Setelah tadi membaca review: My Pre-Wedding Blues by Anna Triana, tidak lengkap rasanya kalau kalian tidak mengenal lebih dekat akan sosok penulis ini..
----------------------------------
PROFIL PENULIS
ANNA TRIANA
Anna Triana, 26 tahun, anak kedua dari dua bersaudara. Suka membaca sejak kecil dan mulai suka menulis sejak SMP. Hobi mendengarkan musik, makan dan jalan-jalan.
Saat ini bekerja sebagai seorang guru di salah satu sekolah dasar swasta di Jakarta.
"My Pre-Wedding Blues" adalah novel kelimanya setelah "Hingga Ujung Waktu" (Media Pressindo, 2013), "Best I Ever Had" (Media Pressindo, 2014), "Simple Thing Called Love" (Elex Media Komputindo, 2015) dan " A Simple Wish for You" (Kinomedia, 2015).
Anna dapat diajak bertegur sapa di akun twitternya @annatriana_anna
Kesempatan ini juga aku diperbolehkan mengajukan pertanyaan kepada penulis mengenai kesehariannya dan proses menulis seri Le Marriage ini.
Simak pertanyaan yang berhasil aku tanyakan berikut ini:
1. Hai kak, bisa ceritakan sedikit mengenai diri kakak? Misalnya pekerjaan, atau yg lainnya?
"Aku guru, Pril. Kadang jadi translator juga. Hobinya jalan2 sama makan. hahaha. Yang lain apa ya? Hm, paling aku suka bengong aja kali ya, makanya end up jadi penulis karena daripada kebuang sayang, mending jadi tulisan, hehe."
"Kalau ide... Hm, awalnya nulis MPWB itu karena ditawarin sama mbak Dita, editor di elexmedia. Ini kali pertama aku nulis novel dewasa. Karena karyaku yang sebelum ini semuanya teenlit. Well, sempet pusing juga mikirnya. Hehe.. cari ide sampe jungkir balik sampai akhirnya dapet ide tentang pre-wedding blues. Kalau ditanya darimana, kalau boleh jujur ini novel paling curhat dari saya. Hahahaha... Soalnya saya Candace banget. Kadang saya pengen nikah, kadang enggak pengen cepat-cepat karena ngerasa udah nyaman banget sama hidup sekarang. Sementara kalau nikah kan harus ngurus suami, anak, masak dll. Hahaha.. kayaknya masih jauh aja dari otak saya padahal umur udah 27. Jadi awalnya dari situ. And... Kisah persahabatan Abim dan Candace yg saya pilih buat jadi ide utama. Aku kan hobi jalan-jalan. Sebenarnya itu juga yang jadi salah satu pertimbangan. Saya ngerasa galau nikah cepat karena masih pengin menjelajah tanpa punya tanggungan anak atau suami yang harus diurusin. Nah, makanya abim dan Candace punya bucket list of traveling. Hahahaha.. Well, saya ngerti kalau nggak semua org bisa ngerti knp Candace harus stress bgt menghadapi pernikahan karena nggak semua org ngalamin pre-wedding blues. Buat yang nggak ngalamin. Bersyukurlah kalian. Buat yang ngalamin ya saya doain semoga cepat ketemu penyebabnya dan bisa cepat dicari solusinya, hehe..."
"Hambatan? Hm... Hambatan paling besarnya adalah waktu. Naskah ini udah ditungguin banget sama pihak penerbit, tapi kebetulan pekerjaan saya di kantor lagi padat- padatnya. Masuk tahun ajaran baru dan baru dikasih tanggung jawab baru sama pihak sekolah."
"Hmmmm.... Abim atau Hans? Hahaha... pertanyaan sulit. Well, siapa sih yg nggak mau sama Hans? Tapi kalau emang harus milih, aku lebih pilih Abim. Karena Abim lebih hidup.. Lebih dinamis dan lebih cocok sama Candace. Ibarat nya, Abim tanpa Candace = lost. Begitu pula sebaliknya."Semoga sedikit ke-kepoanku sama sosok penulis My Pre-Wedding Blues dapat menjawab keingintahuan kalian ya ^^
-----------------------------------------
GIVEAWAY TIME!
Yey! Tiba juga dirangkaian terakhir Blog Tour: My Pre-Wedding Blues by Anna Triana di blogku ini.
Kali ini aku bekerjasama dengan Anna Triana ingin memberikan 1 eks novel ini gratis untuk kamu yang beruntung loh. Mau?
1. Kamu berdomisili di Indonesia
2. Follow Blog ini via GFC atau email.
3. Follow akun twitter @Annatriana_anna dan @aprlboanarges lalu share giveaway ini menggunakan hastag #Mypreweddingblues
4. Baca review: My Pre-Wedding Blues: disini
5. Jawab pertanyaan berikut dengan menyertakan: nama, akun twitter dan link share
"Menurutmu sahabat jadi cinta baguskah? Atau malah jadi boomerang? Kenapa?"6. Giveaway ini berlangsung dari tanggal 20 Maret - 22 Maret 2016 pukul 23:59 WIB dan akan diumumkan via blog ini pada tanggal 23 Maret 2016.
7. Pemenang tidak dinilai berdasarkan sistem random namun berdasarkan jawaban yang diberikan. Jadi, jawablah semenarik mungkin ya :D
GOOD LUCK!
APRL
25 komentar:
Nama: Dian Maharani
Akun Twitter: @realdianmrani93
Link Share: https://twitter.com/realdianmrani93/status/711578864212975616
"Sahabat jadi cinta baguskah? Atau malah jadi boomerang? Kenapa?"
Semuanya yang dijalani pasti ada sisi positif dan sisi negatifnya. Positif = bagus, dan negatif = boomerang. Jujur dikit nih, walau belum pernah ngerasain sahabat jadi cinta, tapi aku punya temen yang punya kasus sahabat jadi cinta waktu SMA (2010), dan Alhamdulillah sampe saat ini. Jadi, menurut pengamatanku,
Bagusnya:
- Baik buruknya sifat udah ketahuan duluan sama cowoknya, jadi bisa natural apa adanya.
- Temenku itu (yang cewek) nggak perlu takut nggak ada kendaraan kalo kemana-mana ^^v
- Tenar waktu masa sekolah wkwkwk
Boomerangnya:
- Kalo berantem, pasti 'ngajak' anak-anak lain -_-
- Kalo berantem, mesti satu sekolah sampe tahu :|
- Kalo berantem, nggak ada yang mau ngalah. EGOIS! -.-
Intinya, boomerangnya itu bakal kerasa kalo mereka lagi berantem.
Nama: Novi Andriyani
Twitter: @nvandryn
Link Share: https://twitter.com/nvandryn/status/711695097453215744
Jawaban:
Menurutku sih bagus tapi bisa juga menjadi boomerang. Kenapa? Bagus kalo dua2nya saling suka dan cinta.
Boomerang jika hanya salah satu dari mereka mencintai tapi yang satunya lagi tidak. Jika hanya salah satu dr mereka yang mencintai ya berarti dia harus sabar dan tegar liat sahabatnya yang-malah-mencintai orang lain. Lalu bisa juga jadi boomerang jika salah satu dari mereka mengungkapkan rasa cintanya, karena bisa saja hubungan mereka menjadi canggung atau malah salah satu dari mereka menghindar setelah pengakuan cinta itu.
Nama: Arie E. Pradianita
Twitter: @APradianita
Link Share: https://twitter.com/APradianita/status/711686698657255424?s=01
Menurutmu sahabat jadi cinta baguskah? Atau malah jadi boomerang? Kenapa?
Kadang cinta tak tahu kapan datang , rasa cinta memang adalah sebuah anugerah yang sangat besar datang dari Tuhan untuk manusia.
Sahabat jadi cinta, pernahkah teman-teman merasakannya? Terus bagaimana menyikapinya, apakah rasa harus diungkapkan atau dipendam selamanya? Susah sekali bila cinta sudah hinggap di hati. Virusnya mengenai saraf dan menjalar di seluruh sistem otak. Ya. singkatnya virus merah jambu ini bisa menyebabkan dunia indah dan suram dalam satu rasa. Kata para pujangga, cinta berjuta rasanya. Nah kalau cinta ini terpikat pada sahabat apa yang harus teman-teman tempuh. Asli!!! Suerr!!! Saya pernah mengalami hal serupa. Dan ketika itu saya kebinggungan, antara cinta dan persahabatan mana yang harus diutamakan. Dilema, saya dilanda ketakutan yang saya buat sendiri. Saya berpikir apabila nanti saya ungkapan maka sahabat saya akan marah dan tak mau bertemu dengan saya lagi. Ya..kalau diterima sih syukur, kalau tidak??? Hmm.. jadi serba salah saya saat itu. Mau bertemu jadinya malu- malu, mau menjauh takut dia curiga. Ampun!!! Mungkin benar apa yang dikatakan orangtua dulu “witing tresno jalaran saka kulina”. Cinta datang karena terbiasa. Karena terbiasa bertemu, belajar dan bermain bersama maka benih-benih kasih sayang ini bersemayam di hati. Duhh!! Bahasa saya sok romantis sekali ya.. haahaahaa.. Sebenarnya ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi, Cinta diungkapkan dan akhirnya diterima. Singkatnya happy ending. Yang seperti ini namanya anugerah karena cinta tak bertepuk sebelah tangan. Biasanya sih hubungan kekasih yang berawal dari persahabatan akan langgeng. Cinta diungkapkan dan ditolak. Ampun!!! Tragis banget nasibnya. Nah kalau sudah gini biasanya antara kedua belah pihak bakal canggung dan aneh jika bertemu satu sama lain. Yang satu nggak enak karena menolak cinta, yang lainnya malu karena takut dibenci atas tindakan pengungkapan tersebut. Hasilnya kadang persahabatan jadi renggang dan akhirnya menjauh. Ya meskipun biasanya selalu ada kata-kata “meskipun aku tolak, kamu tetap teman aku kok?”. Cinta tak diungkapkan dan menjadi rahasia. Hmm. karena lebih mengutamakan persahabatan maka cinta yang terpendam terpaksa lebih dipendam lagi sampai sedalam- dalamnya. Ada yang bilang mencari sahabat itu susah, lebih gampang cari pacar. Benarkah??? Wah cara ini terbukti paling menyedihkan, cinta yang dipendam biasanya hanya menyiksa si pemilik hati. Apalagi kalau sampai sahabat tersebut menemukan belahan jiwanya sampai akhirnya berpacaran. Wah!! Betapa tragis dan sedihnya. Mau tak mau sebagai sahabat wajib senang dong dengan kebahagiaan sahabatnya namun di lain pihak ada rasa cemburu dan sedih melihat orang yang disayangi telah dimiliki orang lain. Hmm.. sekarang saya mau memberi saran. Kalau memang cinta, ungkapkan! Ada sebuah kalimat yang cukup bagus “jangan memendam cinta tanpa mengutarakannya karena hal tersebut berarti patah hati dini”. Apapun resikonya sebaiknya diutarakan. Tentunya dengan memperhitungkan waktu yang tepat. Kita tak mungkin tahu seseorang mempunyai perasaan yang sama dengan kita atau tidak jika tidak ditanyakan atau disampaikan. Ya sepintar-pintarnya teman-teman mencari waktu yang tepat, mungkin sambil bercanda.
nama: Aulia
twitter: @nunaalia
link share: https://twitter.com/nunaalia/status/711732754669506561
"Menurutmu sahabat jadi cinta baguskah? Atau malah jadi boomerang? Kenapa?"
Ada bagusnya dan juga bisa jadi boomerang.
*) Bagusnya karena sahabat pastinya sudah mengetahui baik-buruknya sifat masing-masing, rasa nyaman juga pastinya sudah melekat karena sudah terbiasa.
*) Yang jadi boomerang jika hanya salah satu yg merasakan cinta itu sementara yg lain tidak, atau bahkan mencintai orang lain. Hubungan sahabat mungkin tidak akan sama lagi. Akan ada kecanggungan. Dan akan jadi sangat menyakitkan bagi pihak yg cintanya tidak berbalas.
Nama: Ratna Nur Oktavina Sari
Twitter: @happyfamily27
Link share: https://twitter.com/happyfamily27/status/711767748645261312
"Sahabat jadi cinta baguskah? Atau malah jadi boomerang? Kenapa?"
Justru sahabat jadi cinta itu malah bagus sekali, karena satu sama lain sudah saling mengenal. Sudah sama-sama tahu kelebihan, kekurangan, kebaikan, dan keburukan masing-masing. Karena sudah sama-sama saling mengenal dengan baik satu sama lain lantaran telah menjadi sahabat, mereka tidak perlu saling mengenal lebih jauh lagi lewat pacaran yang berlama-lama seperti kebanyakan pasangan yang ujung-ujungnya belum tentu jadi juga. Beruntunglah orang yang mendapatkan suami atau istri yang merupakan sahabatya sendiri yang benar-benar mengerti kapan telinga harus menjadi pendengar sejati, kapan bibir harus bertutur lembut dan menasehati, kapan bibir harus berkata tegas untuk menegur, dan kapan harus menyediakan bahu untuk bersandar.
Sekalipun cinta sahabat itu kemungkinan ada yang sepihak, seharusnya tidak akan pernah jadi boomerang, karena sahabat sejati selalu mengerti perasaan sahabatnya dan tak perlu sampai melukai demi memenuhi ego sendiri. Ketika dua orang sahabat berlawanan jenis benar-benar bisa saling mengerti maka semuanya akan mengalir indah dengan sendirinya, entah itu cinta sepihak atau sama-sama saling mencintai. Perasaan diri sendiri kita sendirilah yang bisa mengontrolnya, sedangkan perasaan sahabat, kita tidak bisa mengontrolnya. Maka jangan memaksakan kehendak jika mengalami cinta satu arah dalam persahabatan, hati harus dengan lapang menerima, dan bersyukurlah jika cinta tersebut ternyata tidak bertepuk sebelah tangan.
Yah, seperti itulah pendapat saya, serta terimakasih telah mengadakan GA ini.
Nama: Putri Prama Ananta
Twitter: @putripramaa
Link share: https://mobile.twitter.com/PutriPramaa/status/711855972336201729
Tidak. Sangat tidak bagus. Ketika jatuh cinta dengan sahabat, semuanya berubah. Hal yang paling menyebalkan ketika jatuh cinta pada sahabat adalah ktia tidak bisa lagi membedakan posisi kita sebagai sahabat dengan posisi sebagai orang yang mencintainya. Mencintai sahabat berbeda dengan menyayangi sahabat. Ketika menyayangi sahabat, kita masih bisa berpikir rasional. Tapi, ketika mencintai sahabat, jangankan berpikir rasional, bener-bener mikir aja kadang gagal. Akhirnya, hadirlah keputusan irasional yang bisa merugikan diri sendiri maupun sahabat.
Jadi boomerang? Nggak juga, sahabat jadi cinta itu nggak selamanya menjadi boomerang yang dapat membuat diri kita hancur terus-menerus. Menurutku, lebih tepat jika menyebutkan bahwa sahabat jadi cinta berpotensi jadi boomerang. Maksudnya, ketika cinta itu tumbuh, tentu perasaan seperti galau nggak jelas, ngira diPHP itu sering terjadi. Oleh karena itu, aku menyebutnya berpotensi menjadi boomerang.
Akan tetapi, semua kembali ke tiap-tiap pribadi, selama cinta yang dimaksud itu membawa ke arah yang positif, it's fine. Tapi, jangan lupakan bahwa proses dari mencintai sahabat itu sangat tidak bagus. Siapkan otak yang selalu fresh aja deh!
Terima kasih untuk giveawaynya, semoga aku beruntung. :)
Nama : Aziza Avita Sari
Twitter : @azizaavita
Link : https://twitter.com/AzizaAvita/status/711866915912683520
"Sahabat jadi cinta baguskah? Atau malah jadi boomerang? Kenapa"
Aduh... pertanyaan yang bikin baper. Jadi keinget masa lalu *masa lalu biarlah masa lau* Hehe
Oke. Kalo menurut saya, ada bagusnya, ada buruknya..
Kalo sahabat jadi cinta, bagusnya kita udah kenal seluk beluk dari doi, tentang kepribadiannya, karakternya, jadi, bikin sebuah hubungan itu lebih klop, lebih hidup, bisa saling mengisi, mengerti, menjaga dan mengayomi. Wkwk. Apalagi jika persahabatan telah terjalin cukup lama, waaaahhh.... pasti bakal jadi pasangan yang seru dan kompak tuh #Duh..
Tapi kalo udah putus, *jeng jeng* takutnya akan menghancurkan persahabatannya itu sendiri, terus akan mengubah suasana yang dulunya baik baik aja, jadi suasana yang canggung. Namun, jika memang hubungan itu adalah hubungan cinta yang berlandaskan persahabatan, otomatis setelah putus, mereka tak akan kehilangan arti sahabat yang sesungguhnya, dan akan kembali menjalin persahabatannya.
Tapi, jarang banget orang yang udah putus, akan baik sama mantannya, biasanya mereka akan trauma dengan sakit hatinya, dan tidak akan menjalin hubungan baik baik seperti sebelumnya. Pasti lah ada rasa nggak enak, nggak nyaman, takut disakiti lagi... wkwk
Intinya, Sahabat menjadi cinta itu baik, asalkan setelah itu mereka bisa menghabiskan waktu untuk bersama lagi, dan menjalin hubungan seperti dulu kala. Hehe...
Sahabat tidak akan pernah mati, tapi kalo cinta udah mati, siapa yang sanggup menghidupkannya lagi ? #Jlebbb
Semoga Mbak Aprl tertarik dengan jawaban saya ya...
Sekian dan terima jodoh *eh
Nama : Nurhidayanti
Akun Twitter : @CallMe_Yanti
Link Share : https://mobile.twitter.com/CallMe_Yanti/status/711888941259952128?p=v
Menurutmu sahabat jadi cinta baguskah? Atau malah jadi boomerang? Kenapa?
Sahabat jadi cinta? Menurutku sih sah-sah aja, nggak ada yang bisa melarang perasaan orang ke orang yang lain apalagi ke lawan jenis kan, katanya nggak pernah ada 'persahabatan murni' di antara laki-laki dan perempuan. Karena pasti akan ada tumbuh perasaan lain selain sebagai sahabat. Itu normal aja kan, asalkan keduanya saling mencintai. Meskipun banyak yang menganggap bahwa 'Cinta' bisa merusak 'persahabatan' tapi yang namanya perasaan kan nggak bisa dibohongi. Tapi kalau udah punya pasangan masing-masing sepertinya harus dipikirkan dengan baik dan bijak deh mana yang lebih baik dan mana yang lebih kita cinta, pasangan kita sekarang atau sahabat kita sendiri. Dan jangan sampai perasaan kita dan keegoisan kita menyakiti banyak orang.
Nama: Afif Rohman
Twitter: @_Afif_Rohman
Link share: https://twitter.com/_Afif_Rohman/status/711865751037063168
"Menurutmu sahabat jadi cinta baguskah? Atau malah jadi boomerang? Kenapa?"
Semua ada sisi positif dan negatifnya. Tapi menurut saya, sahabat jadi cinta itu lebih banyak enaknya.
1) Gak perlu jaim atau selalu terlihat sempurna di mata dia. Kita bisa jadi diri sendiri dalam mencintai seseorang.
2) Dia sudah tahu segalanya tentang kita. Mulai kebiasaan baik sampai kebiasaan yang malu-maluin. Jadi dia gak akan kaget atau semacamnya saat kita bertingkah yang aneh-aneh di depannya.
3) Gak perlu kode-kodean lagi kalau mau bilang sesuatu. Langsung saja, toh kemungkinan besar dia juga sudah tahu apa yang kita mau.
4) Dia biasanya pengertian, dan tahu apa yang harus dilakukan saat kita sedang marah atau sedih.
5) Hubungan yang dijalani juga lebih menarik dan tidak membosankan. Akan ada banyak canda, saling ledek, dan saling menjahili tanpa harus memikirin dia bakalan marah atau tidak.
Nama: Cahya
Twitter: @chynrm
Link tweet: https://twitter.com/chynrm/status/711935929376595969
Sahabat jadi cinta akan berakhir bagus atau malah jadi boomerang itu menurutku tergantung dari perspektif masing-masing pelakunya. Kalau dia sudah berpikir bahwa ini akan bagus dan menguntungkan untuk mereka, maka hasil baik pun akan mengikuti.
Contoh untungnya:
Sudah kenal baik satu sama lain mulai dari hal yang bagus hingga busuknya dia gimana, sudah saling menerima apa adanya, dengan keluarganya sudah kenal dan akrab, banyak direstui teman dekat lainnya, ga perlu penjajakan yang lama atau apalah apalah lagi, dll.
Tapi kalau dia sudah pesimis duluan dan menduga-duga bahwa ini bisa jadi boomerang, maka hal itu bisa juga terjadi pada mereka.
Contoh boomerang:
Cinta ini bisa merusak persahabatan dengan yang lainnya kalau mereka se-gank, atau udah mikir duluan kalau aku suka dia tapi dia ga suka sama aku maka dia bisa menjauh dan persahabatan kami ga bisa sama lagi kayak dulu, atau misalnya kalau sampai bubaran dengan cara yang kurang baik ya bisa aja nanti malah sok cuek dan jadi kayak orang yang ga saling kenal, atau mungkin masih meragukan tentang 'rasa' yang dia rasakan itu cuma timbul gara-gara seringnya bersama dan rasa nyaman atau memang cinta, dll.
Intinya harus bisa berpikir positif dulu lah, karena sahabat jadi cinta itu nggak sepenuhnya buruk kan.
Jangankan yang dari sahabat jadi cinta yang sudah kenal luar dalam, yang berawal dari strangers atau love at the first sight pun ada untung dan ruginya.
Untung:
Menjalani hidup dengan orang yang belum terlalu lama dikenal akan terasa lebih menyenangkan karena ada banyak hal yang bisa dipelajari dan dicari tahu darinya, timbul rasa penasaran tiap harinya bikin ga mudah berasa bosan sama dia, ga sering di-ciyeciye-in sama yang lain karena mereka ga kenal baik sama orang ini, dll.
Ruginya:
Apa dia memang orang baik? Apa dia bukan penipu atau penculik? Ga banyak yang diketahui tentangnya sehingga kadang bingung mau kasih treatment bagaimana yang dia suka dan ga bikin dia mudah ngamuk.
Jadi, menurutku segala keadaan punya untung dan ruginya masing-masing. Tinggal bagaimana si pelakunya punya self-control dan bisa me-maintain semua itu supaya hasilnya tetap baik-baik saja.
nama: Dera Devalina
akun twitter: @deradevalina
link share : https://twitter.com/deradevalina/status/712124912824143873
"Menurutmu sahabat jadi cinta baguskah? Atau malah jadi boomerang? Kenapa?"
Tidak sedikit orang yang mengalami hal ini, jatuh cinta pada sahabat sendiri dan tidak sedikit pula yang berakhir dengan menyakitkan. saat kita dekat dengan seseorang apalagi dalam waktu yang lama mungkin tidak mungkin kalau akhirnya kita merasakan sesuatu yang dinamakan saling memiliki baik itu perempuan maupun laki – laki, memiliki keterbukaan sama lain, bahkan mungkin mengatakan hal yang rahasia , merasa nyaman , mengetahui kelemahan dan kelebihan lebih dari orang lain, berbagi suka dan duka dan sebagainya, mencintai itu ngak salah karena hal itu alami dari dalam diri kita Menurutku itu bagus karena sahabat memang lebih mengenal dan memahami kita ketimbang laki – laki yang baru dikenal ataupun sekedar memperhatikan dari jauh, ataupun teman sekelas dll dan belum tentu mengerti tentang dirikita, dan ya konsekuensinya kondisinya ngak mungkin akan sama lagi seperti dulu kalau ngak musuhan, jauh - jauhan pastinya kecanggungan yang ada dan ngak mungkin biasa – biasa aja, dan itu kenapa biasanya perasaan itu disimpan saja dari pada bakal menjadi boomerang untuk diri kita demi mempertahankan persahabatan.
Nama: Nyi Penengah Dewanti
Akun Twitter: @nyipenengah
Link Share: https://twitter.com/NyiPenengah/status/712127353519005699
"Sahabat jadi cinta baguskah? Atau malah jadi boomerang? Kenapa?"
Sebenarnya justru lebih enak karena saling paham karakter masing-masing, namun sayangnya cinta itu bisa jadi kadaluarsa. Sebaiknya jangan, daripada sahabatan yang udah dimulai dari hal yang baik jadi rusak gegara cinta yang umurnya tidak seluarbiasa saat pertama. Lebih baik saling menyayangi, karena sayang akan lebih abadi.
nama : Neni Arwanda
akun twitter : @NeniArwanda95
link share : https://twitter.com/NeniArwanda95/status/712129060755742720
"Menurutmu sahabat jadi cinta baguskah? Atau malah jadi boomerang? Kenapa?
Jawaban : Menurut aku bagus dan sah-sah aja ya. Apalagi cinta sama sahabat sendiri yang udah dari kecil bareng-bareng, udah sama-sama tahu baik buruknya satu sama lain. Dan udah sama-sama ngertiin juga. Kalau misalnya salah satu dari mereka ada yang ngambek atau bosen sama hubungan persahabatannya, mereka udah tahu musti diapain lagi biar tetep langgeng. Terus, menurutku sebuah cinta yang baik bisa didapat juga dari persahabatan yang tulus dan saling melengkapi. Bahkan ada quote yang bilang kalau sahabat itu lebih segala-galanya daripada pacar. Jadi ya sah-sah aja kan sahabat jadi cinta, selama yang ngejalanin ngerasa bahagia dan percaya kalau sahabat dia bisa jadi teman hidupnya bahkan teman disurga kelak. :)..
Note : Kalau mau cinta sama sahabat, jangan mikirin yang kalau misalnya putus (pisah) kalian bakalan kehilangan dua sekaligus (sahabat sama teman hidup). Bukankah kehilangan itu wajar? Kalau kalian udah sama-sama dewasa, kalian pasti tahu, mana yang seharusnya ketika putus dijadiin sahabat lagi atau malah dijauhin. Karena seorang sahabat, ngga akan tega liat sahabatnya sedih sendirian. Rasa sayang itu bakalan tetep ada walau mereka udah putus dari status pacaran. :)
Nama : Salwa Balfas
Akun Twitter : @Safaira01
Link Share : Lihat Tweet @Safaira01: https://twitter.com/Safaira01/status/712168153619369985?s=09
Menurutku ada bagusnya dan bisa jadi boomerang juga.
-Bagusnya ketika cinta dengan sahabat sendiri, kita udah tau seluk beluknya dia itu berkepribadian yang seperti apa dan bagaimana.
Bagusnya juga jika ketika kita mempunyai hubungan dengan saabat, kita bisa saling suport dan terbuka satu sama lain juga saling sayang karena sebelumnya kita sudah terbiasa melakukan hal seperti itu (dalam persahabatan).
-Yang bisa jadi boomerangnya adalah, ketika mempunyai hubungan dengan sahabat sendiri, dan didalam hubungan itu kita tidak bisa saling berusaha untuk tetap menjadi/memberikan yang terbaik seperti ketika masih bersahabat, sehingga memunculkan pertengkaran. Jika ini sampai terjadi dan satu kata mematikan terucap "putus" usai sudah semua hubungan yang kita jalin dari awal. Kita tidak bisa melakukan kegiatan bersama layaknya seorang sahabat, jangankan untuk bersikap biasa saja seolah tidak ada apa-apa yang terjadi, untuk bertegur sapa saja kita tak mampu. Karena kita merasa malu, canggung dan ada rasa 'tak enak' karena kita sudah menjadi mantan. Kata tersebutlah yang tidak mengenakan.
-Jadi balik lagi kediri kita sendiri, bagusnya seperti apa. Jika dengan sahabat sendiri kita mampu dan sanggup atas resiko manis-pahitnya, ya sah-sah saja.^^
So kita harus bijak memilih u/diri kita sendiri dan berpikir panjang atas apa yang nantinya kita pilih. :)
Jangan sampai gara-gara kata 'putus' setitik, rusak rasa persahabatan sebelangga. //* maafkan kalo kalimat terakhir aneh kak. Hehee... xD
nama: Visca Aprilyanti
twitter: Visca_Apr
link share: https://twitter.com/Visca_Apr/status/712190524724158465
"Menurutmu sahabat jadi cinta baguskah? Atau malah jadi boomerang? Kenapa?"
Ketika persahabatan dan perasaan cinta tumbuh, merupakan hal yang sulit untuk diputuskan, memilih cintakah atau persahabatan? Atau dua-duanya?
sebenarnya jatuh sama sahabat sendiri itu bagus ga bagus sih, karena ga ada orang yang lawan jenis murni sahabatan, pasti salah satu dari mereka ngerasain hal yang beda, jatuh cinta misalnya?
Bagusnya kalo perasaan tersebut terbalas, ga bagusnya kalo perasaan mereka ga terbalas.
Kalo ga terbalas dan dia lebih milih orang lain atau temanmu daripada kamu ya udah terima aja mungkin kamu dan dia emang harus sahabatan, ga lebih *nyesek*
Dalam persahabatan pengorbanan paling besar adalah ketika kita merelakan perasaan kita sendiri demi melihat sahabat kita yang cintai bahagia dengan orang lain
Nama : Siti Nuryanti
Twitter : @NelyRyanti
Linkshare :https://twitter.com/NelyRyanti/status/712201446012231681
"Menurutmu sahabat jadi cinta baguskah? Atau malah jadi boomerang? Kenapa?"
Jawaban
Bisa jadi boomerang...kenapa?
Dari novel novel yang kubaca maupun cerita hidupku sendiri, jatuh cinta dengan sahabat itu ada enak dan ga nya. Enaknya, sudah pasti kalo sama-sama terbalas, dan secara jujur mengakui, tetapi terkadang dan itu seringkali terjadi Ketika mencintai sahabat justru berakhir dengan kekecewaan, entah di salah satu pihak atau kedua-duanya. Terutama jika hanya bertepuk sebelah tangan.
Meskipun kita tidak dapat menghindari, akan kepada siapa hati ini memilih mencintai, apakah sahabat atau bukan. Tetapi ketika itu rasa itu sudah ada dan memilih sahabt, pertimbangkan baik-baik perasaaanmu. Kalau sudah siap dengan segala konsekuensinya, maka putuskanlah apa yang menurutmu terbaik..
April..pliss menangin ya :)
Esti
@estiyuliastri
https://twitter.com/estiyuliastri/status/712194373367140352
Menurutku sahabat jadi cinta itu terjadi akibat kita ngikutin nafsu dan ego. Dan tentu saja itu nggak bagus. Ada rasa ingin memiliki yang kadarnya berlebihan.
Buka mata lebar2, memang banyak hal positif yg kita dapet, tapi negatifnya sahabat jadi cinta itu... jauuuuuh lebih banyak!
Tau gak sih?
Cinta sama sahabat sendiri itu cepat atau lambat bakal expired, karna amat beresiko terjangkit virus "membosankan". Why???
Kita uda tau sifat & kebiasaan dia luar dalem, percaya deh, hubungan macem ini gak bakal ada tantangannya! Gak seru banget kan, ngejalanin hubungan yg lurus2 aja kayak jalan tol? :p
Tergantung persepsi kita juga sih sebenernya. Sah-sah saja kalo sahabat jadi cinta selama hubungan ini punya masa depan, WHY NOT.
But, kalo buat "have fun" aja sebaiknya NO. Cepet hapus rasa ingin memiliki tersebut. Karna itu cuman didasari nafsu belaka. Dan cepat atau lambat, perasaan itu akan jadi boomerang ;)
Kan gak lucu kalo uda putus, dulunya sahabat tempat curhat, sekarang dijadiin musuh uda kayak tempat sampah :p
Di satu sisi, sahabat jadi cinta itu bagus. Karena kita sudah kenal pribadi masing-masing. Sudah tahu kebiasaan masing-masing. Jadi gampang menyatunya. Tapi di sisi lain, kalo cinta yang di antara mereka tidak berjalan lancar, nantinya bakal canggung & kikuk jadinya. Persahabatan terancam bubar. Hiks.
Nama: Dian Maya
Twitter: @dianbookshelf
Haii kak April, aku ikutan ya. Pengen deh baca novelnya, lagi demen banget baca novel soal pernikahan :D
Nama : Intan Novriza Kamala Sari
Akun twitter : @inokari_
Link share : https://twitter.com/Inokari_/status/712218981147357184
Sahabat jadi cinta?
Uhh, jadi inget lagunya Zigaz yang ngehits zaman aku SMA deh *lalu baper ahahaa
Menurut aku, sahabat jadi cinta itu sah-sah aja. Boleeeeh banget malah.
Kenapa?
Cinta itu ibarat sejenis tanaman yang bisa tumbuh dimana pun, kapan pun, juga pada siapa pun. Termasuk pada sang sahabat. Terlebih, karena kebersamaan yang lama. Karena perasaan memiliki dan saling mengerti. Wajar kalo kemudian cewek dan cowok yang bersahabat seringkali terjebak pada batasan antara sahabat dan cinta yang menjadi sedemikian tipis. Bahkan saking dekatnya terkadang tidak kita sadari keberadaannya hingga suatu ketika muncul orang ketiga alias pacar masing-masing. Baru ngeh kalo ada yang ga beres sama hatinya yang udah dirasuki virus merah jambu sama si sahabat.
Enaknya jatuh cinta sama sahabat sendiri itu bikin kita ga merasa mencintai sosok yang asing. Udah deket banget juga, dah tau baik buruknya. Apalagi yang tumbuh bersama, dari zaman bocah sampe sama-sama dewasa. Kita pasti jadi tau, apa yang doi suka, apa yang nggak. Termasuk soal perasaan kita. Kita pasti tau, apakah kita adalah tipenya ato bukan, apakah dia suka kita ato nggak.
Kalo cinta berbalas?
Wih, seneeeeng banget pasti. Nggak bakal ada tuh masa-masa pedekate yang jaim-jaim nan menyiksa, nebak-nebak ato sibuk nyari tau apa makanan kesukaan doi, dll. Lah wong kita dah tau yes. Tinggal jalani aja hubungan dengan sebaik-baiknya. Jadi pasangan sekaligus sahabat. Duh, yang kayak gini, perasaannya pasti daleeeem banget. Tulus.
Kalo bertepuk sebelah tangan gimana dong?
Sahabat yang beneran sahabat pasti ga egois, pasti ngasih kesempatan buat sahabatnya buat bahagia. Persahabatan yang tulus ga butuh alasan, at all. Ia akan tetap ada, walaupun tak ada lagi alasan. Walo bertepuk sebelah tangan sekalipun. FYI, persahabatan bisa menumbuhkan saling pengertian yang seringkali lebih dalam daripada cinta.
Nama : Humaira
Akun Twitter : @RaaChoco
Link Share : https://mobile.twitter.com/RaaChoco/status/712229489795706880?p=v
"Menurutmu sahabat jadi cinta baguskah? Atau malah jadi boomerang? Kenapa?"
Cinta itu tak kenal waktu, tak kenal tempat, tak kenal situasi dan tak bisa menentukan anak panah cupid itu akan menancap dimana.
Teman hidup terbaik adalah orang yang benar-benar mengetahui diri kita melebihi kita sendiri. Sahabat adalah orang terdekat yang dimiliki selain keluarga. Dia tau baik dan buruknya kita, semua sifat dan kelakuan kita, hobi dan keinginan kita, bahkan terkadang sahabat lebih peka akan perasaan kita. Hidup dan tumbuh bersama membuat kita lebih mengerti satu sama lain. Sudah banyak momen baik dan buruk yang dilalui bersama, suka dan duka, tangis juga tawa, saling menguatkan, saling mendukung dan saling membantu.
Terjalinnya sebuah hubungan sahabat sebenarnya sudah ada cinta yang berperan didalamnya, tapi bukan cinta seperti sepasang kekasih.
Menurutku sahabat jadi cinta bisa menjadi boomerang.
Cinta tak hanya sekedar saling menyayangi dan saling mengerti. Tapi perlu kepercayaan yang besar dan saling membutuhkan. Sepasang sahabat jatuh cinta, oke. Saat sahabat jadi cinta, tujuan ikatan itu sudah berubah. Banyak keputusan yang harus diambil, mau dibawa kemana hubungan ini selanjutnya?. Saat menjadi sahabat banyak kecocokan yang didapat, tapi saat menjadi sepasang kekasih atau lebih, banyak kecocokan yang berkurang dan menjadi pemicu keretakan lebih lanjut. Saat menjadi sahabat mereka bisa saling terbuka, saat menjadi sepasang kekasih banyak hal yang disembunyikan dengan alasan tak ingin menyakiti hati pasangan. Saat menjadi sahabat, bertengkar sebentar terus bermusuhan itu biasa. Tapi saat jadi cinta dan terjadi pertengkaran, yang terjadi mereka lebih mementingkan perasaan dan keegoisan masing-masing. Bukan hanya status yang berubah saat sahabat jadi cinta, tapi seluruh keadaan dan tujuan sudah berpindah haluan.
Sebenarnya bukan masalah besar sahabat jadi cinta, di luar sana pasti banyak kejadiannya. Saat terjadi satu, dua perbedaan atau masalah mungkin masih bisa ditangani. Tapi saat berubah jadi tiga, empat, lima atau lebih, mereka akan merasakan kejenuhan yang sangat saat karena bosan menghadapi hal yang serupa. Masalahnya mungkin itu-itu juga, perbedaan pendapat dan krisis kepercayaan.
Tak ada jalan yang lurus-lurus saja, ada yang berkelok, menanjak dan menurun. Ujian tak hanya satu kali, tapi itu berkali-kali. Jika lulus itu bagus, jika gagal? Tak ada yang menginginkan kegagalan, apalagi dalam suatu hubungan.
Jika hubungan cinta sepasang sahabat gagal, banyak hal yang akan terjadi. Malu dan canggung saat bertemu, banyak momen yang tidak bisa dilewati bersama lagi, momen yang lalu-lalu hanya bisa dikenang sendirian, tidak bisa saling membantu, saling berbagi, dan saling mendukung satu sama lain. Dan lebih parahnya, putusnya tali persahabatan.
Banyak hal berharga yang terbuang saat putusnya suatu hubungan, tidak hanya kehilangan cinta tapi juga seorang sahabat. Itu sungguh berat.
Cocok menjadi sahabat, tidak menjamin cocok menjalin cinta.
> Semoga aku menang ya ka, hehehe. Kesempatan terakhir setelah muter-muter keliling blogtour dan ga menang-menang :D
Nama: Daisy
Nama Twitter: @Daisy_skys
Link Share :
https://twitter.com/Daisy_skys/status/712243171997011968
"Menurutmu sahabat jadi cinta baguskah? Atau malah jadi boomerang? Kenapa?"
Sahabat dan cinta . Menurutku itu adalah hal yang sebaiknya tidak usah terjadi . Tidak ada pertemanan yang murni antara cowok dan cewek di dalamnya pasti ada perasaan meski kadang berusaha menolaknya . Karena perasaan cinta lebih tinggi dari perasaan apapun aku takutnya akan ada hal yang akan berubah . Mungkin ketika masih sahabatan kita tidak akan peduli seperti apa kita terlihat dihadapannya , kamu akan pede pede aja menampilkan wajah berminyak bangun tidurmu dengan pakaian ala kadarnya tapi berbeda ketika ada perasaan cinta kamu selalu ingin terlihat sempurna di matanya , kamu akan senang ketika dia hanya melihatmu .Berusaha menyembunyikan kekurangan .Tanpa kita sadari kita sedikit berubah menjadi sedikit jaim .
Kalau kedua pihak saling suka sih fine fine aja .Tapi kalau cuma sepihak pasti nyesek banget .Kamu pengen lebih dari sekedar sahabatan tapi dia cuma menganggap kamu sahabat untuk berbagi kisahnya .Dia menceritakan semuanya padamu termasuk tentang dia yang lagi naksir sama orang lain .Dan kamu pura pura ikut bahagia mendengarnya padahal kamu kecewa dan nyesek dia menyukai orang lain .Lalu suasana jadi canggung dan tidak sama lagi .
Jadi menurutku jika memang bisa sebaiknya tidak usah lah sahabat jadi cinta . Kalau cuma sepihak malahan jadi boomerang buat diri sendiri , cinta sepihak akan membuatmu kecewa dan terpuruk .Lalu perlahan kamu akan menjaga jarak dari sahabatmu sampai sahabatmu berpikir kamu berubah dan tidak seasik dulu .Dan dia berfikir ada yang salah denganmu .
Nama: Bintang Permata Alam
Twitter: @Bintang_ach
Link share: https://twitter.com/Bintang_Ach/status/711564984334024704
Sahabat jadi cinta bagus atau tidak?
Apa itu bisa jadi boomerang untuk kita?
Tergantung.
Tergantung, apakah di balik cinta itu ada yang merasa tersakiti? Kalau tidak, berarti bagus. Tapi, kalau ada satu atau dua pihak yang merasa tersakiti, mungkin lebih baik kita berpikir dua kali. Karena biasanya, dalam persahabatan, siklusnya hampir sama. Si A naksir B, si B sukanya ke si C, dan si C juga naksir si B. Terus si B sama si C jadian, lalu si A frustasi dan mereka musuhan. Nah, hal seperti ini kan tidak menguntungkan pihak lain? Hayoo lohhh, gimana jadinya?
Bukan berarti aku menganggap sahabat jadi cinta itu salah, bukan. Bukan untuk itu. Cinta bisa datang di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Jadi, apabila cinta sudah datang… kita hanya perlu menyambutnya. Entah itu diterima atau tidak, itu urusan belakangan. Yang terpenting, kita memberi respon yang baik terlebih dahulu.
Dalam kasus seperti ini, kita dituntut untuk memprioritaskan perasaan orang lain. Apakah mereka tersakiti atau tidak. Lagian, kebahagiaan akan terasa aneh apabila di balik itu ada orang yang menderita. Namun itu bukan berarti juga kita harus berhenti atau putus hubungan dengan pasangan. Salah satu kunci terbesarnya ada pada mereka yang merasa tersakiti. Cara berpikir mereka yang dewasa bisa membantu semua itu. Dengan berpikir dewasa dan saling memahami, pasti semua akan berjalan dengan mudah. Dia harus sadar diri jika dunia itu luas. Masih banyak kesempatan dan peluang baginya untuk mendapat cinta yang lebih baik. Banyak manusia di belahan bumi yang pantas bersanding dengannya. Intinya, relakanlah cinta milik orang lain itu, maka—entah dari mana datangnya—akan datang seseorang yang rela memberi cinta yang jauh lebih indah kepadanya.
Tapi lagi-lagi, ini harus dimulai dari cara berpikir seseorang tersebut. Dia harus bisa mengubah cara berpikirnya menjadi sedikit lebih dewasa. Dan,, itu tidak mudah. Dan…. Oh my god, betapa sempitnya dunia untuk urusan cinta!!!
Rini Cipta Rahayu
@rinicipta
https://twitter.com/RiniCipta/status/712257606979428353
Sahabat jadi cinta menurutku bagus, dengan catatan sahabat jadi cinta itu tidak bertepuk sebelah tangan yaa.. hehe
Menurutku, menemukan seseorang yang spesial dengan jarak sangat dekat itu adalah sebuah anugerah. Tak perlu jauh mencari karena sesungguhnya dia ada didekat kita selama ini, mungkin juga keberadaannya tidak diketahui. Sahabat adalah orang terdekat selain keluarga yang paling memahami kita, tidak ada hal yang harus ditutupi karena memang saling terbuka. Meningkatkan status dari sahabat jadi pacar sepertinya juga nggak akan memberikan perubahan yang banyak. Rasa sayang kita gak berubah, jalan masih tetep seperti biasa, curhat-curhatan juga nggak perlu canggung. Malah seru kalau punya pacar yang plus plus gitu. Ya, lihat dari sisi positifnya aja. Kenapa menyia-nyiakan kesempatan untuk bersama dengan orang yang membuat kita nyaman dan dekat dengan kita sengan niat yang tulus, bukan sekedar PDKT?
Kartika
@hoshinotika
Link https://twitter.com/hoshinotika/status/712312458958884867
Memang sepertinya menyenangkan kalo sahabat kita menjadi pacar. Tidak perlu lagi pdkt, cari info sana sini, stalk sosmednya sampe tengah malam 😂 tapi aku lebih memilih tidak. Pada dasarnya, seseorang yang sedang jatuh cinta akan selalu ingin tampil baik di depan pasangannya. jadi, bayangkan saja ketika si 'dia' yang biasa kita ajak gila bersama tiba-tiba jadi seseorang yang buat kita deg-degan dan harap-harap cemas. Canggung? Aneh? memang. Lalu, kalau kamu ingin minta pendapat tentang pakaian yang pas untuk date minta sarannya ke siapa?
Rasa sayang pada sahabat dan pacar itu memiliki porsi yang berbeda, meski rasa sayang kepada pacar porsinya cenderung lebih banyak sedikit, tapi tetap saja porsi rasa sayang untuk sahabat itu ada dalam porsi yang istimewa.
Post a Comment