Review Swiss: Little Snow in Zürich
Tuesday, August 11, 2015
Judul : Swiss: Little Snow in Zürich
Pengarang : Alvi Syahrin
Penerbit : Bukune
Tebal : 308 Halaman
Tahun 2013
Di Zürich,
Ada kisah tentang salju yang hangat, tentang tawa yang mencair. Membuat Yasmine tersenyum bahagia.
"Ich liebe dich,"—aku mencintaimu—bisik gadis itu, membiarkan repih salju membias di wajahnya. Manis cinta dalam cokelat yang laki-laki itu berikan membeku menjadi kenangan di benaknya, tak akan hilang.
Di puncak gunung Uetliberg—yang memancarkan seluruh panorama Kota Zürich—bola-bola salju terasa hangat di tangannya, kala mereka bersisian. Dan Jembatan Münsterbrücke, jembatan terindah dan tertua di Zürich, seolah bersinar di bawah nyala lampu seperti bintang.
“Jika aku jatuh cinta, tolong tuliskan cerita yang indah,” bisik gadis itu. Ia tahu ia telah jatuh cinta, dan berharap tak tersesat.
Namun, entah bagaimana, semua ini terasa bagai dongeng. Indah, tetapi terasa tidak nyata.
Tschüs—sampai jumpa—
Yasmine, semoga akhir kisahmu indah
Seri STPC kali ini membawa pembaca berkenalan dengan sosok Yasmine seorang gadis yang suka sekali memotret. Tanpa sengaja hobinya itu mempertemukannya dengan seorang pria yang menarik hatinya, bernama Rakel.
Ternyata pertemuan tidak sengaja itu membuat Yasmine menyimpan perasaan jatuh cinta sama Rakel. Sayang Rakel hanya menganggapnya sebagai sosok yang dapat memenuhi janji yang tak sempat dia jalani di masa lalu.
Kedekatan Yasmine dan Rakel semakin bertemu titik konflik saat bertemu dengan sahabat Yasmine, Elena dan Dylan. Mereka mati-matian untuk mencegah Yasmine suka sama Rakel. Tanpa memberitahu apa yang sebenarnya terjadi dibalik rasa tidak suka mereka.
Rahasia Rakel pun semakin terkuak.
Tidak hanya itu saja, ternyata Dylan yang mengaku sahabat Yasmine punya rasa cinta sama Yasmine. Yasmine bingung harus menentukan sikap gimana.
Sampai akhirnya melupakan mungkin suatu pilihan yang baik
"Apakah kau pernah berusaha melupakan seseorang, tetapi yang kau dapati malah semakin teringat dirinya? Apakah kau pernah menanti pesan singkat yang sekedar menanyakan kabar dari seseorang yang mungkin sudah melupakanmu? Apakah kau pernah berusaha menjalani hubungan dengan seseorang, tetapi hatimu tak pernah bisa berlabuh untuk seseorang itu- hatimu masih tersimpan untuk orang yang sama di masa lalu?"
Ini novel pertama Alvi yang aku baca. Sedikit anti mainstream dengan mengambil sudut pandang bukan benda hidup-salju, Alvi mampu mengkisahkan sosok Yasmine berinteraksi dengan cintanya.
Aku suka sekali setiap ilustrasi gambar yang tertera di novel ini. Membantu pembaca- seperti aku dapat menerka seperti apa Swiss disana.
Alvi membawa pembacanya untuk pelan-pelan menyelami rahasia Rakel dalam cerita ini. Alvi juga membawa pesan moral kalau memang persahabatan lebih berarti daripada urusan cinta.
Jangan pernah menggunakan seseorang pada masa sekarang untuk keinganmu di masa lalu.
Ada beberapa typo yang aku temukan dalam novel ini. Novel ini baik, hanya saja aku masih belum bisa mengatakannya istimewa.
Semoga dapat menikmati karya Alvi yang lainnya ke depannya.
Label:
BUKUNE,
Review 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment