[Blog Tour] Review + giveaway: Beat of The Second Chance

Wednesday, November 23, 2016

Judul : Beat of The Second Chance
Penulis : Zachira Indah
Penerbit : Grasindo
Tebal : 256 halaman
Terbit : September, 2016

SINOPSIS

Galang, mantan drummer Three Notes sebuah band terkenal terpaksa berhenti dari dunia musik karena kehilangan satu kakinya dalam kecelakaan. Dunianya kini adalah pertaruhan untuk survive dalam hidup dan pekerjaan yang tidak mengizinkannya, memiliki kesempatan karena statusnya kini adalah 'orang cacat'.

Di satu sisi, Nessa dokter muda yang di ambang kesuksesan karena mewarisi rumah sakit keluarga di Melbourne mulai ragu dengan keputusannya. Pertemuannya dengan Galang membangkitkan mimpi lama tentang menjadi drummer saat dirinya masih mengidolakan laki-laki itu.

Dulu, mereka tidak percaya lagi pada mimpi.
Dulu mereka menyerah dengan keadaan.
Tapi sebuah pertemuan memercikkan harapan keduanya untuk membalikkan keadaan.
Yang mereka butuhkan hanya kesempatan.
Sebuah kesempatan kedua.


----------------------------------------------------------------------------
REVIEW

Nessa dan sahabatnya sudah sejak lama menggemari band Three Notes dan kerap kali menghadiri konser mereka. Hari itu, entah kenapa mereka tidak bisa hadir di pertunjukan Three Notes. Namun dewi keberuntungan membawa Nessa dan sahabatnya justru malah bisa masuk ke backstage dan kenal lebih dekat dengan personil Three Notes.

Ada satu sosok personil Three Notes yang mencuri perhatian Nessa. Dia adalah Galang si penebuk drum. Sosok Galang yang berada di belakang drum selama ini luput dari perharian Nessa. Namun saat itu Nessa melihat Galang dari sisi berbeda. Galang jugalah yang membantu Nessa dan sahabatnya untuk dapat masuk ke backstage saat Three Notes tampil.

Usai pertunjukan Three Notes, Galang memberikan sebuah stik drum yang bertuliskan namanya ke Nessa. Hal itu membuat Nessa jadi ingin mempelajari Drum lebih dalam lagi. Nessa menjadikan sosok Galang sebagai panututan semangatnya dalam mendalami drum.

Nessa sendiri adalah seorang dokter muda. Dia tidak pernah serius dalam mengeluti suatu bidang. Memilih jurusan di bangku kuliah sebagai seorang dokter juga karena dorongan dari orangtuanya. Nessa suka segala hal berbau gotic, sampai cara berpakaian Nessa pun bergaya gotic. Namun tampilan kamarnya seperti gadis muda pada umumnya. Begitu juga kegiatannya dalam mendalami drum. Semangat Nessa hilang saat tau Galang sudah tidak menebuk drum lagi.

Nessa kehilangan sosok panutannya dalam mendalami drum. Kepergiaannya Galang dari posisi personil Three Notes membuat Nessa juga meninggalkan drum.
Tapi, apa yang terjadi jika suatu saat Nessa kembali bertemu dengan Galang dan melihat keadaan Galang berbeda dari sosok yang Nessa kenal dulu. Apa yang akan dilakukan Nessa?
Lalu akankah Nessa menemukan passionnya sendiri?

Beat of The Second Chance adalah novel music series terbitan Grasindo. Temanya unik. Musik. Drum pula yang menjadi objek pembahasannya.

Di awal cerita aku pikir Zachira akan mengemas cerita ini dengan ending yang mudah ditebak. Namun ternyata salah. Zachira mengemas cerita ini dengan twist yang tidak ku sangka sebelumnya.

Dari segi tokoh, aku suka sekali bagaimana karakter Nessa digambarkan. Kutu loncat -jika bisa kusebut semikin- benar-benar digambarkan dengan baik. Karakter celotehnya juga hidup terasa bagiku pembaca buku ini.

Sosok Galang yang misterius menjadi penarik perhatian sendiri. Konflik yang dibawa penulis akan sosok Galang di awal cerita menjadi pembuka. Awalnya aku sempat berpikir, penulis memberikan konflik di depan cerita, akankah halaman belakangnya flat begitu saja?
Tapi semua keraguan itu terjawab saat aku membaca halaman per halaman cerita ini.

Sebagai pembaca yang termasuk segmen umur dewasa, membaca buku ini mengingatkan ku untuk serius dalam menggeluti sesuatu. Jangan mudah menyerah hanya karena satu rintangan datang menghalangi apa yang sedang kamu kerjakan. Novel ini cocok dibaca ke pembaca remaja agar mereka yang sedang mencari jati diri mungkin bisa terbantu menentukan langkah yang akan diambil.

Penasaran gimana cerita seri music terbitan Grasindo lainnya ya..




Selamat membaca!
----------------------------------------------------------------
GIVEAWAY

Hai... Blog ini akhirnya ngadain giveaway lagi nih. Ksli ini aku bekerja sama dengan Zachira Indah dan penerbit Grasindo mau kasih 1 eks novel Beat of The Second Chance buat kamu yang beruntung.

 
Caranya mudah:
1. Kamu harus berdomisili di Indonesia

2. Follow blog ini via email atau GFC

3. Folow akun twitter @zachira @grasindo_id dan @aprlboanarges, lalu mention ketiga akun tersebut dengan mempromosikan giveaway ini menggunakan hastag #BOTSC

4. Jawab pertanyaan di bawah ini dengan menyertakan nama, akun twitter, link share dan jawaban
 "Passion/cita-citamu apa sih? Coba ceritakan sedikit gimana cara kamu bisa meraihnya!"
5. Giveaway ini berlangsung dari tanggal 23 - 29 November 2016 pukul 23:59 WIB dan pemenang akan langsung diumumkan pada tanggal 30 November 2016

6. Pemenang tidak dinilai dari sistem random tapi dilihat dari jawaban yang diberikan. Jadi jawablah semenarik mungkin ya.

GOOD LUCK!

Cheers,

APRL

28 komentar:

Unknown said... Reply Comment

Nama : Heni Susanti
Akun twitter : @hensus91
Link share : https://twitter.com/hensus91/status/801256654641725440

Saat ini cita-cita terbesarku berkaitan dengan kecintaanku pada membaca, yaitu membangun perpustakaan di desaku dan meningkatkan minat baca di sini. Usaha kecil yang kulakukan untuk mewujudkannya ya tentu saja dengan mulai mengumpulkan buku-buku, entah dari beli dengan menyisihkan sebagian penghasilan atau ikut giveaway seperti ini.

Setelah nanti ada jumlah koleksi yang cukup, baru mulai rencana buka perpustakaan untuk umum. Sekarang sih masih meminjamkan ke teman-teman kerja aja.

Demikian dan terima kasih :)

Unknown said... Reply Comment

Nama: Lina Ernawati
Twitter: @Linaernaw
Link share:
https://twitter.com/Linaernaw/status/801266136733990912

Cita cita terbesar saya adalah menjadi fotografer. sejak masuk smk saya mulai menyukai dunia fotografi, saya sering pergi hunting ketempat wisata hanya untuk mengambil foto. saya sudah mulai mengumpulkan uang untuk membeli kamera karena selama ini saya foto menggunakan kamera teman, setelah itu mungkin saya akan coba menawarkan jasa foto kepada orang lain. Saya akan memposting hasil foto saya di medsos, siapa tau ada yang berminat. Uang dari penghasilannya akan saya tabung untuk membuat studio foto nanti.

Elsita F said... Reply Comment

Elsita F. Mokodompit
@sitasiska95
https://twitter.com/sitasiska95/status/801266900806336512

Saya ingin menjadi penulis. Ini adalah keinginan yang sudah sejak lama tertanam dan menjelma menjadi passion yang sangat ingin saya wujudkan. Cara yang saya lakukan demi mewujudkannya ada banyak namun tujuannya satu, mengolah kualitas tulisan hingga benar-benar layak dan bisa membuat saya mewujudkan passion saya. Saya mulai dari mengikuti berbagai event kepenulisan atau lomba-lomba menulis yang diadakan beberapa penerbit atau media cetak dan online. Ikut lomba tidak hanya akan mengasah tulisan saya, namun membuat saya belajar bertanggungjawab terhadap tulisan saya yakni tidak melampaui deadline. Saya pikir deadline adalah salah satu alarm yang akan membantu saya untuk bisa lebih giat lagi dalam menulis dan berkreasi. Selanjutnya, tak lupa juga saya banyak membaca buku. Membaca adalah satu cara yang dapat membantu, selain untuk referensi, kita juga bisa membandingkan kualitas tulisan kita dengan buku yang kita baca. Dan secara perlahan namun pasti membaca akan memperkaya perbendaharaan kata yang akan memudahkan kita dalam menulis. Yang terakhir saya ikut grup belajar menulis di beberapa sosial media. Seperi LINE ata WA, juga belajar memposting tulisan saya di blog atau start up kepenulisan seperti Wattpad untuk bisa melihat reaksi atau komentar orang-orang terhadap tulisan saya. Belajar menulis itu bagus dan akan lebih bagus lagi kalau ada orang yang bisa kita ajak sharing dan berdiskusi.
Puncak dari apa yang saya lakukan, saya memberanikan diri mengirimkan tulisan saya ke penerbit dan berharap sembari berdoa semoga mendapat tanggapan positif.

Humaira said... Reply Comment

Nama : Humaira
Akun Twitter : @RaaChoco
Link Share : https://mobile.twitter.com/RaaChoco/status/801304664226598912?p=v


 "Passion/cita-citamu apa sih? Coba ceritakan sedikit gimana cara kamu bisa meraihnya!"


Dulu impianku adalah menjadi seorang dokter, tes sana-sini ternyata gagal. Satu tahun setelah lulus aku mengisi hari-hariku dengan menggambar, tapi lebih ke mendesign baju, meski terkadang aku juga menggambar pemandangan. Ternyata passion sebenarnya aku ada dibidang itu. Sekolah design juga ternyata membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan aku terganjal pada hal itu. Dari sana aku mencoba melatih tangan agar hasil gambarku lebih halus dan tidak kaku. Menonton bagaimana cara mendesign baju di youtube. Melihat majalah-majalah mode yang dulu dan sekarang, juga mencoba menggambarnya. Menonton acara televisi yang berisi acara fashion show atau semua tayangan yang berbau mode. Melihat hasil karya-karya designer ternama dalam dan luar negeri di sosial media. Dari sana aku mencari inspirasi dan mempraktekkannya. Semuanya aku lakukan agar kemampuanku lebih terasah dan memiliki ciri khas sendiri. Aku pernah mencoba mengikuti lomba yang diadakan majalah fashion ternama, tapi aku belum beruntung. Sebagai alternatif agar impianku terwujud, aku sedang mencari tempat kursus menjahit. Aku ingin suatu hari nanti aku bisa melihat hasil karyaku dipajang di butik milikku sendiri, punya brand sendiri, jadi perancang ternama, juga bisa mengikuti fashion show di dalam dan luar negeri.

Insan Gumelar Ciptaning Gusti said... Reply Comment

nama: insan gumelar ciptaning gusti
akun twitter: @san_fairydevil
link share: https://twitter.com/san_fairydevil/status/801311165716594689

"Passion/cita-citamu apa sih? Coba ceritakan sedikit gimana cara kamu bisa meraihnya!"

Cita-citaku menjadi seorang penulis buku bestseller dan membuka kedai kopi. Usaha aku adalah dengan terus menulis, mengikuti lomba menulis, dan pantang menyerah mengirim ke berbagai penerbit. Juga kudu ekstra sabar dengan segala penantian panjang. Kalo usaha yang sudah aku lakukan untuk menjadi seorang pemilik kedai adalah dengan belajar menjadi seorang wirausahawati. Walaupun belum merujuk pada bisnis kopinya, aku sejak SD sudah belajar apa itu yang namanya bisnis.

Unknown said... Reply Comment

Nama: Khaerunnisa
twitter: NhisaMinoz75 link share:
https://mobile.twitter.com/NhisaMinoz75/status/801344271731277824?p=v
jawaban: cita-cita saya ingin menjadi guru agama, tapi malah kuliah di jurusan Bahasa Inggris. Yah dari dulu saya pengen jadi guru agama hanya saja ketika lulus SMA pengen lanjut di Universitas Almawaddah di Kolaka tapi biayanya sangat mahal mungkin karena masih swasta. Orang tua saya gak sanggup buat biayain saya. Setelah nyari informasi biaya kuliah murah ternyata ada Universitas negri di Kolaka dari yang saya dengar biayanya cukup murah terus biaya kuliahnya disesuaikan dengan pendapatan orang tua. Terus aku coba mendaftar di Universitas 19 November, tes lewat SBMPTN pas liat daftar jurusannya cukup kecewa karena jurusan yang dicari gak ada, tapi kata Nenek "pilih jurusan lain aja yang bisa jadi guru, kamu ambil jurusan Bahasa Inggris nanti Nenek yang bayarin biayanya" dari pada saya menunda kuliah jadi saya ngikutin saran nenek saya. Tapi walaupun saya kuliah di jurusan Bahasa Inggris saya tetap ingin jadi guru agama walaupun kemungkinan itu sangat kecil, tapi saya tidak menyerah saya mungkin tidak bisa jadi guru agama di sekolah tapi diluar bisakan? Jadi untuk meraih cita-cita saya tiap pulang kuliah saya ngumpulin anak tetangga dari yang belum sekolah, tidak sekolah dan sudah sekolah saya ngajarin mereka ngaji, menghapal doa-doa, ngajarin mereka menulis, membaca, serta mengeja. Mungkin dengan jalan ini saya bisa mencapai cita cita saya.

Bety Kusumawardhani said... Reply Comment

Nama: Bety Kusumawardhani
Akun twitter: @bety_19930114
Link share: https://mobile.twitter.com/bety_19930114/status/801307375496003584?p=v

Impianku yaitu melanjutkan studi S2 di Finlandia karena aku ingin mempelajari sistem sekolah di Finlandia mengingat sistem pendidikan di sana telah menerima banyak pujian dan pengakuan disebabkan pelajar-pelajar Finlandia mendapatkan skor tes tertinggi sedunia. Setelah belajar dari sana, aku akan mengadopsi sistem itu di sekolah gratis (minimal sekolah informal) yg ingin aku dirikan bersama teman-teman untuk anak-anak kurang mampu. Passion ku di bidang pendidikan sebagai pengajar.

Usaha yg aku lakukan mulai dari mencari banyak info ttg universitas maupun kehidupan di Finlandia melalui blog orang lain dan koneksi teman-teman yg udah kuliah di sana. Aku mulai meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dan ilmu manajemen sekolah. Ikut kegiatan-kegiatan kependidikan misal menjadi volunteer pengajar. Terus berdoa dan mulai menyiapkan berkas-berkas apa saja untuk melamar di universitasnya.

Unknown said... Reply Comment

Nama: Rohaenah
Twitter: @rohaenah1
Link share: https://twitter.com/rohaenah1/status/801427413972287488
Jawaban: Passion/cita-citaku waktu kecil mau jadi dokter. Namun cita-cita atau impian memang tak sejalan dengan kenyataan, banyak sekali rintangan bagiku terutama masalah financial. Hingga sekarang aku terdampar dan mendarat di sebuah perusahaan retail. Tapi dengan adaptasi dan lingkungan yg mendukung aku akhirnya nyaman bekerja disini. Sekarang yg terpenting adalah melakukan yg terbaik, agar mendapat pencapaian yg maksimal.

Pena Edelweiss said... Reply Comment

Nama: Ainhy Edelweiss
Twitter: @PrinceesAsuna
Link share: https://twitter.com/PrinceesAinhy/status/801440775917551616

jawaban:

Impian yang juga menjadi passionku adalah aku ingin menjadi penulis dan melanjutkan kuliah di luar negeri dengan beasiswa.

Mimpi ini sudah aku cita-citakan sejak aku sekolah di SMA, Berawal dari motivasi dan pertemuan dengan seorang sahabat yang kusebut pemimpi.

Aku memulai miwujudkan mimpiku dengan belajar tekun. Pertama, untuk menjadi penulis, aku mengikuti seminar-seminar dan kela-kelas menulis. Apapun itu, jika sudah berhubungan tentang kepenulisan. Akupun mengikuti even-even yang diselenggrakan oleh penerbit, menulis di blog, dll. Yah walaupun blm mencapai puncak, saat ini aku masih merangkak dan belajar.

Kedua, untuk mendpatkan beasiswa, aku berusaha medapat nilai bagus dan memuaskan di kampusku, jtuh bangun sebenarnya, karena selalu ada titik jenuh yg kudapat, tapi demi mencapai impian aku tetap berusaha sebaik mungkin. Seperti mengembangkan skill bahasa inggrisku dan aktif di kegiatan kampus.

Kuharap, kedua mimpiku ini, bisa terwujud :))

Thank kak :)

Unknown said... Reply Comment

Nama : Muhammad Maulana Mahardika Amfa
Akun Twitter : @ourgoodspirits
link share : https://twitter.com/ourgoodspirits/status/801463272771727360
Jawaban :
Kebanyakan anak kecil punya cita-cita menjadi dokter. Tapi beda dengan aku yang cukup nyeleneh kalau dibandingin anak kecil seusiaku dulu. Mungkin tidak ada anak kecil generasi 90 an yang terpikir untuk menjadi Insinyur Pertambangan. Ya itulah aku. Keinginan yang aku perjuangkan sejak kecil dengan meraih banyak prestasi biar bisa masuk PTN favorit biar bisa tembus jadi insinyur.
jalan memang tidak selalu mulus. Selalu ada rintangan. Sempat dibuat putus asa aku dibuatnya. Masa SMA yang justru membuat semua menjadi berantakan. Pagi pulang pagi. Main ke mana-mana tanpa memikirkan masa depan. Dan kejadian yang tak disangka datang. Jalan untuk meraih cita-cita masa kecilku kandas. PTN favoritku tidak menerimaku. Putus asa dibuatnya.
Berbagai motivasi datang. Semua blog yang berisi tulisan motivasi aku baca. Orang terdekat tak kalah menyemangati. Terlecut dalam hati ini untuk membuka secerca harapan walaupun itu tak pasti. Aku kembali. Berusaha menggapai mimbi itu lagi. Mimpi yang aku yakini akan kuraih walau nanti. Setelah usaha yang kujalani, senang hati ini diterima di PTN walaupun bukan favoritku. Dengan jurusan yang secara nalar bisa untuk sampai ke cita-citaku. Tapi Yang Maha Kuasa selalu punya jalan untuk hambanya bukan? Tergantung bagaimana hambanya berusaha.

Unknown said... Reply Comment

Nama : Siti Nurhasanah
Akun twitter : @nde_NRH
Link share : https://mobile.twitter.com/nde_NRH/status/801549972365676544

Jawaban :
Dulu waktu aku TK kalau ditanya cita-cita aku suka jawab pengen jadi polwan. Pas SD kalau ditanya cita-cita aku jawabnya pengen jadi guru TK. Tapi pas kenal sama dunia cerbung cita-cita aku berubah, aku pengen jadi penulis. Pengen bisa ngebaperin orang lewat tulisan yang aku buat hehe. Dan.. Kesini-kesini aku malah bercita-cita jadi penulis novel yang punya butik dan cafe. Walaupun aku gak punya bakat jadi desainer sih, tapi kalau untuk jadi penulis aku yakin setiap orang bisa jadi penulis.

Sekarang ini aku udah sering berimajinasi sama cita-cita aku yang bercabang itu. Aku jadi kepikiran kalau nanti aku mau bangun sebuah cafe yang didalamnya ada perpustakaan sederhana yang menyediakan buku buat para pelanggan biar gak bete kalau lagi nunggu pesanan dan disampingnya aku pengen ngebangun butik. Sambil mengelola keduanya aku juga bisa menulis untuk mewujudkan cita-cita ku jadi penulis. Cara mewujudkannya, aku bakal berusaha sebisa mungkin. Gakpapa kalau awalnya aku harus kerja keras buat cari modalnya. Karena kalau kita bersungguh-sungguh aku yakin kita pasti berhasil.

Nunaalia said... Reply Comment

nama: Aulia
twitter: @nunaalia
link share: https://twitter.com/nunaalia/status/801655048967176192

"Passion/cita-citamu apa sih? Coba ceritakan sedikit gimana cara kamu bisa meraihnya!"

Cita-citaku pengin punya taman bacaan yang bisa dinikmati banyak orang dengan gratis.
Aku menyukai hal yg berhubungan dengan buku, terutama novel dan buku-buku cerita. Karena itu aku tidak berhenti ikutan giveaway buku, dan mengusahakan membeli buku tiap bulannya. Rasanya tuh puas banget ngumpulin buku, walaupun ada buku yang belum sempat aku baca karena saking sibuknya ikutan giveaway hahahaa :D
Aku selalu tertarik dengan sebuah cerita yang tertuang dalam buku ataupun film/serial drama, penuh inspirasi, pengalaman, dan hikmah yg bisa diambil. Terkadang saking sukanya dengan sebuah kisah, aku pernah menuangkan cerita dari suatu drama (sinetron, serial tv) ke dalam buku yang aku tulis ulang sesuai dengan cerita aslinya, dan menjadi koleksi pribadiku. Pengalaman ini membuat aku tertarik untuk menulis. Dan aku berkeinginan memiliki karyaku sendiri dan bisa menerbitkannya, hingga nanti karyaku itupun bisa mejeng di taman bacaanku.

Semoga saja apa yg dicita-citakan ini bisa terwujud, amiiin :)

Eni Lestari said... Reply Comment

Nama: Eni Lestari
Twitter: @dust_pain
Link share: https://twitter.com/dust_pain/status/801760262684549120

"Passion/cita-citamu apa sih? Coba ceritakan sedikit gimana cara kamu bisa meraihnya!"

aku suka membaca dan menulis. cita2ku pun tak jauh dari dua hal itu, yaitu ingin punya banyak buku, dan menulis cerita yang bagus.

caraku meraihnya? hmm untuk punya banyak buku, karena budgetnya gak sebanyak yang kuinginkan, aku menyiasatinya dengan beli buku second dan nunggu kalo ada olshop yang menggelar sale besar2an. dengan cara ini aku bisa mendapat beberapa buku bagus dengan harga miring.

untuk menulis cerita yang bagus, aku belajar dari buku2 yang kubeli dengan cara di atas (hahaha). aku juga belajar dari tulisan orang lain yang kerap muncul di media (fokusku memang lebih ke cerpen). aku mencermati bagaimana style menulis mereka, cara menyusun plot, menciptakan karakter, dan menciptakan ending yang oke. setelah itu, baru aku belajar menulis dengan style-ku sendiri dan tentunya mencari peluang supaya tulisanku dibaca redaksi. aku juga rajin mencari info lomba kepenulisan yang agak prestisius. gunanya sih supaya seandainya menang, namaku dikenal oleh penulis lain. aku sadar ketika menggeluti dunia tulis-menulis, punya karya bagus aja gak cukup. semakin kamu 'dikenal' (atau bahasa gaulnya di-notice), maka akan sedikit menguntungkan ketika nanti mau menjual karya kita pada orang lain.

yah, kira2 begitu, hehe. buatku sih punya cita2 itu menyenangkan, jadi ada sesuatu yang dikejar dan diupayakan.

thank you GA-nya :D

Unknown said... Reply Comment
This comment has been removed by the author.
Unknown said... Reply Comment
This comment has been removed by the author.
Unknown said... Reply Comment

Nama:Rini Aprianti
Akun twitter:@Rnaprti17
Link share:https://twitter.com/Rnaprti17/status/802102309241044992
Domisili:Jambi

Jawabannya:Cita-cita saya sekarang pengen jadi pengoleksi novel,karena saya suka banget baca novel.Saya juga pengen punya ruang baca untuk membaca dan menyimpan novel-novel koleksi saya.

Cara untuk mendapatkannya?
Caranya saya menabung,saya sisihkan uang jajan sekolah saya.Sebenarnya agak berat sih untuk nabungnya soalnya saya jajannya sedikit,tapi ini demi hobi saya dan cita-cita saya.Biasanya juga beli novel uangnya dari kakak sebagai uang jajan.

Unknown said... Reply Comment
This comment has been removed by the author.
Unknown said... Reply Comment
This comment has been removed by the author.
Aimatul Latifah said... Reply Comment

Nama: A'imatul Latifah
Akun twitter: @Aim_La27
Link share: https://mobile.twitter.com/Aim_La27/status/801982709362880512?p=v

Berbicara tentang passion atau cita-cita itu gak akan jauh dengan yang namanya masa depan. Ada banyak passion? Pasti, apalagi dulu sewaktu kecil masih labil-labilnya milih cita-cita. Ketika SD bercita-cita jadi guru, terus saat SMP ganti pengen punya banyak rak-rak yang berisi banyak genre buku, Dan ketika SMA berubah menjadi penulis. Bagaimana cara aku meraihnya? Itulah, Tidak ada kesuksesan tanpa perjuangan. Pun dengan cita-cita yang tidak akan kita raih jika hanya terdapat dalam angan-angan. Sedangkan cita-cita tetap diam dipuncak tangga menunggu kita meraihnya. Selalu ada jalan selagi kita berusaha. Jadi, hal pertama yang aku lakukan untuk meraih passion sebagai penulis adalah dengan menulis dan mencoba mengirimkan karya pada koran dan majalah. Gak bosen berlatih dan pantang menyerah. Jelek buat lagi, gak dimuat kirim lagi. Terus, tentang keinginanku mempunyai banyak buku. Perlahan dari uang hasil karya yang dimuat dikoran dan majalah, aku bisa membeli buku. Mengumpulkan uang saku, juga dengan cara mengikuti giveaway. Dan tentang passion menjadi guru? Aku mencoba meraihnya dengan cara berbagi ilmu khususnya tentang membaca, buku, dan penulis. Bukankah seorang yang disebut guru itu tidak hanya dia yang berada disekolah?!

Ice Mocca said... Reply Comment

Vadia Rahman Salsabila
@vadiamendes98
https://twitter.com/Vadiamendes98/status/802528698544963584

Impian aku ingin menjadi seorang penulis yang bisa menerbitkan banyak buku nantinya, bisa memasukkan bukuku sendiri ke dalam perpustakaan kecilku serta bisa menginspirasi banyak orang lewat tulisanku.
Cara untuk meraihnya, pasti selalu melatih kemampuan menulisku setiap harinya dengan terus-terusan membuat cerita lalu kembali merevisinya hingga benar-benar dirasa pas dan nyaman saat dibaca. Juga membaca banyak buku untuk dijadikan referensi dan belajar lewat tulisan-tulisan sang penulis yang aku baca. Mempelajari kata-kata yang tidak aku mengerti dan memperdalam kata-kata kiasan yang menarik.
Aku juga sering ngelamun:'v cuman buat nyari ide cerita yang gak cuman menarik dari satu sisi, tapi juga bisa dari berbagai aspek, yang bisa dibaca oleh semua orang. Dan selalu berusaha untuk tidak berpikir bahwa aku menulis untuk diriku sendiri, tetapi selalu berpikir untuk pembacaku juga nantinya.

Unknown said... Reply Comment
This comment has been removed by the author.
Unknown said... Reply Comment

Nama : Dini Auliana Putri
Twitter :@Dini_Auliana28
Link share :https://mobile.twitter.com/Dini_Auliana28/status/802528530693177344?p=v

Awalnya cita-citaku ingin jadi seorang pustakawan. Karena aku terobsesi dengan buku. Tapi orang tua tidak mendukung. Mereka ingin aku kuliah di jurusan yang ber bau-bau dengan komputer. Tapi aku merasa skill ku bukan disitu. Akhirnya, karena sama-sama keras kepala, aku memilih untuk tidak melanjutkan kuliah. Aku sempet bingung dan nyesel juga.
Bangkit dari keterpurukan, aku mencoba untuk merenung. Apasih yang sebenarnya aku inginkan? Apa yang sebenarnya aku bisa lakukan?
Sampai aku berfikir,aku kan suka baju. Bisa menghabiskan cukup banyak uang ketika berbelanja baju. Kenapa aku enggak buat sendiri aja?
Berbekal keberanian, aku pun mendaftarkan diri di kursus menjahit. Awalnya memang sulit. Aku harus rela jari-jariku berdarah akibat tertusuk jarum. Belajar mengukur baju,merancang bahan, sampai menerka pengeluaran. Tapi lama kelamaan aku merasa enjoy juga dengan apa yang aku lakukan sekarang. Aku jadi sering ke pasar untuk berbelanja alat dan bahan. Aku jadi bisa pakai baju jahitan sendiri jika pergi ke suatu tempat. Dan akhir bulan Desember nanti aku akan mengikuti ujian menjahit. Doakan aku sukses ya.
Aku juga berencana untuk melanjutkan kuliah. Aku ingin jadi sarjana yang memiliki ketrampilan. Dan kelak, aku bisa memodali usahaku tanpa uang dari orang tua.
Ya, itu sepenggal dari ceritaku. Dan aku belajar 1 hal bahwa cita-cita akan berubah seiring berjalannya waktu. Untuk berteman dengan buku, aku tidak melulu harus jadi pustakawan.
Tidak harus jadi designer, jadi penjahit yang sukses pun sudah cukup menyenangkan.

Nasya april rilindyani said... Reply Comment

Nama:Nasya April Rilindyani
Twitter: @nasya_april21
Link share: https://mobile.twitter.com/account

Dulu sih pengennya jadi apoteker tapi berhubung gak pinter dalam bidang kayak gituan alhasil gak pengen lagi jadi apoteker. Tapi akhir akhir ini lagi tergila gila sama yang namanya wattpad dan novel. Jadi sekarang pengen banget jadi penulis pengen kayak tere liye yang isi novelnya gak ada yang bisa nebak pengen juga kayak alliya putri utama penulis cerita adenna dan adrian masih kelas 10 SMA udah bisa terbitin ceritanya sendiri, pengen banget jadi penulis pengen banggain orang tua dengan cara aku sendiri.Buat wujutin itu semua aku lagi nyoba buat crita di wattpad tapi crita nya belom kelar kelar susah nyari ide. Saat ini masih belum punya waktu luang buat lanjutin cerita sekarang masih sibuk sekolah besok juga lagi ujian.aku pengen banget punya crita terus terbit.cuma bisa berdoa sama usaha biar bisa punya novel yang diterbitin.

Unknown said... Reply Comment

Nama: Rinita
Akun twitter: @Rinitavyy
link share: https://mobile.twitter.com/RinitAvyy/status/801913996307664896?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C4193385747


"Passion/cita-citamu apa
sih? Coba ceritakan sedikit gimana cara kamu bisa meraihnya!"


Passionku cukup sederhana. Yaitu, bisa menjadi motivator yg menginspirasi banyak orang. Memang, untuk mencapainya tidak semudah membalikkan telapak tanggan.
Awalnya, aku orang yg tidak mudah bergaul, orang yg sulit mengawali pembicaraan dengan orang lain, apalagi orang asing. Sampai sekarang pun, kadang aku masih mengalami sisi diriku yg---tidak percaya diri---sebenarnya kurang aku sukai itu.
Kadang aku berpikir, motivator diluaran sana kok bisa sebegitu luwesnya bicara di hadapan umum, sangat percaya diri dengan ucapannya, berbanding 180 derajat denganku yg merasa kesulitan merangkai kata, kemudian mengucapkannya. Padahal kita sederajat di hadapan Allah sebagai manusia, yg mana sama-sama makan nasi dan minum air putih. Aku mencoba mencari perbedaan itu, hingga aku menemukan alasan bagaimana mereka bisa melakukan publik speaking lancar sekali.
Perbedaan itu ternyata cukup sederhana. KEYAKINAN.
Iya, keyakinan dalam diri sendirilah yang bisa memotivasi seseorang untuk mencapai tujuannya. Apapun itu asal yakin, pasti bisa. Tentunya tidak lupa diselingi dengan usaha dan doa. Begitu pun aku, yang mulai tertantang dari keyakinanku sendiri.
Cukup membisikkan kata 'Yakin..Yakin..Yakin' di dalam hati, dan Insya Allah akan datang keyakinan itu dalam bentuk sesuatu yang tidak terduga ketika aku sedang menitihnya untuk diraih oleh tanganku sendiri.

Ifah said... Reply Comment

Nama : Ifah
akun Twitter : @zhiigo
link share : https://twitter.com/zhiigo/status/803137317086973952

Passion aku adalah di bidang jahit menjahit. Pengen banget suatu saat punya Toko pernak-pernik dan alat jahit/craft. Selain itu mempunyai brand sendiri dalam bidang crafting/baju dan mengajak tetangga2 buat kerja bareng di tempatku daripada mereka sibuk bergosip.

Yang aku lakukan sekarang, mulai ngumpulin buku kerajinan, dan tentu saja alat2nya. Karena aku nggak mungkin langsung beli semua keperluannya.

Unknown said... Reply Comment

Nama : Dina Hafshah Ramadhaniah
Twitter : @dina_hafshah
Link share : https://twitter.com/dina_hafshah/status/803453158198386688


Cita-citaku menjadi dokter anak,akan tetapi sekarang aku bersekolah di SMK Analis Kimia.Usahaku dengan membaca-baca artikel seputar kedokteran dan membaca tentang anak-anak,baru itu yang dina bisa lakukan karena dina juga harus fokus di Kimia..

Frazia said... Reply Comment
This comment has been removed by the author.
Unknown said... Reply Comment

Nama: Aya Murning
Twitter: @murniaya
Link share: https://twitter.com/murniaya/status/803604205579616258

Aku punya passion untuk bisa berkecimpung di dunia bulutangkis atau dekat dengan dunia bulutangkis. Tapi tidak sebagai pemain karena aku sudah terlalu tua untuk mendalami itu. Aku ingin jadi jurnalis olahraga, terutama di cabang bulutangkis karena sejak kecil aku sangat menggemari olahraga tersebut, jadinya aku nggak bisa jauh-jauh dari berita-berita seputar badminton. Nggak cuma mantengin akun fanbase bulutangkis, akun official dari PBSI dan pemain-pemainnya, aku juga follow akun media sosial para jurnalis resmi di PBSI dan melihat bagaimana hectic/chaos sekaligus enjoy-nya mereka dengan itu semua. Hectic/chaos dengan setoran tulisannya yang harus segera dimuat dan bolak-balik dari lapangan satu ke lapangan yang lain buat ambil gambar pemain yang sedang tanding sebelum match-nya keburu selesai, namun mereka juga enjoy ketika bisa dekat, bercengkrama, dan foto-foto bareng atletnya.

Meski aku sekarang lebih dekat dengan dunia literatur, tetapi sebenarnya dunia literatur itu sekedar hobby bagiku, sedangkan dunia bulutangkis adalah truly passion di hidupku. Toh setidaknya menjadi jurnalis itu kan masih nggak jauh-jauh dari dunia ketik-mengetik. Tetep aja harus setor tulisan. Lagipula menurutku menjadi jurnalis itu kerjanya lebih dinamis dan produktif karena pastinya akan selalu ada bahan untuk dijadikan berita dan harus yang paling up to date. ;)

Usahaku?
1. Follow akun media sosial para jurnalis badminton (khususnya jurnalis PBSI) biar up to date kalau ada info lowongan, huehehehe.
2. Ikut pelatihan jurnalis.
3. Belajar motret. Jurnalis tanpa skill motret mah bagai indomie tanpa telur.
4. Nulis artikel sendiri, baik itu secara opini mau pun berita.
5. Ikutan ngisi nulis berita di beberapa forum badminton sebagai penulis lepas untuk melatih kemampuan menulis. Siapa tahu dilirik. Ekheemmm... *kedip-kedip*

Blog contents © Book world 2010. Blogger Theme by Nymphont.