Wednesday, June 15, 2016

Review: Insecure by Lia Seplia

Judul : Insecure
Penulis : Lia Seplia
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 240 halaman
Terbit : May, 2016

SINOPSIS

- Zee -
Jangan menatap luka dan memar di tubuhku.
Jangan berani bertanya apa yang terjadi.
Menjauh saja dariku.
Hanya dengan begitu, aku merasa aman.

- Sam -
Meski orang lain menganggap otak gue nggak guna, setidaknya tubuh gue selalu siap menjadi tameng untuk melindungi orang-orang yang gue sayang.
Buat gue, itu lebih dari sekadar berguna!

Zee Rasyid dan Sam Alqori satu bangku di tahun terakhir SMA mereka. Sikap Zee yang tertutup perlahan melunak dengan kehangatan yang ditawarkan Sam.

Apalagi ketika Zee melihat kondisi keluarga Sam yang sederhana, berbeda jauh dari kehidupannya dengan sang mama.

Pelan-pelan kedekatan Zee dan Sam membuat kepribadian masing-masing berubah. Hidup yang mereka jalani tak lagi terasa aman.


 ------------------------------------------------------------
REVIEW

Sam terkenal berandalan di sekolahnya. Dia merupakan siswa yang malas belajar dan suka sekali tidur di kelas. Di tahun terakhirnya di sekolah dia duduk sebangku dengan siswi aneh dan tertutup bernama Zee.

Zee merupakan siswi yang suka menyendiri bahkan terkesan tidak memiliki teman. Dia juga tidak suka berbicara dengan orang lain. Tapi duduk sebangku dengan Sam mengusik pribadinya. Benteng yang selama ini berusaha Zee tutup rapat mulai diketahui Sam tanpa sengaja.

Bagaimana tidak Sam ketahui? Setiap hari Zee datang ke sekolah dengan luka memar di tubuhnya. Namun Zee selalu menolak jika Sam bertanya penyebabnya. Zee selalu mempunyai seribu satu alasan untuk menjawab darimana asal lebam itu.

Para guru bukannya tidak peduli dengan fakta yang terjadi pada Zee. Mereka sudah memanggil Zee dan bertanya padanya akan kondisi yang dialaminya. Namun Zee tetap memasang benteng pertahanannya. Hal itu membuat para guru bosan melihat tingkah laku Zee.

Di lain pihak Sam semakin penasaran akan sosok Zee. Zee merupakan teman yang baik untuk Sam. Zee kerap kali memberikan jawaban contekan pada Zee dan tidak peduli saat Sam tertidur sepanjang kegiatan belajar mengajar di kelas. Tanpa disadari Zee, sikap santai dan nyeleneh Sam membuat dirinya mulai membuka diri. Perlahan fakta itu terungkap. 

Sam pun punya keinginan untuk membantu Zee keluar dari masalahnya.

Akan tetapi bagaimana akhirnya jika Sam juga mengalami kejadian serupa di rumahnya? Akankah Sam dan Zee menemukan pilihan hidup mereka?
-----------------------------------------------------------------  
"Gue peduli, mau ikut campur, karena gue sayang. Gue mencoba melindungi lo dengan alasan yang sama. Tapi ternyata gue salah." (halaman 124)
Ini merupakan karya kedua dari Lia Seplia yang aku baca. Setelah sebelumnya Lia Seplia berhasil mencuri perhatian dengan debutnya Replay, jelas aku termasuk menunggu tulisan penulis ini selanjutnya. Kali ini buku terbarunya berlabel teenlit. Saat pertama kali novel ini diterbitkan, jujur saja sudah membuat aku penasaran akan ceritanya.
Covernya cantik, sekaligus kelam. Ditambah tagline Andai aku lebih berani" memang terlihat kelam seperti cerita di dalamnya.

Novel ini ditulis dengan baik jujur saja. Ditulis menggunakan sudut pandang pertama dari sisi Zee dan Sam. Penulis mampu menulis dari sudut dua tokoh yang mempunyai watak berbeda. Mengangkat konflik cerita yang kelam, namun penulis berhasil menjabarkannya dengan baik. Pembaca dapat tahu apa yang harus dilakukan saat mengalami kejadian serupa yang dialami Zee dan Sam. Aku berkali-kali harus merasakan kengerian saat membaca halaman demi halaman kisah Sam dan Zee.

Pembaca diajak untuk bertemu dengan tokoh yang beragam dalam cerita ini. Sam yang dikenalkan sebagai sosok badboy langsung mencuri perhatian bagaimana sikapnya yang setiakawan dan sayang keluarga. Di lain pihak sosok Zee yang lemah dan berusaha menutupi keadaannya di depan orang banyak benar-benar membuat aku kesal. Namun, jika terus dibaca halaman demi halaman cerita ini kamu akan menemukan alasan dibalik sikap tertutupnya Zee. Akhirnya hal itu menjadi wajar dan dapat diterima oleh pembaca. Lalu ada tokoh Vini yang menjadi pelengkap dan pemanis cerita. Sikapnya yang blak-blak an dan setiakawan mengambil bagian penting cerita ini.

Aku suka bagaimana masing-masing tokoh dibiarkan berkembang dengan sendirinya. Walaupun setiap tokoh mempunyai konfliknya masing-masing namun akhirnya dapat menemukan tujuan hidup mereka. 

Novel ini bukan hanya menceritakan kisah kelam saja. Namun ada unsur keluarga, persahabatan dan kemampuan untuk bersikap lebih berani akan suatu hal. Terkadang yang kita perlukan hanya kemauan untuk menjadi berani dalam menghadapi suatu masalah. Jangan takut! Karena dengan ketakutan masalah yang kita hadapi tidak akan pernah selesai.




Selamat Membaca dan beranilah! 

CHEERS,

APRL  

No comments:

Post a Comment