101 Pesawat Kertas

Wednesday, September 23, 2015

Postingan ini diikutkan dalam #kontesblogpesawatkertas yang diadakan oleh @loveableous dan @agnesdanovar






                                                     HARAPAN KECIL UNTUK TUHAN

Ini adalah kisahku sebuah harapan yang aku berikan untuk Tuhan.
Tuhan, aku menyadari aku bukanlah sosok anak Mu yang baik dan menjalankan perintahmu disetiap hariku.
Aku juga bukan seperti anak Mu yang lain yang selalu mengingatmu disetiap harinya.
Tuhan, tapi bolehkah aku memberikan harapanku padamu?

Tuhan,
aku berharap kalau engkau masih mengizinkanku untuk dapat tersenyum.
Aku ingin tersenyum didepan orang banyak.
Aku juga ingin tersenyum didepan orangtuaku.
Aku juga tidak lupa ingin membuat orang lain tersenyum padaku.

Tuhan,
aku berharap aku dapat berhenti merasakan sakit yang kau berikan.
Aku hanya ingin tetap hidup dan mengejar cita-citaku.
Kalau memang Tuhan tahu aku mampu melewati sakit ini,
izinkan aku berharap Tuhan dapat memberikan segunung ketegaran hati padaku.

Sungguh Tuhan,
aku ingin mempunyai ketegaran hati seperti orang lain yang mampu melewatinya dengan baik.
Aku ingin bertegar hati mampu melewati segala proses sakit ini dengan tetap tersenyum.
Bukan justru takut Tuhan, saat aku harus berhadapan dengan rumah sakit dan obat yang tidak berhenti masuk ke dalam mulutku setiap harinya.

Tuhan,
Aku terkadang tidak mampu menjalani semua beban yang kau berikan.
Tapi dengan Tuhan memberikanku segunung ketegaran hati,
aku pasti dapat melewatinya ini dengan baik.

Tuhan,
aku juga tidak lupa tolong kau memberikan ketegaran hati yang lebih besar kepada mamaku.
Ketegaran hati yang membuat Dia mempu menjalani sakit ini bersamaku.
Atau biarkan aku saja Tuhan yang menanggung segala sakit ini.
Jangan Dia Tuhan.
Jangan Dia yang ikut merasakannya saat seharusnya Dia sudah aku bahagiakan.

Tuhan, aku juga berharap agar adikku dapat menjalani hidupnya dengan bahagia,
Aku tidak tahu apa yang tersimpan dihatinya.
Aku juga tidak tahu apa yang Dia pikirkan.
Aku bahkan tidak tahu apa Dia menyayangiku sebesar aku meyayanginya.
Biarkan Dia bahagia dan mungkin kelak menggantikan sosokku untuk membahagiakan mama.

Tuhan,
Aku juga berharap terhadap setiap orang yang memandangku dengan sebelah mata.
Aku berharap terhadap setiap orang yang tidak menaruh kepeduliannya terhadap ku.
Aku berharap mereka selalu hidup bahagia dan diberikan hati peduli terhadap orang sekitarnya.
Aku memaafkan segala perilaku buruk yang mereka berikan padaku.

Tuhan,
Kalau ini merupakan harapan terpanjang yang pernah aku berikan. Maafkan aku.
Aku berharap agar tidak ada lagi orang yang merasakan sakit yang sama denganku.
Ataupun jika memang ada, biarkan setiap penderita kanker dapat mempunyai setumpuk ketegaran hati dan kuat.

Tuhan,
Izinkan kelak jika aku tidak ada, aku tetap diingat oleh orang terdekatku atau bahkan diingat oleh orang yang mengenalku sebagai sosok pribadiku seutuhnya.
Aku menginginkan mereka mengingatku sebagai aku mengingat mereka dengan baik satu persatu.

Tuhan,
Harapanku terakhir.
Aku berharap engkau mempu memberikan pesawatku yang ke 101 ini ke Ayahku yang mungkin sedang tersenyum di sisimu sekarang.
Sampaikan pesawatku terakhir ini padanya.
Sudah lama aku tidak melihatnya di bumi, Tuhan.
Apa Dia bahagia disisimu?
Apa Dia bahagia melihatku menjalani hidupku sekarang?
Bahkan Dia belum sempat mengucapkan selamat padaku saat aku berhasil menyelesaikan kuliahku Tuhan.
Sampaikan aku rindu padanya...

Your Child,
 April Silalahi

0 komentar:

Blog contents © Book world 2010. Blogger Theme by Nymphont.