Review: Cinta Sehangat Pagi by Aimee Karenina

Monday, October 5, 2015

Judul : Cinta Sehangat Pagi
Penulis : Aimee Karenina\
Penerbut : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 216 halaman
Available at: Bukupedia

Mengimamimu adalah mimpi terbesarku.

Bagi Nino, Selma adalah pelabuhan terakhirnya. Dia bahkan bersedia melanggar sumpahnya untuk tidak berpacaran sebelum menikah, ketika bertemu Selma. Sayangnya, walau didesak bagaimanapun, Selma tidak mau buru-buru menikah.

Dia mengajakku menikah sebulan sekali. Aku bahkan sulit percaya kalau dia serius!

Bagi Selma, Nino adalah pria sempurna—blasteran Spanyol, aktivis lingkungan yang cerdas, dan gentleman yang alim. Tapi, yang diinginkan Selma bukanlah pernikahan, melainkan karier yang cemerlang.

Aku bisa mengorbankan segalanya demi dia. Aku tahu bagaimana cara mencinta.

Saat bermain tarik-ulur dalam hubungan mereka, Nino dan Selma tidak menyadari ada pihak lain yang menyelinap datang dengan obsesi siap menghancurkan tali kasih yang rapuh ini. Akankah Nino dan Selma teguh bersatu, atau malah mengalah pada permainan takdir?


REVIEW

Nino adalah seorang pemuda tampan yang tertarik akan pemberdayaan ikan paus. Kegemerannya dalam kegiatan sosial untuk menyelamatkan paus tersebutlah yang membuatnya bertemu dengan perempuan bernama Selma yang ternyata memiliki ketertarikan yang sama.

Selama ini Nino menjalani hari-harinya dengan mengikuti aturan agama yang dianutnya. Tidak pernah sedikit pun terlintas dalam pikirannya untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis dengan sebutan pacaran. Baginya menikah adalah langkah yang paling tepat. Semua prinsipnya itu Dia langgar saat bertemu dengan Selma.
Nino menyatakan ingin menjalin hubungan pacaran bersama Selma dengan berbagai syarat yang Dia ajukan.
Selma tidak menolak. Selma tidak menolak menjalani hubungan pacaran tanpa adanya kontak fisik.

Hubungan Selma dan Nino berjalan dengan baik tanpa adanya masalah yang berarti. Butuh kesabaran ekstra akan diri Nino untuk meyakinkan Selma mau menikah dengannya.
Sampai akhirnya teror bertubi-tubi datang dalam kehidupan Selma.
Selma pun mulai mempertanyakan kelanjutan hubungannya dengan Nino.
Masalah mulai muncul dalam hubungan mereka.

Saat membaca sinopsis yang diberikan pada belakang novel ini, semua juga pasti sudah tahu kalau novel ini mengandung cerita yang sarat akan agama. Termasuk aku tentu saja.
Aku sempat ragu untuk membeli bahkan membacanya.
Berkat opini dari teman-temanku juga review yang ada di goodreads, aku mencoba membaca cerita ini.

Ya, memang betul cerita ini mengandung sarat akan agama, tapi aku sama sekali tidak menangkap kefanatikan dalam ceritanya secara keseluruhan. Aku sudah mengetahui secara garis besar topik agama apa yang dibahas dalam cerita ini.
Luar biasa, aku seorang kristiani menikmatinya.

Indah Hanaco yang kini hadir dengan nama pena anaknya Aimee Karenina berhasil membuatku mengikuti cerita secara keseluruhan. Indah Hanaco tidak membuat cerita ini hanya boleh dibaca oleh satu agama saja, tapi bisa dibaca oleh semua kalangan agama. Tidak ada kesan menggurui ataupun penilaian paling benar disetiap kata-kata yang digunakan.

Sosok Nino dan prinsip yang dimilikinya juga gak menimbulkan kesan sinis dariku saat membacanya. Kisag romance yang diberikan benar-benar menjadi warna bacaan tersendiri buatku. Penulis berhasil membuatku kesal akan ulah Nino yang langsung mengajak kekasihnya menikah bahkan baru sebulan mereka berpacaran.
Sikap penolakan Selma akan lamaran Nino juga benar adanya. Perempuan memang terkadang menginginkan lamaran dengan suasana romantis, setidaknya tidak diucapkan disembarang tempat dan suasana.

Aku suka sekali bagaimana konflik yang ditimbulkan. Sempat menerka-nerka sebenarnya siapa pelaku yang perlu dipersalahkan dalam kisah ini. Saat aku mengetahuinya, wow! aku tidak mengira sama sekali.
Penulis juga tidak lupa membawaku kembali akan kisah masa lalu pelaku konfliknya dan berhasil menimbulkan rasa jengkel dan kasihan akan karekter yang diberikan.

Aku suka sekali akan perkembangan karakter Selma dalam menilai hubungan pacarannya dengan Nino. Perubahan Selma akan agama yang semakin baik semakin membuat novel ini menjadi mempunyai berbagai nilai plus dimataku.

Pesan yang ingin disampaikan penulis akan suatu hubungan pacaran juga dapat diterima olehku dengan sangat baik. Bagaimana sepasang kekasih tidak boleh saling menutupi sesuatu yang justru dapat menjadi tameng dalam hubungan mereka. Kepercayaan akan sebuah hubungan merupakan kunci utama.

Kalau diperbolehkan memberikan penilaian negatif akan novel ini yaitu terletak di font dalam cerita keseluruhan. Terlalu kecil dan tidak berjarak. Benar-benar bukan pilihan font yang baik jika dibawa dalam kegiatan membaca di waktu senggang. Membuat sakit mata!

Novel ini sunguh merupakan warna baru ditengah novel romance yang cenderung memiliki cerita sejenis.

3* untuk kisah romantis ini.
Selamat membaca

0 komentar:

Blog contents © Book world 2010. Blogger Theme by Nymphont.