Penulis : Mia Arsjad
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 288 halaman
Cetakan : 1, September 2015
Hidup Mel itu sudah terjadwal. Segalanya harus teratur, tepat waktu, dan sesuai jalur demi masa depan. Nggak ada waktu buat santai dan main-main. Mel harus lulus tepat waktu, lalu bekerja untuk membantu Ibu jadi tulang punggung keluarga.
Lalu... dengan acara aneh bin konyol, Mel bertemu Marshall, si artis kurang terkenal.
Cowok itu kebalikan dari segala sifat Mel. Marshall yang easy going, santai, dan ceria, seolah hidupnya mulus nggak ada beban.
Seumur hidup Mel belum pernah seakrab ini dengan makhluk bernama laki-laki. Marshall adalah pengalaman baru. Entah berapa kali cowok itu bilang supaya Mel hidup dengan santai dan rileks. Dan entah kenapa, bisa-bisanya Mel berkali-kali nurut dengan "ajakan" santai cowok itu.
Dia selalu sukses bikin Mel yang minim pengalaman soal cowok jadi tersipu-sipu, salah tingkah. Meski saat Mel sedang terjebak masalah mengerikan.
Sampai tiba-tiba Mel tahu, hidup Marshall nggak semulus itu. Di balik segala keceriaannya, Marshall menyimpan rahasia yang membuat Mel merasa dibohongi habis-habisan, dipermainkan, dan dibodohi.
REVIEW
Pernahkah kamu berpikir kalau takdir akan menghadapkan kamu akan sesuatu yang sama sekali tidak kamu pikirkan sebelumnya? Sesuatu yang berhasil mengubah hidup dan kebiasaan kamu.
Hal itu terjadi pada Melody.
Melody adalah seorang gadis berumur 19 tahun yang sedang menjalani hari-harinya dengan rutinitas kuliah yang cukup menyita perhatian. Hidup Melody semua sudah tersusun dengan jadwal yang pasti. Apa pun kegiatan yang hendak Dia lakukan sudah dipikirkan jauh hari sebelumnya.
Bahkan untuk mengukur waktu tempuh perjalanan pulang sudah Dia perkirakan.
Kebiasaan Mel -begitu Melody biasa dipanggil- berubah saat ketidak sengajaannya bertemu dengan Marshall.
Marshall merupakan laki-laki ganteng yang tersadar akan hidupnya yang berat. Dia tersadar kalau sudah lama selalu menuruti perintah orangtuanya. Saat pikirannya sedang kacau, Dia tidak sengaja bertemu dengan Melody yang menyelamatkannya karena dikira ingin bunuh diri.
Marshall mencoba peruntungannya dengan menjadi bintang iklan menjalani hidupnya dengan santai dan penurut. Rasanya segala masalah yang datang ke kehidupan Marshall tidak akan membuat Dia stress. Apalagi dengan pertemuan tidak sengaja nya dengan Melody.
Perkenalan dengan Melody ternyata mampu mewarnai hari-hari Marshall. Marshall jadi semakin bahagia menjalani hidupnya. Bahkan Dia pindah ke kontrakan yang berada persis di depan rumah Melody.
Melody dan Marshall menjadi teman. Mereka seringkali menghabiskan waktu bersama. Marshall dengan sikap santai dan gombalnya juga berhasil memaksa Melody untuk menjadi rileks dalam menjalanin hidup.
"Hidup cuma untuk menjalankan perintah orang lain, itu sama aja nggak hidup. Hidup itu pilihan. Biarpun berat, kalau itu pilihan sendiri, kita pasti ikhlas dan sepenuh hati memperjuangkannya." (halaman 149)Hubungan antara Melody & Mars terasa sangat bahagia. Sampai ketika rahasia yang disimpan Marshall terbongkar dan mengacaukan segalanya.
Siapa yang tidak kenal Mia Arsjad? Kalau kamu termasuk suka membaca novel fiksi pasti tahu nama tersebut sudah tidak asing lagi dengan karya tulisannya yang cukup banyak. Kali ini Mia hadir dengan debut pertamanya di lini Young Adult Gramedia yang ngebuat pembaca setia nya semangat untuk menunggu terbit.
Termasuk aku.
Novel ini kocak. Jujur aja, aku terhibur dengan karakter Marshall dan sifat santainya. Marshall dapat membuat segala sesuatu yang dipikirkan perempuan akan menjadi terlihat mudah.
Suka sekali bagaimana lelucon disetiap gambaran cerita Marshall dalam novel ini.
Hal itu ngebuat aku cepat sekali membaca novel ini sampai selesai.
Tokoh Melody dengan segala keteraturannya juga berhasil bikin aku kesel sendiri. Bayangkan saja, begitu teraturnya Dia sampai mengerjakan sesuatu yang tidak penting aja rasanya sulit sekali untuk menunda atau menggesernya di jam berikutnya.
Aku kesal sekali dengan watak Melody yang penuh dengan perhitungan tapi jadi ngebuatku berpikir dya perempuan bodoh!
Argghhhh!
Untung adanya sosok Marshall yang menutupi kekurangan Melody tersebut.
Sosok Marshall yang dengan gentlemen melindungi Melody juga sangat ngebuat aku senyum-senyum sendiri saat ngebaca kisah ini. Kehadiran Marshall yang selalu ada disisi Melody juga berhasil ngebuat aku iri!
Konflik yang diberikan Mia sederhana, sehingga buat seseorang yang membutuhkan bacaan ringan dan hibur, novel ini sangat aku rekomendasikan untuk dibaca.
Tidak mudah menuliskan kisah humor dibalut dengan romance yang ngebuat pembaca penasaran akan akhirnya.
Mia Arsjad berhasil ngebuat aku geram sama akhirnya!
Tapi mungkin aku bisa melanjutkan akhir Melody dan Marshall menurut versiku sendiri.
Novel ini juga mengajarkan banyak pesan moral. Tidak perlu bohong untuk menutupi sesuatu yang salah. Kebohongan yang ditutupi semakin lama akan tetap membuat orang terdekat kita sakit hati.
Jujur memang jadi pilihan lebih baik.
Pesan moral lainnya adalah jangan takut untuk mengatakan hal yang salah. Terkadang kita tidak selalu dapat menerapkan hidup teratur disetiap suasana dan situasi.
Jangan karena hidup teraturmu malah menjadi bumerang sendiri yang berbalik menyerangmu.
Kalau ada masalah ceritakan ke orang terdekatmu yang dapat kamu percayai. Jangan sok heroik seperti Melody yang malah menjebloskan Dia dalam suatu masalah.
Untuk keberhasilan Mia Arsjad menulis kisah humor ini,
3* Aku berikan
Selamat ketawa sendiri akan sosok Marshall ;D
0 komentar:
Post a Comment