diri kita sendiri hanya untuk menghilangkan trauma masa lalu, kan? Namun, dengan adanya 'lubang' di kehidupan, kita masih bisa menjadi lebih baik, bahkan masih hidup dengan baik.<br />Yang perlu dilakukan adalah show them that you get more better days now! Tunjukkan pada mereka bahwa seberapa menjengkelkannya sebuah perasaan trauma masa lalu, kita masih bisa menjalani kehidupan dengan baik. Aku pernah baca di quotes-quotes yang bertebaran di facebook: "Apa saja permasalahan yang kamu hadapi, jika kamu memiliki keyakinan pada hidupmu, kamu dapat menjadi raja dari hidupmu sendiri. Bebas!"<br />Yang perlu dilakukan adalah yakinlah pada diri sendiri bahwa kita bukanlah 'pembantu' dari kehidupan kita sendiri, namun, 'raja' dari kehidupan kita sendiri. Dengan motivasi itu, perlahan-lahan, trauma masa lalu akan hidup berdampingan rukun dengan kita. Putrihttps://www.blogger.com/profile/18114291463648712794noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1321591361086345460.post-51911315448245689752015-11-12T11:28:41.435+07:002015-11-12T11:28:41.435+07:00Nama: Fionna Susilo
domisili: Bandung
twitter: @gi...Nama: Fionna Susilo<br />domisili: Bandung<br />twitter: @giselgiselll<br />link share: https://twitter.com/giselgiselll/status/664658654587699200<br />GFC: Fionna Susilo<br /><br />Jawaban:<br />Sebagai manusia kita pasti pernah mengalami hal buruk yang kemudian hal buruk itu tidak dapat dilupakan hanya dalam waktu satu, dua, atau bahkan bertahun-tahun lamanya. Termasuk saya, saya memiliki trauma semasa kecil (sekitar SD) dengan guru dan teman-teman saya. Saat SD itu guru saya sangat galak, sering berteriak dengan nada sangat keras, dan kerapkali membeda-bedakan murid melalui status sosialnya. Begitu pula dengan teman-teman saya. Hal itu membuat saya trauma, dan ketika SMP saya sangat selektif memilih teman dan dalam pikiran saya guru itu jahat dan menyeramkan. Saya juga jadi tidak semangat bersekolah dan melaksanakannya dengan sangat terpaksa.<br /><br />Dari pengalaman saya itu, trauma saya syukurnya bisa diatasi dengan cara mengubah pola pikir kita sendiri terlebih dahulu. Saya waktu itu mengubah mind-set saya dengan berpikir, SMP dan SD saya kan beda sekolah pasti guru dan teman2nya beda. Setelah ubah mind-set coba membuka diri dan melihat sisi positif dari masa lalu itu. Setiap kejadian pasti ada sisi positifnya kok. Setelah itu jadikan sisi positif itu sebagai kekuatan bukan ketaukan untuk menghadapi situasi yang sama pada masa sekarang. Berbagi cerita dan meminta nasehat pada guru BK, psikolog, ataupun orang tua juga saya kira mampu mengusir trauma kita karena mereka lebih berpengalaman. Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/11665316053190303863noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1321591361086345460.post-83321144852740583322015-11-11T22:36:37.513+07:002015-11-11T22:36:37.513+07:00Rini Cipta Rahayu
@rinicipta
Karangasem, Bali
http...Rini Cipta Rahayu<br />@rinicipta<br />Karangasem, Bali<br />https://twitter.com/RiniCipta/status/664463912704708608<br />GFC : Rini Cipta Rahayu<br /><br />Satu-satunya cara mengatasi trauma masa lalu adalah berdamai dengan trauma tersebut. Jika kita belum berani melawan rasa takut maka selamanya kita akan tidak berani melangkah dan melepaskan diri dari belenggu masa lalu itu. Banyak cara yang bisa dilakukan misalnya dengan mencoba hal yang sama (yang membuat kita trauma) dengan mengantisipasi tindakan yang membuat kita merasa trauma, sharing dengan kertas/laptop, orang terdekat, psikolog dsb. Tapi menurutku yang paling ampuh adalah curhat dengan Tuhan, karena Ia kan selalu menyertai setiap langkah kita dan menunjukkan jalan terbaik-Nya.<br />Proses penyembuhan trauma itu memerlukan banyak waktu, aku yakin jika kita udah ada niat dan tekad yang bulat, tidak memaksakan diri, secara perlahan rasa trauma itu akan dapat disembuhkan.Rini Cipta Rahayuhttps://www.blogger.com/profile/05980401814640654746noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1321591361086345460.post-71853791364465944012015-11-11T22:32:25.820+07:002015-11-11T22:32:25.820+07:00Maaf, ketinggalan. Saya sudah follow blog ini mela...Maaf, ketinggalan. Saya sudah follow blog ini melalui GFC atas nama Aya Murning. Terima kasih. :)Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/10128801090298915322noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1321591361086345460.post-69389576477101225412015-11-11T21:02:48.679+07:002015-11-11T21:02:48.679+07:00Nama: Annisa Widi Astuty
Domisili: Yogyakarta
Akun...Nama: Annisa Widi Astuty<br />Domisili: Yogyakarta<br />Akun Twitter: @nisawidik<br />Link Share: http://m.writelonger.com/status/664440072293384193/tr<br />Nama Akun Follow: Park Chan Yeol<br />Jawaban:<br />Yang akan saya lakukan untuk mengatasi trauma masa lalu saya adalah dengan mensharingkan segala hal yang menyebabkan saya jatuh ke jurang bernama trauma. Trauma yang berkepanjangan hanya akan menjadi batu penghalang kesuksesan kita. Menjadi pribadi yang mau membuka diri adalah hal paling tepat. Trauma ada banyak macamnya. Jika berat, serahkan pada yang berwenang. Berhubung saya adalah mahasiswi semester tiga jurusan psikologi, saya akan mengajak diri saya untuk melihat ke sekeliling saya. Sejatinya jangan menganggap remeh trauma yang kita rasakan karena itu hanya akan memperburuk keadaan. Bijaklah. Perbanyak melakukan aktivitas positif yang membuat diri saya tenang, meminimalkan rahasia yang saya punya dengan lebih membuka diri, konsultasikan ke psikolog sangat dianjurkan. Intinya, saya akan berpikir ke depan. Saya akan menciptakan prinsip bahwa saya adalah orang untuk masa depan. Jika saya terkungkung oleh trauma, saya tidak akan pernah maju. Saya akan stag di masa lalu. Yang terpenting adalah, mau membuka diri dan kembalikan semuanya pada Tuhan. Tuhan akan berkehendak, kita boleh berusaha.Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/04910075724091218761noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1321591361086345460.post-88098495812655982622015-11-11T12:38:07.541+07:002015-11-11T12:38:07.541+07:00nama: Aulia
akun twitter: @nunaalia
domisili: Sera...nama: Aulia<br />akun twitter: @nunaalia<br />domisili: Serang<br />link share: https://twitter.com/nunaalia/status/664309356754657280<br />nama akun follow blog ini (via GFC): nunaalia 79<br /><br />Apa yang kamu lakukan untuk mengatasi trauma masa lalumu?<br /><br />Jawaban:<br />Yang pertama pasti berdoa, memohon ketenangan hati dan jiwa pada Allah SWT supaya bisa menerima apa yang terjadi dengan ikhlas. <br />Kedua, berbagi dengan orang lain agar beban yang dirasa menjadi lebih ringan, dengan berbagi juga aku akan mendapatkan nasehat, saran, bahkan ide-ide untuk apa yang akan aku lakukan selanjutnya, karena aku akan butuh masukan dari orang lain yg lebih berpikir rasional daripada aku yg karena trauma ini lebih emosional.<br />Terakhir, aku HARUS berusaha melupakan hal buruk yang membuat trauma tersebut, dan bangkit kembali menjalani hidup. Memang tidak akan mudah, tapi dengan pertolongan Allah SWT, dan doa juga dukungan orang-orang sekitar, pasti aku bisa mengatasi trauma masa lalu itu.Nunaaliahttps://www.blogger.com/profile/11601633588237122479noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1321591361086345460.post-85855890209086674492015-11-11T10:10:59.714+07:002015-11-11T10:10:59.714+07:00Nama : Agatha Vonilia Marcellina
Akun twitter : @A...Nama : Agatha Vonilia Marcellina<br />Akun twitter : @Agatha_AVM<br />Domisili : Jember<br />Link share : https://twitter.com/Agatha_AVM/status/664276066735910912<br />Nama akun follow blog (via GFC) : Agatha Vonilia<br /><br />Jawaban :<br /><br />Trauma itu adalah bagian dari masa lalu. Masa lalu tidak akan pernah bisa diputar kembali. Kalau trauma di masa lalu menyakitkan dan membuat kita hancur, kita harus bangkit kembali. Kehidupan itu ibarat kertas. Tidak selamanya kertas itu putih bersih, kita harus menggoreskan tinta ke sana. Apa tujuan kita hidup dan siapa yang berharap banyak pada kita? Semakin kita terjebak dalam trauma di masa lalu malah akan lebih menyakitkan orang lain daripada diri sendiri.<br /><br />Aku pernah mencoba meredakan trauma di masa lalu dengan cara ini. Ambil kertas berwarna putih kemudian tuliskan aja trauma apa di masa lalumu yang benar-benar bikin kamu terpuruk bahkan ingin sekali mengakhiri hidup di dunia. Lipat menjadi seekor burung (origami). Masukkan burung itu dalam toples kaca. Taruh dalam lemari paling pojok. Beri tulisan ini pada botol : "Don't open this bottleI! My new life starts today. I am born."Agatha Voniliahttps://www.blogger.com/profile/08363506252083087585noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1321591361086345460.post-55919969429049945302015-11-11T08:45:08.929+07:002015-11-11T08:45:08.929+07:00Nama : Naning Pratiwi
Akun twitter : @chelseas_lov...Nama : Naning Pratiwi<br />Akun twitter : @chelseas_lovers<br />Domisili : Tulungagung<br />Link share : https://twitter.com/chelseas_lovers/status/664255978913689600<br />Nama akun follow blog (via GFC) : Naning Pratiwi<br />Jawaban :<br />Trauma ya??? <br />Aduh. memang sulit kalau berbicara tentang trauma. Mau sekuat apapun, terkadang masa lalu selalu membuat orang berpikiran berbdea. Apalagi menyangkut masa lalu yang pahit. Tapi, time will heal the pain kan? So, Mungkin banyak-banyak think positif. Buang hal-hal negatif yang ada di pikiran dengan merefres otak, mendengarkan musik mungkin, baca buku, olahraga, atau menikmati alam. Jalani seperti air mengalir, jangan dipaksa, kelak pasti hal itu akan mengabur dengan sendirinya. :D :DAnonymoushttps://www.blogger.com/profile/01016789953009435193noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1321591361086345460.post-55381994572238532932015-11-11T06:57:14.538+07:002015-11-11T06:57:14.538+07:00Nama : Eka Sulistiana
Akun twitter : @ekasulistian...Nama : Eka Sulistiana<br />Akun twitter : @ekasulistiana24<br />Domisili : Palembang<br />Link share : https://twitter.com/ekasulistiana24/status/664226903801225216<br />Nama akun follow blog (via GFC) : Eka Sulistiana<br />Jawaban :<br /><br />Yang akan saya lakukan yaitu berpikir positif. Meyakini diri saya, bahwa tidak semuanya akan berakhir buruk dan harus percaya bahwa dibalik peristiwa pahit yang kita alami, akan ada kebahagiaan yang dihadiahkan Tuhan kepada kita, sebagai imbalan atas kesabaran dan kekuatan yang kita miliki dalam menghadapi peristiwa pahit itu. Jadi, tak ada gunanya kita merasa takut dan trauma.Sulishttps://www.blogger.com/profile/13277644948090272585noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1321591361086345460.post-75496367955958282032015-11-10T20:53:55.013+07:002015-11-10T20:53:55.013+07:00This comment has been removed by the author.Safitri Ariyantihttps://www.blogger.com/profile/15464090406605195327noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1321591361086345460.post-28319923570597936952015-11-10T15:46:53.930+07:002015-11-10T15:46:53.930+07:00Nama: Aya Murning
Twitter: @murniaya
Domisili: Pal...Nama: Aya Murning<br />Twitter: @murniaya<br />Domisili: Palembang<br />Link share: http://twitter.com/murniaya/status/663955050918641664<br /><br />Intermezzo dulu sedikit ya sebelum saya jawab. :)<br /><br />Ketika Ibu Ainun meninggal, Eyang Habibie sering terjebak di tengah malam, bangun dan berjalan keliling rumah tanpa sendal mencari istrinya seperti anak kecil yang sedang mencari ibunya. Dokter bilang itu termasuk penyakit psikosomatik malignant. Bisa dibilang sebuah penyakit berat akibat kehilangan yang sangat mendalam. Lalu tim dokter menyarankan 4 alternatif:<br />1) masuk RSJ<br />2) tinggal di rumah, tapi selalu dipantau oleh tim dokter RSJ dan dokter dari Jerman<br />3) mencurahkan isi hati kepada satu tim<br />4) tulis dan dihadapi sendiri<br /><br />Kemudian Eyang Habibie mengambil opsi ke-4. Beliau tulis sendiri. Saat beliau mengakhiri tulisan itu, saat itulah beliau baru benar-benar realize dan rela Ibu Ainun sudah pergi. Dan tulisan itu pun akhirnya menjadi buku Habibie & Ainun.<br /><br />Jika dikorelasikan dengan trauma masa lalu, itu mirip seperti kasus di atas. Mengatasinya bisa juga dengan cara menceritakannya kepada orang terpercaya yang dapat memberikan solusi dan ketenangan. Tapi, menurut saya yang lebih efektif adalah dengan cara menuliskannya sendiri seperti yang Eyang Habibie lakukan. Orang yang trauma biasanya akan selalu menghindari dan menolak mengingat hal itu lagi. Padahal trauma itu harus dihadapi karena dengan begitu kita bisa buktikan pada diri sendiri bahwa kita lebih kuat dari trauma tersebut. :)Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/10128801090298915322noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1321591361086345460.post-84295713356801020112015-11-10T15:39:56.006+07:002015-11-10T15:39:56.006+07:00Nama : Tasya
Akun Twitter : @tasyaamanda95
Domisil...Nama : Tasya<br />Akun Twitter : @tasyaamanda95<br />Domisili : Bandung<br />Link share : https://twitter.com/tasyaamanda95/status/663997296200146944<br />Akun GFC : Tasya Amanda<br /><br />Apa yang kamu lakukan untuk mengatasi trauma masa lalumu?<br />Dengan cara melawan diri sendiri untuk menghadapi trauma tersebut. Tasyahttps://www.blogger.com/profile/13750641739637082388noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1321591361086345460.post-38125241421801015662015-11-10T13:10:27.034+07:002015-11-10T13:10:27.034+07:00Nama: Lala
Akun Twitter: @fazidaa_
Domisili: Jakar...Nama: Lala<br />Akun Twitter: @fazidaa_<br />Domisili: Jakarta<br />Link Share: https://mobile.twitter.com/fazidaa_/status/663910852639113216<br />Follow via GFC: Fabiola Izdihar<br />Jawaban: <br />Aku akan memaksakan diriku untuk menghadapinya. Aku tidak akan membiarkan diriku larut dalam trauma itu, agar tidak memperparah keadaan. Trauma itu hal buruk yang pernah kita alami dan membekas di ingatan, kalau kita 'menyerahkan diri' kita pada arus tersebut, kita akan semakin terbawa, semakin takut. Sebenarnya waktu dan kekuatan diri bisa menyembuhkan trauma kalau kita benar-benar serius. Jika dihadapkan dengan hal serupa trauma masa lalu, jangan segan untuk menghadapinya. Lama-lama diri kita akan terbiasa, dan kita akan 'lupa' dengan trauma itu. Walau awalnya pasti sulit dan kita akan kesakitan, jika kita bertahan, kita pasti bisa. Contohnya aku yang trauma naik lift karena sewaktu kecil lift yang aku naiki mengalami kerusakan. Benar, bukan phobia tapi trauma. Mungkin bukan hal besar yang mempengaruhi hidupku seperti masalah keluarga, cinta, dsb, tapi cukup menyulitkan juga. Semakin hari, aku dihadapkan dengan keadaan yang mengharuskan aku naik lift. Awalnya aku tidak mau dan memilih untuk menggunakan tangga, tapi kalau terus menghindar nanti akan tersiksa dan capek sendiri. Mau ngga mau aku harus naik lift, awalnya takut, bener-bener freak out, selalu tutup mata dan pegangan orang. Tapi lama2 jadi terbiasa karena aku mau mengubah. Sekarang aku udah kayak orang biasa lainnya kalau naik lift, udah terbiasa. Intinya, kita harus menghadapinya, walau awalnya tidak mudah, waktu dan kekuatan diri sendiri akan membuatnya terbiasa.-https://www.blogger.com/profile/00471488892076406556noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1321591361086345460.post-55159925444074199722015-11-10T10:52:36.195+07:002015-11-10T10:52:36.195+07:00Desty
@destinugrainy
Palopo, Sulawesi Selatan
aku ...Desty<br />@destinugrainy<br />Palopo, Sulawesi Selatan<br />aku follow via GFC : destinugrainy<br />https://twitter.com/destinugrainy/status/663926416346509312<br /><br />Mengatasi trauma masa lalu hanya bisa diatasi dengan "berdamai" dengan penyebab traumanya. Mungkin akan terasa sulit ketika harus berhadapan kembali dengan trauma itu, tapi percayalah trauma tidak bisa dihilangkan dengan melupakandestinugrainyhttps://www.blogger.com/profile/04598664024051992321noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1321591361086345460.post-17908593826907513442015-11-10T08:24:01.531+07:002015-11-10T08:24:01.531+07:00Tri Indah Permatasari
@LiebeIs0503
Palembang
Link ...Tri Indah Permatasari<br />@LiebeIs0503<br />Palembang<br />Link share: https://twitter.com/LiebeIs0503/status/663747437748576256<br /><br />Masa laluku, meski memang ada yang membuatku trauma tapi itu bukan berarti aku berlari dari permasalahan itu. Masalahnya sudah selesai hanya saja meninggalkan kenangan yang buruk. Aku bisa melupakannya, sungguh. Dan yang kubutuhkan untuk mengatasi trauma itu adalah orang yang ada disekelilingku tidak akan pernah mengingatkanku kembali pada masa lalu itu. Bukan merasa takut atau bersalah. Tapi lebih ke perasaan dimana, kenapa diungkit lagi? kenapa dibahas lagi? apa aku tidak melakukan perubahan sedikitpun, sehingga mereka harus mengingatkanku? Itu membuatku merasa percuma saja waktu yang telah ku lalui selama ini.Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/02312183041353720502noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1321591361086345460.post-80792931827132485242015-11-10T06:24:27.156+07:002015-11-10T06:24:27.156+07:00Nama : Betty
Twiter : @betty_nu8
Link share :http...Nama : Betty<br />Twiter : @betty_nu8<br /> Link share :https://mobile.twitter.com/betty_nu8/status/663855169390510080<br />Follow via: email betynugroho@gmail.com<br /><br />Jawaban<br /><br /><br />Untuk mengatasi trauma adalah dengan menghadapinya bukan menghindarinya. Trauma itu seperti luka dalam tubuh kita, akan selalu menempel dan ikut kemanapun kita melangkah dan setiap melihatnya akan mengingatkan kita kembali akan rasa sakitnya.<br />Satu-satunya cara untuk menghilangkan luka itu adalah dengan memberikannya salep yang mau tak mau kita harus menyentuhnya, mungkin awalnya akan terasa sakit dan perih tapi semakin kita sering mengolesinya, luka itu akan semakin mengecil dan lama kelamaan akan hilang.<br />Mungkin akan perlu proses dan waktu yang tidak sebentar dalam penyembuhannya, tapi kalau kita membiarkannya maka luka itu akan terus mengikuti kita seumur hidup.Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/09284935331783714375noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1321591361086345460.post-39239375750869525892015-11-10T02:00:17.989+07:002015-11-10T02:00:17.989+07:00Nama: Kiki Suarni
Twitter: @Kimol12
Domisili: Batu...Nama: Kiki Suarni<br />Twitter: @Kimol12<br />Domisili: Batubara-Sumut<br />Akun follow: kikisuarni616@yahoo.com<br />Link Share: https://mobile.twitter.com/Kimol12/status/663789078140223488<br /><br />Jawaban:<br /><br />Mungkin bukan melupakan tapi mencoba berdamai dengan masa lalu. Bagaimana pun, kita tidak bisa melupakan masa lalu (kecuali amnesia) karena masa lalu adalah bagian dari perjalanan hidup. Mencoba ikhlas dan menerima adalah kuncinya. Walaupun trauma masa lalu itu pahit, tapi percayalah jika kita ikhlas menerimanya Tuhan pasti memberikan jalan untuk kita mengatasi trauma tersebut. Walau mungkin trauma masa lalu itu akan sering teringat, tapi cobalah untuk bangkit dengan menjadikan diri kita pribadi yang lebih baik lagi. Karena waktu terus berputar dan hidup harus terus bergerak maju. Jadikan masa lalu sebagai pelajaran hidup. Karena kita hidup untuk masa depan. Whatever did, life must go on! <br /><br />Terima kasih.Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/00007095236322564909noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1321591361086345460.post-56167329937041852242015-11-09T20:23:14.679+07:002015-11-09T20:23:14.679+07:00Nama : Afika Yulia Sari
Twitter : @afikayulia
Domi...Nama : Afika Yulia Sari<br />Twitter : @afikayulia<br />Domisili : Jakarta<br />Link Share : https://twitter.com/afikayulia/status/663691467467026432<br />Nama akun follow : Afika Yulia <br /><br />Hal yang aku lakukan untuk mengatasi trauma masa laluku adalah menghabiskan waktu dengan melakukan sesuatu yang dapat membuatku senang. Seperti membaca buku, nonton film, kumpul dengan sahabat, jalan-jalan, touring, dan masih banyak lagi Afika Yuliahttps://www.blogger.com/profile/07591439508504637554noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1321591361086345460.post-34680730897561379902015-11-09T19:30:20.866+07:002015-11-09T19:30:20.866+07:00Nama: Faiz Istighfara
Akun twitter: @istighfaraFai...Nama: Faiz Istighfara<br />Akun twitter: @istighfaraFaiz<br />Domisili: Sidoarjo, Jatim<br />Link share: https://twitter.com/istighfaraFaiz/status/663688751651028992<br />Follow via GFC: Faiz Istighfara<br /><br />Jawaban:<br />Saya belum punya trauma, sih, di masa lalu. Tapi bagaimanapun, trauma itu ada untuk dilawan. Dia seperti penyakit yang mengerogoti kita dan menunbuhkan ketakutan dari dalam. Dan kita harus melawannya, dan tidak pernah membiarkan trauma itu menang untuk menguasai kita. Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/11851595967823036932noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1321591361086345460.post-19803576596848689902015-11-09T17:25:04.151+07:002015-11-09T17:25:04.151+07:00Nama : Rigita Cahyani
Akun : @Rigita2110
Domisili ...Nama : Rigita Cahyani<br />Akun : @Rigita2110<br />Domisili : Tegal<br />Link share :https://twitter.com/Rigita2110/status/663660755770740736<br /><br />Memiliki trauma masa lalu itu menakutkan, karena trauma bisa mnjdikan seseorang berubah drastis. Menurutku trauma itu harus dilupakan walau sulit, mencoba mencari sesuatu yg baru yg jauh dr hal2 yg bikin kita trauma. Kalau aku udah pasti susah bgt krna aku orang yg susah melupakan, aku bakalan milih curhat ke orang terdekat sprti mama, aku bukan tipe orang yg tahan memendam masalah, dan kalo aku punya trauma pasti aku akan jd orang yg sangat benci kepada hal yg berhubungan dgn traumakuGitahttps://www.blogger.com/profile/12056245038578196287noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1321591361086345460.post-25059002116683326242015-11-09T13:27:45.682+07:002015-11-09T13:27:45.682+07:00Nama: Didi Syaputra
Akun Twitter: @DiddySyaputra
D...Nama: Didi Syaputra<br />Akun Twitter: @DiddySyaputra<br />Domisili: Tembilahan, Riau<br />Link share: https://twitter.com/DiddySyaputra/status/663575733214691328<br />Follow Via GFC: Diddy Syaputra<br /><br />Jawaban:<br />Menerimanya. Seberapa pun pahit kenyataan masa lalu, akan terus kucoba menerimanya dengan ikhlas, berkarib rasa dengannya, merangkulnya erat, bagaimana pun juga masa lalu merupakan bagian dari hidup, meskipun itu menyakitkan. <br /><br />Kesalahan paling mendasar terhadap trauma masa lalu yang pedih adalah lari dari kenyataan. Dan aku tidak akan melakukan hal bodoh itu, semakin aku berlari maka semakin gencar pula ia menghampiriku, menerorku, membuatku semakin terpuruk karenanya. Aku tidak ingin hal itu terjadi. Aku lebih memilih berdamai dengannya. Ketika berdamai, aku akan semakin leluasa memahaminya mengapa ia turut serta hadir dalam hidupku, dengan mudah aku bisa mencernanya dari berbagai sudut. Mungkin ini teramat sulit dilakukan, tapi jika tidak kulakukan, apa mungkin aku terus bisa berlari dari kenyataan tanpa kelelahan. No! Aku bisa terjerembab jatuh oleh karena kesalahanku memilih terus berlari, menghindarinya. Maka akan lebih bijak jika aku menyikapi trauma masa lalu dengan penerimaan. Sebab aku yakin, suatu saat aku akan terbiasa dengan keberadaannya, bahkan ia bisa menjadi "Ibrah" (pelajaran) berharga untuk hidupku ke depannya. <br /><br />Masa lalu yang pahit jika diterima juga dengan pahit, maka ia akan semakin pahit. Sebaliknya, jika diterima dengan manis dan diletakkan di tempat yang juga manis maka ia akan menjadi manis.<br /><br />Terima kasih!Didi Syaputrahttps://www.blogger.com/profile/01336228670726716842noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1321591361086345460.post-16806145374321250672015-11-09T11:15:22.055+07:002015-11-09T11:15:22.055+07:00Nama: Akhfhin
Akun twitter: @afingleek
Domisili: J...Nama: Akhfhin<br />Akun twitter: @afingleek<br />Domisili: Jakarta Selatan<br />Link share: https://twitter.com/afingleek/status/663569266352877568<br />Follow via GFC: Akhfhin Rahardhiyanto<br /><br />Jawaban:<br />Untuk mengatasi trauma masa lalu kalo menurutku kita harus menceritakan tentang trauma yang kita hadapi tersebut bisa ke orang yang paling dekat dengan kita dan kita percayai juga bisa juga ke tenaga profesional (psikolog). Dengan menceritakan tentang trauma tersebut kita otomatis mengurangi beban yang ada dalam diri kita yang selama ini menyembunyikan kesakitan trauma masa lalu itu. Bisa jadi kan teman dekat kita atau psikolog tersebut bisa membantu kita mengatasi trauma tersebut kan?<br /><br />Memang susah menceritakan hal seserius ini but we'll never know kan? Perhaps dengan menceritakan segalanya kita bisa menjadi diri kita yang ceria dulu sebelum kejadian traumatis.Akhfhin Rahardhiyantohttps://www.blogger.com/profile/05572825859302121827noreply@blogger.com