Judul : Dilan Bagian Kedua: Dia adalah Dilanku Tahun 1991
Penulis : Pidi Baiq
Penerbit : Pastel Books
Tebal : 344 halaman
"Jika aku berkata aku mencintainya, maka itu adalah pernyataan yang sudah cukup lengkap." - Milea
"Senakal-nakalnya geng motor, Lia, mereka shalat pada waktu ujian praktek agama." -Dilan
Review
"tujuan pacaran adalah untuk putus. Bisa karena menikah, bisa karena berpisah."
Ini kisah Dilan dan Milea satu tahun setelah buku pertamanya. Tahun 1991. Milea
masih menceritakan kelanjutan kisah pacarannya dengan Dilan. Setelah
peresmian hubungan mereka yang konyol di dalam warung.
Masih sama menghibur. Milea masih mendampingi Dilan yang tambah sering membuat onar bersama genk motornya.
"Kamu harus tau, senakal-nakalnya anak genk motor, mereka juga shalat pada waktu ujian praktek agama."
PRAKTEK AGAMA! gila emang kang Pidi pemilihan katanya. hahahahahaha..
Beberapa
kali Milea berusaha membuat Dilan lebih baik dengan tidak ikut genk
motor lagi. Tapi Dilan memang punya sifat tidak ingin di kekang.
"kalau kamu ninggalin aku, itu hak kamu, asal jangan aku yang ninggalin kamu. Aku takut kamu kecewa."
di
Novel ini juga masih digambarkan gimana Milea memang sosok wanita
Bandung yang geulis, banyak laki-laki yang mendekatinya. Sayang hatinya
masih untuk Dilan.
Sedih baca kisah dilan kedua ini. Gimana Dilan
dan Milea sama-sama menyanyangi, tapi Milea harus menyerah akan sikap
Dilan yang bandel.
Gue masih suka sama penggambaran Dilan yang tidak bisa ditebak. Dia membuat pembaca ikut tertawa akan usaha banyolannya.
bahkan dengan kalimat sederhana yang kang Pidi ciptakan : "itu langit" "itu pohon"
Gelo!
Tp gue mau protes akan kisah menjelang akhir! kemana Dilan kang Pidi???? kemana dia?????
Gue
cukup sedih sih gitu menjelang buku ini selesai. Gak rela aja Dilan
kayaknya gak ada usahanya memperbaiki apa yang sudah rusak.
Dan
gue rasa kisah Dilan biarlah cukup sampai buku kedua ini. Jangan dirusak
jika ada seri ketiganya. Bakalan gak sesuai sama pembaca harapin
pastinya :')
Terimakasih kang Pidi akan gombalan tahun 90 an bersama Dilan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment