Review: Tiga by Alicia Lidwina

Sunday, September 6, 2015

Judul : Tiga
Penulis : Alicia Lidwina
Penerbit : Gramedia
Tebal : 320 halaman

“Selama seseorang masih memiliki sesuatu untuk diperjuangkan, dia tidak akan bunuh diri. Kecuali jika memang bunuh diri adalah satu-satunya cara mempertahankan apa yang dia perjuangkan.”

Kalimat Hashimoto Chihiro membekas di kepala Nakamura Chidori, bahkan setelah perempuan itu bunuh diri. Apa sebenarnya yang mengubah pandangan hidup Hashimoto sampai dia mengakhiri hidupnya? Mungkinkah karena Nakamura tidak pernah menepati janjinya? Mungkinkah karena Nakamura menyimpan perasaan kepada Sakamoto, yang seharusnya merupakan sahabat mereka?

Setelah tujuh tahun tidak bertemu, Nakamura harus kembali berhadapan dengan masa lalunya. Di antara memori akan persahabatan, janji yang diingkari, impian, dan cinta yang tak berbalas, tersembunyi alasan kepergian Hashimoto yang sebenarnya

 REVIEW

Dibuka dengan misteri kematian Hashimoto yang tiba-tiba ditemukan meninggal setelah loncat dari sebuah gedung. Tragedi meninggalnya Hashimoto meninggalkan teka-teki gambar angka 3 yang begitu besar, digambar dengan menggunakan lipstik.

Dengan menggunakan alur maju-mundur, penulis membawa pembacanya menemukan misteri kematian Hashimoto. Diceritakan Hashimoto mempunya 2 sahabat yaitu Nakamura dan Sakamoto.
Penulis menceritakan bagaimana mereka bisa bersahabat. Karakter Hashimoto yang terkesan misterius sangat tergambar dalam novel ini.

“Selama seseorang masih memiliki sesuatu untuk diperjuangkan, dia tidak akan bunuh diri. Kecuali jika memang bunuh diri adalah satu-satunya cara mempertahankan apa yang dia perjuangkan.”

Hashimoto dan Sakamoto mempunyai sebuah mimpi, dimana mereka dapat membangun sebuah panti asuhan. Panti asuhan yang dapat menampung orang yang kehilangan jati diri mereka. Tempat dimana orang dapat pulang jika impian mereka sulit digapai.
Hashimoto dan Sakamoto mengajak Nakamura dalam meraih mimpi mereka. Padahal Nakamura tidak peduli dengan jalan pikiran mereka.

Kehidupan mereka mulai berubah saat mereka memasuki perkuliahan. Sakamoto yang mendapatkan pekerjaan mengharuskan dia untuk mencari tempat tinggal baru, terpisah dari kedua sahabatnya. Nakamura yang tidak mau mengingat kenangan mereka bersama Sakamoto akhirnya juga memustukan untuk pindah secara diam-diam.

Kepergian Nakamura yang secara diam-diam justru adalah awal dari masalah yang timbul diantara persahabatan mereka.
7 tahun Nakamura menjalani hidupnya sendiri, menyimpan semua kenangan bersama kedua sahabatnya.

Semua rahasia terkuak.


Awal membaca novel ini, aku tidak memiliki sesuatu ekspektasi tinggi. Aku termasuk orang yang menjauhi tema sebuah cerita berbau Jepang dan Korea. Di novel ini tidak dipaparkan budaya Jepang secara lebay, dan selalu diberikan catatan kaki mengenai istilah Jepang yang kemungkinan pembaca tidak mengetahuinya atau merasa asing akan hal itu.
Jadi aku sangat bisa menikmati cerita ini.

Novel ini kelam banget. Pembukaannya aja udah menyajikan misteri yang ngebuat aku bertanya-tanya. Perumpamaan yang diberikan di akhir novel juga bagus banget.
Sebuah tempay untuk dapat melihat langit dari dekat.
Aku gak kepikiran sama sekali sih kalau misteri dari kematian Hashimoto akan seperti itu.

Suka banget sama penyesalan Nakamura akan kematian Hashimoto. Entah emang Hashimoto itu mendatangi Nakamura atau memang itu hanya bayangan penyesalan Nakamura aja. Semua bisa tergambar dengan baik oleh penulis.

Sayang eksekusi kurang antara Sakamoto dan Nakamura. Tapi aku sangat menyukai sosok Sakamoto yang tetap mendampingi Nakamura di dalam fase penyesalannya.

Untuk debut pertama nya Alicia sangat bagus sekali. Aku mungkin bisa berasumsi kalau ini karya penulis luar.
4* untuk kisah kelam ini.
Selamat menikmati ceritanya xD

0 komentar:

Blog contents © Book world 2010. Blogger Theme by Nymphont.