Penulis : Jenny Thalia Faurine
Penerbit : Elex Media Komputindo
Tebal : 376 halaman
Playboy`s Tale menceritakan Gara, Rama, Saka dan Dana, empat lelaki yang tidak berhenti mencari cinta sejati.
Kebiasaan-kebiasaan unik mereka membuat mereka juga mencari sosok wanita yang unik untuk menjadi pasangan mereka. Tidak mudah bagi mereka untuk mendapatkan `wanita` impian itu. Walaupun mereka lelaki berkualitas, tapi memperoleh cinta yang suci dan abadi adalah hal yang sulit bagi mereka.
Kebiasaan-kebiasaan unik mereka membuat mereka juga mencari sosok wanita yang unik untuk menjadi pasangan mereka. Tidak mudah bagi mereka untuk mendapatkan `wanita` impian itu. Walaupun mereka lelaki berkualitas, tapi memperoleh cinta yang suci dan abadi adalah hal yang sulit bagi mereka.
Ini adalah kisah tentang 4 playboy ganteng bernama Dana, Rama, Saka dan Gara. Mereka bekerja dengan profesi yang berbeda, tapi mempunyai 1 kesamaan, playboy, tidak mau terikat secara khusus sama 1 wanita saja.
Pertemuan Dana dengan Jingga yang tidak terduga membuat Dana memikir ulang perempuan itu. Jingga adalah satu-satunya perempuan yang tidak langsung jatuh cinta pada Dana saat pandangan pertama. Jingga bahkan bisa menangkis rayuan gombal Dana.
Rama seorang sutradara terkenal yang tidak sengaja bertemu dengan perempuan pujaannya - Lalita setelah 10 tahun mencarinya, membuat Rama memikir ulang untuk mengakhiri kisah playboynya. Lalita yang ternyata sudah mempunyai anak, mempunyai kisah kelam tentang takutnya untuk jatuh cinta lagi, membuat Rama harus sedikit ekstra keras untuk mendapatkan hati Lalita.
Rama bahkan nekat untuk menunggu Lalita sadar akan ketulusannya.
Saka seorang chef terkenal bertemu dengan seorang perempuan saat Dia harus mengurusi terbitan bukunya. Esa yang enggan menanggapi akan kehadiran Saka membuat Dia harus sedikit berusaha keras untuk meluluhkan hati Esa.
Gara bertemu dengan perempuan yang tidak menganggap kehadirannya di pertemuan awal, membuat Gara gemas. Harga dirinya merasa terinjak dengan perlakuan Flo. Awal pertemuan mereka yang berakhir dengan tidak diberitahukan nama Flo oleh Saka, membuat Gara terus berusaha mencarinya. Flo memiliki masa lalu akan cinta yang kelam. Membuat Gara dengan sabar mendampingi Flo hingga dia dapat pulih kembali dan menerima Saka sepenuhnya.
Seperti halnya persahabatan keempat playboy ganteng tersebut, ternyata Jingga, Lalita, Esa dan Flo merupakan sahabat sejak lama. Mereka akhirnya dapat berkumpul lagi dan tanpa sengaja mengetahui kalau laki-laki yang sedang mendekati mereka masing-masing ternyata merupakan sahabat juga.
---------------------
---------------------
Ini pertama kalinya aku membaca karyanya Jenny. Aku tertarik membacanya karena melihat rate di goodreads yang cukup tinggi. Aku harus memberi pujian lebih akan tampilan cover Playboy's Tale. Cantik sekali, dipenuhi dengan benaran glitter dan gambar timbul, menjadi penarik perhatian pembaca saat hendak mencari buku bacaan di toko buku.
Hal menarik lainnya akan novel ini ialah latar background setiap halaman yang tidak polos, juga tidak lebay. Jarang membaca sebuah novel dengan background di keseluruhan halaman. Hal menarik ketiga ialah kualitas kertas yang cukup tebal.
Dari segi cerita, Jenny berhasil menampilkan keempat karakter playboy dengan kuat. Bahkan bisa aku bilang keempatnya mempunyai andil yang sama. Sama-sama lovable.
Aku suka sekali bagaimana keempat karakter tersebut berhasil menyakinkan perempuan yang menarik hati mereka. Aku suka bagaimana gombalan kecil yang mereka berikan. Kalau aku harus memilih, mungkin Rama akan jadi karakter yang membuat pembaca tersenyum sendiri.
Aku juga suka bagaimana karakter perempuan yang digambarkan dalam cerita ini. Persahabatan mereka yang kuat, saling membantu jika salah satunya sedang dalam kesulitan, dan saling meyakinkan jika salah satunya sedang bimbang menentukan pilihan.
Kelemahannya, cerita ini digambarkan dari sudut pandang keempat tokoh secara bergantian. Rapi sih memang, cuma kalau pembaca tidak serius dalam mengikuti alurnya, terkadang bingung sedang membaca cerita dengan sudut pandang siapa.
Aku menemukan satu kata typo dalam cerita ini (maaf, mataku memang sedikit peka akan salahnya ketikan) terdapat pada halaman 273, kata namum seharusnya namun.
Cuma itu sih xD
Jujur, aku tidak mengetahui kalau umur Jenny saat menulis novel ini adalah berusia 18 tahun. Cukup kaget aja Dia berhasil membuat cerita dengan sudut pandang tokoh dewasa. Walau cerita yang ditampilkan tidak penuh dewasa sekali. Tetap saya membuat aku kagum atas tulisannya ini. Jika perempuan seumur Jenny mungkin hanya akan membuat cerita dengan sudut lingkungan remaja, Jenny berhasil membuat tulisan yang pasti belum Dia alami.
Sangat ingin sekali bisa membaca karya Jenny selanjutnya.
4*/5
Selamat membaca!
Selamat membaca!
0 komentar:
Post a Comment