[Blog Tour] Review & Giveaway: Replay by Lia Seplia

Thursday, December 24, 2015

Judul : Replay
Penulis : Lia Seplia
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 204 halaman
Terbit : November 2015

SINOPSIS

Nada pernah berjanji tidak akan membiarkan orang lain bunuh diri. Tapi sejak mengenal Audy, ia kehabisan akal dalam menepati janji tersebut. Audy, gadis yang berulang kali mencoba bunuh diri itu, begitu penuh kejutan.

Ujian tari membuat Nada terpaksa meminta bantuan Nino, pacar Audy, untuk mengiringi komposisi tariannya. Ia tidak memahami perasaan hangat yang timbul setiap melihat pemuda itu bernyanyi sambil memainkan jemari di tuts piano.

Nada tidak menyadari bahwa secara perlahan kehadirannya mengganggu hubungan Nino dan Audy. Perlahan, Nada menjadi orang yang ia benci. Seperti wanita yang merebut ayahnya dan membuat ibunya bunuh diri.

Dapatkah Nada menepati janji?


REVIEW

Apa yang kamu lakukan kalau mengetahui punya tetangga aneh yang suka sekali mencoba bunuh diri?

Nada seorang mahasiswi jurusan seni tari tinggal sendiri disebuah apartemen. Setelah beberapa hari tinggal di apartemen, Nada mengetahui bahwa tetangga sebelah apartemennya bernama Audy seringkali berusaha bunuh diri. Fakta itu membuat Nada takut.
Sejak dulu Nada bertekad untuk tidak memperbolehkan orang lain bunuh diri lagi. Nada tidak mau melihat orang lain mengakhiri hidupnya lagi seperti seseorang yang berarti dalam hidup Nada. Nada tidak mau merasakan kehilangan dan diliputi rasa bersalah lagi.

Suatu saat Nada melihat sendiri fakta itu. Audy berteriak-teriak di apartemennya. Dia membanting semua barang dan itu menganggu Nada yang sedang beristirahat. Diliputi rasa penasaran, Nada mengecek keadaan tetangganya tersebut. Betapa terkejutnya Nada melihat Audy sedang memegang pisau dan mencoba bunuh diri. Saat itu Nada melihat seorang cowok yang akhir-akhir ini sering Nada jumpai di apartemen Audy.

Audy merupakan seorang mahasiswi jurusan psikologi. Dia mempunyai pacar yang cukup ganteng bernama Nino. Hubungan mereka tidak seperti pasangan lainnya yang berjalan normal. Audy seringkali cemburu buta pada Nino. Saat Nino harus berhubungan dengan cewek lain, walaupun itu hanya masalah kerjaan atau sekedar teman, Audy langsung mencoba bunuh diri. Itu bukan tanpa sebab. Keterikatan diantara keduanya yang membuat mereka tidak bisa lepas satu sama lain. Audy bergantung pada Nino, cintanya yang besar membuatnya tidak mau orang lain merebut Nino darinya.
Nino merasa perlu bertanggungjawab akan perbuatan bejatnya yang sudah dilakukan dulu kala.

"Kesetiaan terkadang beda tipis dengan keterpaksaan." (halaman 92)

Di kampus kehidupan Nada berjalan dengan normal, Dia menjalani perkuliahannya dengan baik. Sebagai mahasiswi jurusan seni tari, Nada suka sekali menari. Menjelang pekan ujian tari, tanpa sengaja Nada bertemu dengan cowok yang sering dia jumpai di apartemen Audy.
Pertemuan tidak sengaja itu mengubah Nada. Nino memiliki penilaian tersendiri dalam mata Nada. Kemahirannya bermain piano dan tindakan kecil pada Nada mengubah perasaan didalam hatinya tanpa Nada sadari.
Apalagi setalah Nada mengetahui mereka memiliki sebuah kesamaan.
Kesamaan yang bisa membuat mereka saling menguatkan.

"Terkadang kedekatan terjalin tidak hanya melalui pertemuan yang penuh senyuman dan obrolan basa-basi. Kedekatan bisa saja terjalin ketika dua orang yang terluka saling menambal sulam untuk menutup luka masing-masing." (halaman 88)

Akan tetapi kehadiran Audy membuat Nada berpikir ulang perasaan yang sedang muncul. Nada tidak mau mengulang kesalahan yang sama. Kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang yang dulu dia sayangi.....
---------------
Ini merupakan debut pertama Lia Seplia yang diterbitkan Gramedia dari GWP. Saat pertama kali membaca sinopsis yang diberikan, aku langsung penasaran akan cerita secara keseluruhan. Ditambah dengan cover novel yang simpel dan menggambarkan tokoh utama dalam cerita ini.

Novel ini cukup tipis sehingga aku berhasil membacanya dengan sekali duduk. Hal itu juga karena Lia Seplia berhasil membuatku menikmati kisah yang ada didalamnya. Penulis perlahan membawaku untuk berkenalan dengan kisah kelam yang dialami oleh Nino dan Nada. Aku ikut menyelami alasan yang terjadi dibalik tindakan mereka.

Berbicara mengenai tokoh masing-masing dalam cerita, sosok Audy diawal cerita aku pikir hanya seorang cewek gila yang kelewat posesif akan pasangannya harus dibuat tercengang saat menemukan alasan tindakannya tersebut.
Sosok teman-teman Nino yang bergabung dalam sebuah band Nightfall juga menjadi perhatian tersendiri saat aku membacanya. Mereka tidak hanya berteman karena alasan hobi bermain musik tapi mereka saling mendukung satu sama lainnya. Aku dapat merasakan hubungan pertemanan yang cukup kuat dalam band mereka.

Tokoh Nino yang bertanggungjawab dan menguasai dirinya saat menghadapi suatu masalah sangat menarik dalam kisah ini. Nino tidak memaksakan kehendaknya dan perlahan mengatasi masalah yang dihadapinya. Aku suka sikap gentlmen Nino.  Sosok Nada yang mencoba berdamai dengan masa lalunya menarik hatiku sebagai perempuan. Aku suka akan sosok tegar Nada.

Berbicara mengenai alur cerita, penulis menggunakan alur yang rapi. Tidak akan bingung saat membaca suatu kejadian karena penulis langsung menuliskan alasan dibalik kisah tersebut dihalaman berikutnya. Penulis perlahan membawaku untuk ikut merasakan perubahan yang dialami tokoh akan masalah yang dihadapinya. Aku suka sekali pemilihan kata yang digunakan.

Menjelang ending cerita aku suka sekali akan pesan yang diberikan. Pesan yang coba disampaikan penulis berhasil aku terima dengan baik. Aku bahkan sempat ikut merasakan sakit saat membaca kisah menyedihkan yang ada dalam kisah ini.

Overall, kisah ini bukan hanya bercerita tentang romance belaka. Kamu dapat mengambil sebuah pesan makna yang akan membuatmu terharu saat membacanya. Bercerita tentang kisah persahabatan yang kuat, mencoba memaafkan akan kisah yang mungkin menyakiti hatimu dimasa lalu. Novel ini cocok dijadikan wishlist mu saat sedang berburu bahan bacaan baru. Untuk kamu yang sedang beranjak dewasa apalagi, pilihan ini pantas kamu pertimbangkan.

Untuk debut awal penulis, aku memberikan:




 Selamat membaca ^^
 ----------------------------------
 GIVEAWAY!!

Yey! Akhirnya tiba juga dirangkaian Blog Tour terakhir Replay dalam blogku. Ini merupakan kesempatan terakhir untuk kamu mencoba mendapatkan novel Replay gratis!
Kali ini aku dan Lia Seplia ingin memberikan 1 eksemplar gratis novel Replay yang akan dikirimkan langsung dari penerbit.
Mau?

Caranya gampang banget:

1. Peserta harus berdomisili di Indonesia

2. Follow blog ini via GFC atau email (pilih salah satu saja)

3. Follow akun twitter @LiaSeplia dan @aprlboanages. Promosikan Giveaway ini dengan mention kedua akun tersebut, sertakan hastag #GAReplay

4. Jawab pertanyaan dibawah ini dengan menyantumkan nama, akun twitter, domisili, nama GFC atau email yang follow blog ini dan link share.
Pertanyaannya adalah:

"Apa pendapatmu tentang orang ketiga dalam sebuah hubungan?"
 5. Giveaway ini berlangsung dari tanggal 24 Desember 2015- 30 Desember 2015 pukul 23:59

6. Pemenang tidak dipilih berdasarkan random, jadi jawablah pertanyaan dengan semenarik mungkin ^^

Mudahkan?
Tunggu apalagi, ayo segera ikutan dan dapatkan novel gratis sebagai hadiah diakhir tahunmu :D

Good Luck!

Regrads,
APRL

51 komentar:

Tjatatan Klasik said... Reply Comment
This comment has been removed by the author.
Unknown said... Reply Comment

Emma |@EmmaNoer22 | Pekan Baru | amrelisha@gmail.com | https://mobile.twitter.com/EmmaNoer22/status/679835506440441856?p=v


jawaban : tergantung dari sisi mana melihat orang ketiga ini, seorang anak juga bisa disebut orang ketiga dalam keluarga, yang akan membuat sebuah keluarga kecil sempurna.
Kalau orang ketiga ini seorang laki-laki atau perempuan idaman lain makan hubungan tersebut dalam badai besar.
Kalau orang ketiga ini adalah keluarga entah orang tua atau yang lainnya bisa jadi mereka penengah, pengobat atau penyeselesai sebuah hubungan.

Unknown said... Reply Comment

Nama: Kiki Suarni
Twitter: @Kimol12
Domisili: Batubara-Sumatera Utara
Email: kikisuarni616@yahoo.com
Link share:https://mobile.twitter.com/Kimol12/status/679843489643823104

Apa pendapatmu tentang orang ketiga dalam sebuah hubungan?

Jawaban:

Menurutku tiap orang punya pandanga berbeda. Tergantung mereka melihat dari sisi mana. Tapi kebanyakan orang ketiga itu selalu identik dengan sisi negatif. Aku juga melihatnya seperti itu. Orang ketiga biasanya selalu jadi sumber masalah dalam suatu hubungan. Ada saja yang melatarbelakangi hadirnya orang ketiga ini. Mulai dari senagaja atau karena pancingan dari salah satu pasangan tersebut. Kalo uda seperti itu, biasanya hubungan tersebut akan berantakan karena orang ketiga ini. Hilang kepercayaan, itulah kesan pertamanya.

Maka gak salah kalo ada istilah, jika laki-laki hanya berduaan dengan wanita di suatu tempat, maka orang ketiganya adalah setan! Hahhaa....

Nah, orang ketiga itu ibarat setan yang selalu menggoda untuk menjerumuskan dan menghancurkan.

Terima kasih.

Ahmad said... Reply Comment

Nama: Aulia Resky
Twitter: @AuliaaRez
Domisili: Cirebon
Email: auliareski20@gmail.com
Link Share : https://twitter.com/auliaarez/status/679906289741242369

"Apa pendapatmu tentang orang ketiga dalam sebuah hubungan?"



Orang ketiga dalam suatu hubungan itu menyerupai setan dengan hati malaikat. Walaupun ia merusak dan menghancurkan suatu hubungan namun dia memperlihatkan kebusukan pasangan kita. Kalau memang pasangan kita setia dan mencintai kita dengan tulus tentu ia tak akan tergoda oleh apapun yang berujung untuk menghancurkan hubungan itu sendiri dan jelas menyakiti orang yang di cintainya. Orang ketiga juga berbaik hati menyelamatkan kita dari kesetiaan palsu, rela menerima bekasan kita, intinya di sini kita juga berbaik hati telah memberi si pihak ketiga seorang pasangan, seorang jodoh yang mungkin telah lama di nantikan. Lebih baik memberi daripada menerima bukan? Dengan bershadaqah ke orang yang membutuhkan jelas dapat pahala. Dan pihak ketiga biasanya lebih membutuhkan daripada kita^^ dengan pihak ketiga ini juga kita membuka peluang bagi seseorang yang benar-benar jodoh kita tanpa di bodohi dengan seseorang yang hanya sementara di hidup kita^^ yang jelas semua pasti ada hikmahnya dan seharusnya kita berterima kasih kepada orang ketiga karena mau menerima sampah yang sudah tak terpakai dan tak pantas buat kita:) Sekian, arigatou gozaimasu>.<

Arum Okta . S said... Reply Comment

nama : Arum okta Sukarta
akun twitter : @okta_s3233pm Domisili : Mojokerto
email : arum.okta12@gmail.com link share : https://mobile.twitter.com/Okta_S3233PM/status/679940176265609216?p=v


Orang ketiga ?? Emmm Jujur aku benci bnget sama orang ketiga karena dia itu ibarat Cabe yang nyelip di gigi , tapi disisi lain aku mungkin seharusnya juga berterima kasih sama dia karena dia yang nunjukin ke kita bahwa emang orang yang kita sayang alias cemewew kita sebenarnya gak sesayang dan gak secinta itu sma kita . Mungkin dia itu manusia Yang dikirim Tuhan buat nunjukkin kita kalo selama ini kita bersama orang yang salah . Karena Orang yang benar benar mencintai dan menyayangi kita dia gak akan pernah tergoda sama yang namanya orang ketiga.

MohaSurya.finishing mobile blog said... Reply Comment

Nama: Riqza Nur Aini
Twitter: @riqzanainiee
Aku follow by Email yaa: moha3451(at)gmail(dot)com
Domisli: Demak,Jateng
LinkShare: https://twitter.com/riqzanainiee/status/679828071667482624?p=v
.
.
Pertanyaan:
"Apa pendapatmu tentang orang ketiga dalam sebuah hubungan?"
.
.
Tergantung dari sudut pandang mana kita melihat orang ketiga itu.Banyak orang yang menilai orang ketiga itu negatif,tetapi tidak selamanya negatif lho ya.Seharusnya kita juga bisa berfikir gitu,kenapa mesti jadi orang ketiga yang notabene juga sebagai penghancur hubungan orang kan,sedangkan diluaran sana banyak seseorang yg jauh lebih baik.Apalagi kalau sudah tahu orang itu sudah punya pasangan masih saja berhubungan di belakangnya.Kalau aku,orang ketiga itu sebenernya patut dikasihani lohh,hahahaa:DSedih nggak sih jadi orang ketiga yg didatengin cuman pas lagi butuh aja??terus kalau udah enggak butuh ditinggalin seenaknya??Sering sakit ati karena nahan cemburu liat dia sama pacarnya??Ya jangan gitu laah.Sesayang sayangnya kita sama orang kalau dia sudah punya pasangan ya jangan di ganggu dong.Direlain aja,coba di ikhlasin mungkin kedepannya kita bisa dapet yg lebih baik lagi.Jangan malah jadi PHO (Pengahancur Hubungan Orang)!!Ngejatohin harga diri kita demi orang yg kita sayangi tp sudah punya pacar.Mulailah hubungan dengan baik,maka hubungan itu juga bakal berakhir dengan baik.Menjadi orang ketiga itu bukan pilihan.Kenapa mesti memilih jadi orang ketiga kalau kita sebenernya bisa dapet yg lebih baik lagi??Jangan jadi PHO,apalagi kita itu seorang cewek.Sebisanya kit harus bisa ngerasain gimana rasanya di selingkuhin.Kalau semua orang bisa berfikir yg jernih,bisa menahan emosi,dan memiliki kasih sayang yang tulus kpd pasangan,orang ketiga tdk mungkin hadir dalam hubungan kita:)

Happy Hawra said... Reply Comment

Nama : Happy Hawra
Twitter : @heppiemovic
Domisili : Serang - Banten

buat saya, dalam sebuah hubungan itu sebenarnya tidak ada yang namanya orang ketiga. tapi kita sendiri lah yang menciptakan orang ketiga itu. kita menganggap orang lain adalah orang ketiga, atau bahkan kita sendiri yang beranggapan bahwa kita adalah orang ketiga. padahal bisa jadi, kita hanya belum selesai dengan hubungan yang sedang kita jalani. kita belum selesai dengan diri kita sendiri. kita sangat bisa menyukai lebih dari satu orang sebab perasaan itu lumrah. tapi bagaimana kita menjaga diri kita, menjaga perasaan kita, juga menjaga orang lain, itu yang paling penting. kalau memang hubungan yang dijalani rapuh di jalan karena orang lain, bukan berarti orang lain adalah yang paling mutlak melakukan kesalahan. sehingga kita harus kembali berkaca kepada diri sendiri. apakah kita sebenarnya sedang mencari-cari? atau kita tak percaya diri? atau memang kita saja yang tidak bisa konsisten. kita terlalu ragu. terlalu berambisi. atau ingin mnang sendiri. itulah kenapa kita harus bertanya kepada diri kita lagi, sebab kita hanya belum selesai dengan kita sendiri sebenarnya. :))

Unknown said... Reply Comment

Nama: Niki Saka
Twitter: nikisaka
Domisili: Sidoarjo
Link share:
https://mobile.twitter.com/nikisaka/status/680214916716871680?p=v

Orang ketiga bisa jadi siapa saja, punya latar belakang apa saja, motivasi apa saja. Dia datang nggak dengan tangan kosong. Pasti ada tujuan meskipun bisa jadi dia juga nggak sadar akan hal itu. Jadi, menurutku orang ketiga nggak mesti harus disalahkan atau dikucilkan. Kembali lagi pada cara pandang masing-masing dan melihat serangkaian peristiwa yang terjadi kemudian menyatukannya seperti kita menyatukan potongan puzzle. Lalu temukan hikmahnya, belajar menerima, dan teruskan langkah. :-)

Vena de said... Reply Comment

Vena Dwi Masfiyah
@venadwim
Tulungagung-Jatim
Venadm16@gmail.com

Menurutku orang ketiga dalam sebuah hubungan itu adalah sebuah pengganggu atau bisa disebut sebagai parasitnya suatu hubungan. Walaupun kuat tidaknya suatu hubungan itu tergantung sama dua insan yang menjalaninya, tapi kan bisa saja itu orang ketiga menggoyahkan kekuatan yang sudah dibangun. Orang ketiga itu juga orang yang menyebalkan. Sudah tahu ada yang punya masak iya mau diambil. Benar-benar ya...bikin kesel saja.
Ya walaupun perasaan untuk memiliki itu sangat kuat, ya tetap harus jaga sikap. Jangan sampai menghancurkan suatu hubungan hanya karena nafsu semata.

Ten Akatsuki said... Reply Comment

nama: Ten
twitter: @ten_alten
domisili: Yogyakarta
nama GFC: Ten Akatsuki

"Apa pendapatmu tentang orang ketiga dalam sebuah hubungan?"

-->> orang ketiga yaa.. hmm...
aku belum pernah mengalami, dan jangan sampai mengalami (na'udzubillaimindzalik!). Aku hanya tau orang ketiga melalui cerita orang atau cerita dalam buku.

ketika banyak orang langsung men-judge bahwa orang ketiga selalu salah, menurutku itu tidak sepenuhnya benar. orang ketiga nggak selalu muncul karena sengaja, bisa jadi yang awalnya biasa tiba-tiba dari kedekatan itu muncul perasaan untuk memiliki. seseorang yang dianggap orang ketiga itu pasti mempunyai alasan, bisa dari dirinya tapi bisa juga dari pihak yang membuat dia jadi berada di posisi orang ketiga. karena jika dilihat, orang ketiga pun juga memiliki perasaan. dia juga mencintai, hanya saja salah melabuhkan hati. :D

walaupun ada orang ketiga, kalau hubungan si pasangan itu lovey-dovey dan nggak peduli sama orang lain mah lancar jaya aja itu hubungan. ^w^

Bintang Maharani said... Reply Comment

Nama: Bintang Maharani
Follow blog: Bintang Maharani (GFC)
Twitter: @btgmr
Domisili: Palembang

Sebutlah suatu pasangan dilakoni oleh A & B. Orang ketiga adalah si C.

Orang ketiga itu menurutku nggak sepenuhnya salah ya. Lihat sikonnya dulu. Soalnya kan si C itu baru punya akses untuk merusak hubungan A & B kalau salah satu dari A & B ngasih 'jalan' ke si C untuk masuk mengobrak abrik. Istilahnya kalau A & B itu sama-sama setia, nggak mungkinlah akan tergoda dengan yang lain. Apalagi kalau si C emang nggak tahu bahwa si B udah punya si A duluan, artinya si C nggak tahu kalau dia jadi selingkuhan gitu misalnya.

Ada sisi di mana saya nggak bisa sepenuhnya nyalahin orang ketiga, tapi ada sebelnya juga. Kalau misalnya si C sudah tahu bahwa si B sudah punya si A, ya kenapa juga masih aja digebetin? Harusnya si C tahu diri untuk nggak merebut punya orang lain, apalagi yang sudah menikah. Kayak nggak ada orang lain yang masih free aja. Ya kan? :p

Unknown said... Reply Comment

Nama: Andria
Akun twitter: @goodenoughoks
Domisili: Surabaya
Email: mawarhs12@gmail.com
Follow blog ini via GFC : Mawar Hs
Link share : https://twitter.com/goodenoughoks/status/680305572315414530


"Apa pendapatmu tentang orang ketiga dalam sebuah hubungan?"

Kebanyakan orang ketiga itu di artikan negatif. Orang ketiga biasanya merusak hubungan orang lain, merusak kebahagiaan dan menghancurkan. Sebuah hubungan yang adem ayem, bisa hancur gara-gara orang ketiga. Mungkin orang ketiga ini orang yang kurang kerjaan, gak suka ngeliat kebahagiaan orang, ato orang yang selalu dimanja dan semua permintaannya selalu dituruti akhirnya gedenya menghalalkan segala cara untuk mendapatkan gebetannya, gak peduli gebetannya itu sudah punya pasangan atau tidak.

Fitra Aulianty said... Reply Comment

Nama: Fitra Aulianty
Twitter: @fira_yoopies
Domisili: Pekanbaru
GFC: Fitra Aulianty
Link Share: https://twitter.com/fira_yoopies/status/679843993052561408

"Apa pendapatmu tentang orang ketiga dalam sebuah hubungan?"

Jawaban:

Kalo lagi emosi, aku pasti bakal berpikir sangat-sangat negatif tentang orang ketiga ini. Masalahnya kalau dia gak ada, aku sama kamu *ya kamu* bakalan tetap rukun, awet dan sejahtera. Ditambah lagi orang ketiga ini datang dadakan, bikin kaget kan, udahlah emang dasar gangguin yg lagi berduaan aja, makin mirip sama mahkluk bertanduk. Pasti dia ngerayu-rayu atau semacamnya deh makanya si kamu(?) berpaling. Bener deh kalau lagi kesal enak banget ngatain dia p-h-o.

Tapi kalau lagi tenang, aku mikir apa jangan" aku ya yg orang ketiganya? Kan yg diabaiin aku. Emang kurang apa sih akunya sampai" orang ketiga itu bisa ngerebut kamu? Kurang cantik ya? Kurang baik? *mendadak mellow*
Jadinya karena orang ini datang aku bisa intropeksi diri, nyari kurangnya dimana. Ya tapi kalau ternyata yg kurang imannya si kamu yaudah apaboleh buat byebye aja dan makasih buat si orang ketiga karena berbaik hati menjauhkan aku dari yg tak serupa sewarna serasa secinta(?), longlast aja yah kamu sama dia hoho (padahal gak pernah ngerasain wkwk xD)

Unknown said... Reply Comment

Nama : Ismayanti Firdani
Twitter : @ismaa1903
Domisili : Makassar
Email : isma190896@gmail.com
Link Share :https://twitter.com/Ismaa1903/status/680341175618801665

"Orang Ketiga"

Biasa diartikan pengganggu bagi si tokoh utama. Orang bilang kalo lagi berduaan, ntar ketiganya...
Hehe, gak sampai gitu juga sih.
Tapi menurut aku orang ketiga dalam sebuah hubungan itu sebagai ujian buat hubungan itu sendiri. Apakah kita mampu mempertahankan hubungan yang kita jalani, walaupun ada si orang ketiga. Kalau hubungan itu dilandasi rasa cinta dan kepercayaan yang kuat, maka saya pikir si "orang ketiga" ini gak bakal jadi pengganggu buat sebuah hubungan.
Tapi ada juga kan seseorang yang tanpa sengaja menjadi orang ketiga. Mungkin dikarenakan dia berada di waktu dan situasi yang salah. Bisa jadi itu kesalahan, bisa jadi juga itu takdir.

Kalo saya baca novel yang ada orang ketiganya, saya antara benci dan kasian sama dia. Pasalnya, dia punya alasan sendiri mengapa ia ingin memperjuangkan cintanya walaupun dia tahu orang yang dia cintai itu sudah ada yang punya. Namun bukan berarti saya membenarkan apa yang ia lakukan. Saya cuma kasian, seperti yg saya bilang tadi, mungkin ia hanya 'terjebak' pada waktu dan situasi yang salah. Sampai ia menemukan seseorang yg menyelamatkan ia dari keterjebakannya.

Yah, intinya buat saya orang ketiga itu bukan orang ketiga kalau suatu hubungan dilandasi rasa percaya dan cinta yang kuat.

Unknown said... Reply Comment

Nama: Frida Kurniawati
Twitter: @kimfricung
Domisili: Yogyakarta
Nama GFC: Frida
Shared link: https://twitter.com/kimfricung/status/680424391843262464

Orang ketiga itu ada karena sudut pandang yg berbeda. Orang yg awalnya jd org ketiga, bs jd org kedua, dan sebaliknya. Jadi inget hubungan Gale-Katniss-Peeta di trilogi The Hunger Games. Awalnya, Peeta yg jd org ketiga. Lama-lama, status itu bergeser; Gale yg jd org ketiga. Menurut saya, nggak perlu menghabiskan waktu dan energi utk menyalahkan org ketiga. Malah, org ketiga itu ada utk menyadarkan betapa pasangan kita sangat berharga dan hubungan itu hrs dijaga. Org ketiga hadir utk menguji seberapa dalam kesetiaan kita.

Unknown said... Reply Comment

Nama: Maggie
Twitter: @Miieruu
Domisili: Tangerang
Nama GFC: Maggie Chen
Link Share: https://twitter.com/Miieruu/status/680432855663525889

Hmmm... Tergantung sih. Orang ketiga dalam hubungan di dunia nyata atau di dunia drama korea nih? hahahaha...

Kalau orang ketiga dalam hubungan di dunia nyata, biasa sih ngeselin dan merugikan kedua belah pihak karena si orang ketiga ini biasa yang merusak hubungan tersebut.

Tapi kalau di dalam drama korea, biasa orang ketiga tuh malah yang lebih pantas mendapatkan 'cewenya' daripada si tokoh utama. Karena biasa orang ketiga itu yang super baik dan pengertian dan tabah menghadapi si cewe yang engga peka-peka dan udah cinta setengah mati sama si tokoh utama. Selalu ngasih yang terbaik untuk si cewe tokoh utama tapi ujung-ujungnya dibuang setelah dijadikan sandaran semalam (Lah, baper hahaha).

Maaf ujung-ujungnya baper dan gajelas, korban nonton drama Korea selama liburan dan karakter favoritnya orang ketiga dalam hubungan sayangnya :(( hahaha...

Unknown said... Reply Comment

Nama : Tanya Fransisca
Twitter : TanyaFcsh_
Domisili: Tangerang
Email: tanya28fransisca@gmail.com
Link : https://twitter.com/­
TanyaFcsh_/status/­
679978391244648452

Jawaban
Orang ke 3 itu kayak nyamuk
Nyamuk itu menganggu bukan? Tapi
ga selama nyamuk itu menganggu
Nyamuk itu bisa jadi indikator buat
kita
Apakah kita sudah menjaga
kebersihan kamar kita
Kalo belum pasti banyak nyamuk
Orang ke 3 juga gitu
jika dia datang akan sangat
menggangu bukan?
Tapi dia juga bisa menjadi indikator
kita apakah kita sudah benar-benar
menjaga hubungan kita bersama
pasangan dengan baik?
Nyamuk dan orang ke 3 akan selalu
ada di sekeliling kita
Tinggal kitanya aja yg mesti tau
caranya bersikap
Mau diganggu apa engga

Putri said... Reply Comment

Nama: Putri Prama Ananta
Twitter: @putripramaa
domisili: Probolinggo
Nama GFC: Putri Prama
Link share: https://twitter.com/PutriPramaa/status/680525322219982848
Orang ketiga adalah orang yang bisa saja juga berperan sebagai orang pertama. Orang ketiga hanya bisa diputuskan oleh orang kedua (orang yang berada di tengah-tengah)
Kenapa kukatakan seperti itu? Aku jelaskan dengan suatu cerita sederhana. Misalnya, A memiliki kekasih B, sayangnya C (sahabat B) suka pada pada B. Menurut A, C adalah orang ketiga dalam hubungannya dengan B. Menurut C, A adalah orang ketiga dalam hubungannya dengan B. Siapa yang tahu dengan perasaan B yang sebenarnya? Semua bergantung pada B untuk memutuskan siapa orang ketiga yang sebenarnya. Bisa saja A lah yang menjadi orang ketiga dan bisa saja juga si C yang menjadi orang ketiga.
So, pandangan tentang orang ketiga itu nggak pakem di satu orang saja, dilihat dulu siapa yang menjadi orang pertama di sini.
Jadi, jangan mudah menuduh orang lain merupakan orang ketiga dalam hubunganmu! Bisa saja kamulah yang menjadi orang ketiganya loh! *semoganggakdeh*
Kurang lebih seperti itulah pendapatku tentang orang ketiga.
Terima kasih untuk giveawaynya. ^_^

Vigestha said... Reply Comment

Nama: GesthaR
Twitter: @AltGST
Link: https://twitter.com/AltGST/status/680571009112522753
GFC: gestha reffy

Orang ketiga itu kayak jailangkung. Pergi nggak dijemput, pulang nggak dianter. Seenak jidatnya aja masuk ke dalam kehidupan dua insan yang lagi enak-enaknya merangkai tali asmara. Gara-gara dia, tali itu bisa jadi berantakan..
Tapi orang ketiga bukan berarti orang yang gak berguna. Ibaratnya dia adalah iblis yang sedang menguji keimanan manusia. Ibaratnya lagi janda kembang yang menguju suami orang #halah
Orang ketiga bisa jadi penentu apakah suatu hubungan itu tetap baik-baik saja seperti sediakala atau bisa aja goyah. Kalo si kamu tergaet cintanya si orang ketiga, otomatis hubungan yang tadinya kayak surga bisa berubah neraka. Aku + kamu ,eh ada dia.. PANASS!
Itu artinya aku dan kamu nggak cocok bersama tapi kamu cocoknya sama dia, perusak hubungan orang sama cowok yang yang tergoda. Tapi kalo si kamu nggak tergoda artinya si oranang ketiga udah gagal melakukan tugasnya. Say bye to orang ketiga :p
Pokoknya makasih lah sama si orang ketiga karena dia menunjukkan siapa pasangan kamu sebenarnya !:p

petakimaji.com said... Reply Comment

nama : wening purbawati
twitter : @dabelyuphi
domisili : ambarawa
gfc : wening purbawati

adanya orang krtiga itu biasanya diibaratkan dengan tamu yang dipersilakan masuk sama pemilik rumahnya, karena tamu tidak akan bisa masuk jika tuan rumahnya sendiri tidak mengundang dan memberikan kesempatan.
Jika orang ketiga sudah muncul dalam suatu hubungan, itu menandakan hubungan yang terjalin di atara mereka sudah mulai tidak sehat, dan itu seperti parasit yang harus dibasmi sesegera mungkin. selain itu orang ketiga bisa juga merupakan sebuah bumbu dan cobaan dari kisah cinta yang sedang kita jalani, apakah kita bisa mempertahankannya atau justru kita menyerahkan apa yang sudah kita miliki.
bagi dua orang yang sedang menjalani sebuah hubungan akan beranggapan jika hadirnya orang ketiga sebagai gangguan yang seharusnya enyah saja. tapi beda dengan orang ketiga itu sendiri. dia menganggap dirinya hanya sebagai orang yang sedang jatuh cinta saja. dan dia hanya mengikuti apa yang dirasakan oleh hatinya. hanya saja dia jatuh cinta dengan orang yang salah, orang yang sudah menjadi milik orang lain.
tapi kalo orang ketiga tersebut hadir diantara dua orang yang masih berstatus pacaran sih menurutku masih bisa dimaklumi, karena belum ada ikatan yang kuat di antara mereka. namun jika orang ketiga itu hadir di antara orang yang sudah berumah tangga, itu sudah tidak bisa dimaafkan. karena selain menyakiti orang yang menjadi pasangan dari orang ketiga sukai, otomatis dia juga menyakiti hati banyak orang seperti anak dan keluarga mereka.

Gita said... Reply Comment

Nama : Rigita Cahyani
Twitter : @Rigita2110
Email : crigita07@gmail.com
Link share : https://twitter.com/Rigita2110/status/680662218908774400

Orang ketiga itu apa yah? For me she is an exam. Ya, dia itu ujian. Kenapa? Karena dengan kehadirannya itu bikin pusing, kalo gk tau jawabannya (maksud kedatangannya) kita bakal berprasangka buruk, mengira mana jawaban yg benar.
Selain sebagai ujian, dia juga sebagai penguji. Dia akan menguji kita seberapa kuat menghadapinya. Jika dalam hubungan kita langsung gegabah ambil kesimpulan ttg orang ketiga, orang ketiga akan tersenyum, berarti hubungan yg dijalani benar2 lemah. Orang ketiga gk selamanya selalu jd antagonis. Hadirnya orang ketiga gk salah dan gk bener juga. Semua ttg persepsi orang ketiga kembali ke diri masing2 bagaimana menanggapinya.

Gita said... Reply Comment
This comment has been removed by the author.
Gita said... Reply Comment
This comment has been removed by the author.
Unknown said... Reply Comment

Nama: Eka Sasining Putri
Akun twitter: @cha_ichie
Domisili: Kediri Jawa Timur
Nama GFC: Eka Sasie
Link share: https://twitter.com/cha_ichie/status/680664507539034112

Menurut saya 'orang ketiga' dalam hubungan hanya masalah perspektif. Dua orang yang berpacaran bisa menyebut seseorang tambahan dalam hubungan mereka sebagai pihak ketiga. Pihak ketiga ini cenderung membawa konflik dan berbagai hal negatif lain bagi pasangan yang berpacaran tersebut, hingga senantiasa mengundang cemooh dan benci.
Padahal jika ditinjau secara lebih luas, orang tambahan yang disebut sebagai pihak ketiga, tidak dapat dinyatakan sebagai tokoh yang selalu salah. Dia ada di antara pasangan karena suatu sebab, situasi dan beberapa faktor lain yang membawanya ke sana, menjadi pengisi celah dan akhirnya dihakimi karena menjadi perusak.
Kebanyakan dari pihak wanita atau lelaki yang terganggu hubungannya karena pihak ketiga, memiliki kecenderungan untuk mengutuk si pihak ketiga lebih keras. Bagaimanapun, pihak ketiga hanyalah salah satu faktor eksternal yang memang dapat menjadi pengusik jahil jika tidak ditangani dengan tepat. Tapi menjadikan pihak ketiga sebagai alasan dan kambing hitam matinya hubungan kasih pasangan, tidak bisa dibenarkan.Bagi pasangan kekasih yang 'dewasa', adanya pihak ketiga menjadi pembelajaran berharga bahwa dunia tidak hanya melulu tentang pasangan tapi juga orang-orang di sekitar mereka.

Unknown said... Reply Comment

nama : Sari Rizki
twitter : @ryeroro
domisili : Banda Aceh
gfc : Sary choi
link share : https://twitter.com/ryeroro/status/680681695876521984

Kebanyakan orang pasti berpikir kalau orang ketiga dalam sebuah hubungan itu adalah seorang pengacau. aku juga berpikir seperti itu pada awalnya.

mungkin kita terlalu terpengaruh dengan karakter buruk orang ketiga dalam novel dan drama yang kita tonton, atau pada lingkungan disekitar kita.

aku punya seorang paman yang menikah lagi untuk kedua kalinya (sejujurnya ini sudah lumayan lama). yang aku tahu, istri barunya itu adalah orang yang menyebabkan ia bercerai dengan mantan istrinya.

kemudian semakin lama aku semakin mengerti. tak semua orang ketiga memiliki kesan buruk. begitupun istri baru pamanku itu. dia orang yang cukup ramah, dia juga baik sekali pada anak tirinya (anak pamanku). sampai sekarang hubungan mereka terus berjalan dengan baik.
mungkin sejak awal dialah yang ditadirkan untuk bersama pamanku, hanya saja mereka terlambat bertemu.

begitu juga dengan orang ketiga dalam sebuah hubungan, orang itu memang terlihat sebagai pengacau. tapi mungkin, dia hanyalah seseorang yang terlambat bertemu dengan takdinya.
nah, semuanya selalu terlihat berbeda, tergantung dari sisi mana kita melihatnya.

Gita said... Reply Comment

Domisili : Tegal Jawa Tengah
Ketinggalan


Unknown said... Reply Comment

Nama :Dini Auliana Putri
Akun twitter :@dini_auliana
Domisili :Lampung Tengh
GFC :dinieembemz@yahoo.co.id
Link share :https://twitter.com/dini_auliana/status/680726369001590784

Menurutku orang ketiga itu ibarat garam yg jadi penyedap dalam suatu hubungan. Ada kalanya sangat terasa asin dan ada kalanya pas. Ketika makanan(suatu hubungan) itu terasa asin, maka itu benar' suatu cobaan dalam hubungan yg kadang harus berakhir. Dan ketika makanan itu terasa pas, itu berarti kita mampu mengatasi masalah tersebut. Kadang juga kita menjumpai makanan yg hambar(tanpa ada cobaan), itu malah membuat kita sombong. Percayalah, Tuhan memberi cobaan kepada kita itu supaya kita lebih kuat.

sisca said... Reply Comment

Nama : Fransisca Susanti
Akun twitter : @siscacook
Domisili :Bogor
Nama GFC : santi.wiryawan@gmail.com
Link tweet : https://twitter.com/siscacook/status/680935454573641728
Jawaban : Orang ketiga dalam sebuah hubungan bagaikan simbiosis tergantung perannya. Bisa jadi parasitisme kalau orang ketiga ini ngelunjak, mau ngeseser posisi kita. Kalau udah gini ALARM TANDA BAHAYA BERBUNYI NYARING…NGIUNG…NGIUNG…Sekarang pake strategi ala Agatha Christie, baik2in si orang ketiga. Pelajari kelemahan dan kelebihannya. Pokoknya jangan pernah berkata kasar. Buat dia merasa tidak enak sehingga mundur sendiri. ^.^ Jadi strategi yang diperlukan adalah devide et impera. Kalau perlu buat si orang ketiga agar bersimpati dengan hubungan kita. Strategi interviewnya pake ala Hercule Poirot….biarkan dia banyak berbicara, nanti juga ketauan aslinya =)
Orang ketiga bisa jadi mutualisme kalau kita bisa membuatnya menjadi sahabat kita. ^^ Lumayan kan ada sekutu baru buat ngejitak ninja sang pacar kalau dia melenceng keluar dari jalan :P
Sebenarnya intinya sih…kalau sampai ada orang ketiga, yang harus dipersalahkan adalah sang pacar…walaupun benar tebar pesona itu menyenangkan, dia harus bisa memberi batas yang jelas antara teman dan pacar.
Orang ketiga juga bisa cuma komensalisme yang sebenarnya ga ngerugiin sih. Mungkin saja dia dekat pacar kita karena ada hubungan bisnis, kerja, sekolah, dll :P Yah..kita juga ga bisa ngekang pacar kita 1000%...sebenarnya semuanya balik lagi ke sang pacar…bagaimana dia menyikapi orang ketiga. Tak ada asap tanpa api. =)
Terima kasih banyak atas kesempatan giveawaynya ^^

Unknown said... Reply Comment

Nama :Nina denisa aryani
Akun twiiter :@Ninadenisa1
Domisili :Bekasi utara
Nama GFC :Ninadenisa1@gmail.com
Link share :https://mobile.twitter.com/ninadenisa12/status/680997613550735360

Pendapat ku tentang orang ke 3 mereka tu ga punya hati otak dan gatau diri jelas2 orang tu ada yg miliki knp hrs datang dan hancurin hubungan pasangan tu?????plisss gausah ganggu hubungan orang lain karna apa jodoh udah ada yg atur jadi gausah rebut pasangan lain sooo msh bnyk kegiatan yg lbh bermanfaat dari pada jadi orang ketiga okeeee

Unknown said... Reply Comment

Nama : Naning
Akun twitter : @chelseas_lovers
Domisili : Tulungagung
Nama GFC : Naning Pratiwi
Link share : https://twitter.com/chelseas_lovers/status/681045812047040513
"Apa pendapatmu tentang orang ketiga dalam sebuah hubungan?"

Alamaaakk.. Berdua aja masih kadang ribut, apalagi ada orang ketiga. Pecah perang dunia berkali kali kaleeeeeeeeeeee.. Hehehee :D :D :D

Ahh. Ngomongin orang ketiga itu makan ati. (Setengah cucol. Gpp kan kak. Hueheh)
Orang ketiga tu,, kebanyakan cuma bikin ruwet hubungan seseorang. Hahaha.. Kalau nggak cari muka, ya mau ngapain lagi? Mungkin mau nunjukin tampang peri alias malaikatnya kali ya,.. Hehehe..
Tapi, Orang Ketiga nggak akan ngruwet kalau nggak ditanggepi. Jadi, Orang ketiga itu bisa emang baik, bisa juga pura-pura baik. Hohohoh .. :D :D

Terry Irawan 3 said... Reply Comment

Nama: Tri Wahyuni
Twitter: @tewtri
E-mail: triwahyuni.irawan3@gmail.com
Domisili: Ciamis
Link Share: https://mobile.twitter.com/tewtri/status/681240707948912641?p=v


Orang ketiga tuh kepo dan resek. Ngapain sih mesti sok penting dihidup orang. Ganggu banget pokoknya. Ibaratnya gue nggak makan dua hari, ini orang lumayan kayaknya kalau dijadiin sarapan. Sumpah melinder banget sama penganut asas yang satu ini. Mau di kata ada positif-positifnya juga orang ketiga tuh selalu pinter ninggalin luka. So, they are absolutely trouble maker.

agreenie said... Reply Comment

nama: Farah Fahmi
akun twitter: @FarrMaSi
domisili: Tegal
nama GFC: Farah Fahmi
link share: https://twitter.com/FarrMaSi/status/681264164568875009

Ancaman, mungkin. Si orang ketiga pasti akan mengganggu hubungan dua orang tersebut. mungkin dengan membuat salah satu atau keduanya cemburu satu sama lain hingga akhirnya hancur dan si orang ketiga bisa mencuri orang tersebut. perusak hubungan juga, biasanya seperti itu.

Unknown said... Reply Comment

Nama : Rinita
Akun twitter : @Rinita_1976
Email : rinivir90@gmail.com
Link share : https://mobile.twitter.com/Rinitaa_1976/status/681344710590337024?p=v

"Apa pendapatmu tentang orang ketiga dalam sebuah hubungan?"

Orang Ketiga dalam sebuah hubungan sangat bervariasi bentuknya, pendapatku sih misalnya:
Pertama. Pada hubungan pacaran orang ketiganya adalah sahabat mereka sendiri, entah dari pihak lelaki atau perempuan. Yang pasti orang ketiga ini memiliki peran tersendiri. Bisa berperan penting sebagai tempat curhat dan mendominasi suasana, berperan pengganggu/parasit (agar sepasang kekasih itu putus), berperan biasa saja (maksudnya hanya sebagai penonton yang tak memiliki tugas apapun)
Kedua. Hubungan yang terikat "suami-istri", orang ketiga juga bisa berasal dari keluarga mereka sendiri atau saudara terdekat. Seperti anak mereka sendiri (sebagai anugrah dari tuhan yang paling berharga). atau orang tua mereka entah dari pihak laki2/wanita (kalo mereka masih tinggah serumah bersama salah seorang orangtua diantara mereka). Atau berasal dari saudara terdekat ataupun terjauh (yang nggak sengaja/disengaja menginap di rumah suami-istri itu.
Jadi intinya orang ketiga itu kedatangannya bisa disengaja/tdk disengaja, yang memiliki tujuan tersendiri. Bisa bertujuan baik ataupun buruk. Tergantung bentuk hubangan dan perasaan antara mereka itu sendiri.

Unknown said... Reply Comment

Nama : Andini Vidyalestari
Akun twitter : @avl9095
Domisili : Denpasar, Bali
Email : andinividyalestari@yahoo.com
Link share : https://mobile.twitter.com/avl9095/status/681429995479121920

Jawaban :
Pendapat tentang orang ketiga tentu tergantung pada sudut pandang masing - masing. Orang ketiga identik dengan tokoh antagonis dalam sebuah cerita romance. Menurut saya pribadi orang ketiga tidak selamanya jahat, tergantung alasan atau penyebab mereka muncul dalam hubungan orang lain. Mungkin bisa karena kesalahpahaman atau memang salah satu yang tidak setia/memang tidak benar - benar menyukai pasangannya sehingga mudah tertarik pada orang lain yang bahkan hanya lewat sebentar dan beberapa kemungkinan lain. Jika begitu apa si orang ketiga ini harus disalahkan? Menurutku sih tidak. Kesalahan bisa saja terjadi pada pasangannya atau dia sendiri. Sebelum menyalahkan orang tanpa alasan bukankah lebih baik mencegah dengan mengoreksi diri sendiri?

Unknown said... Reply Comment

Nama: Ariansyah
Twitter: @ariansyahABO
Domisili: Barutaja, Sum-Sel
Email follow GFC: ariansyahabo@gmail.com
Link share: https://twitter.com/ariansyahABO/status/681483939697983489


Orang ketiga buat saya is a big NO dalam sebuah hubungan percintaan. Pernah baca quote di Twivortiare 2 karya Ika Natassa kira-kira bunyinya gini (setelah diterjemahkan sendiri): "Kalau kamu jatuh cinta pada dua orang, pilihlah orang yang terakhir, karena kalau kamu benar-benar cinta pada yang pertama, tidak akan ada orang yang terakhir."
Jadi, buat saya orang ketiga menunjukkan kalau seseorang sudah tidak lagi cinta dengan pasangannya yang lama.

Unknown said... Reply Comment

Nama: Amilatun Sakinah
Follow GFC: Amilatun Sakinah
Domisili: Yogyakarta
Twitter: @amilatunS
Link share: https://twitter.com/amilatunS/status/681551624569921536

Jawaban:
Orang ketiga ini bisa siapa saja. Entah mungkin itu yang berpotensi bikin cemburu bahkan selingkuh, atau misalnya interupsi pihak-pihak netral tapi bikin resah juga, misal ikut campur tetangga, dominan keluarga, dan sebagainya. Kalau golongan pertama itu, sedihlah. Jangan ada. Semurah itukah hubungan sudah dijalin sampai masih ada celah untuk orang ketiga? Kalau pun sudah masuk, tamu saja kalau dikasih tahu bakal pulang juga, kok. Jadi bukannya didiamkan saja.
Kalau golongan kedua, lihat saja dulu akar masalahnya. Siapa tahu memang membantu. Tapi berlebihan juga nggak baik. Gunanya punya rumah sendiri kan buat melindungi pernikahan dari tangan-tangan usil, toh? :)

Shiela said... Reply Comment

Nama : Shiela Hartiningtyas
Twitter : @ruth_shiela
Domisili : Cirebon
Follow blog via : email (yskasim@gmail.com)
Link share : https://twitter.com/ruth_shiela/status/681650724342636544
Apa pendapatmu mengenai orang ketiga dalam sebuah hubungan?

Menurutku orang ketiga itu ibarat gula dalam sebuah minuman.
Jika porsinya tepat, maka akan membuat minuman itu terasa nikmat.
Namun jika berlebihan, minuman tersebut tidak akan bisa dinikmati dengan enak lagi, bahkan malah mengganggu rasanya.
Begitu juga orang ketiga dalam sebuah hubungan.
Ketika porsi orang ketiga ini pas, maka bisa membuat hubungan antar pasangan semakin klop.
Katakanlah ketika sepasang kekasih/suami istri sedang memiliki masalah dan hubungan mereka merenggang,
orang ketiga bisa membantu memperbaiki hubungan mereka ketika hanya sebatas memberikan nasehat agar pasangan ini bisa akur dan rukun kembali.
Namun ketika porsi orang ketiga ini berlebihan, maka akhirnya malah terlalu mencampuri hubungan, dan yang lebih buruknya adalah bisa jadi ingin merebut salah satu pasangan ini dan menjadikannya sebagai miliknya.
Jika sudah begini, hanya kekuatan komitmen pasangan inilah yang mampu membuat hubungan mereka tetap bertahan.

Didi Syaputra said... Reply Comment

Nama: Didi Syaputra
Twitter: @DiddySyaputra
Domisili: Tembilahan, Riau
Nama GFC: Diddy Syaputra
Link Share: https://mobile.twitter.com/DiddySyaputra/status/681679568831381504?p=v

"Apa pendapatmu tentang orang ketiga dalam sebuah hubungan?"

Sederhana saja. Kehadiran orang ketiga dalam sebuah hubungan memang selalu diidentikkan dengan sisi negatifnya. Tapi sebenarnya, semuanya murni dari hasil rekayasa keadaan, entah sengaja atau dari ketidaksengajaan. Hanya saja tergantung penyikapan kedua belah pihak terhadap kehadirannya. Jika memang cinta keduanya bersumber dari ketulusan, maka orang ketiga tidak akan ada pengaruhnya terhadap hubungan, justru malah akan mempererat ikatan tersebut. Yah, kesemuanya sangat perlu komitmen untuk saling menguatkan. Anggap saja kehadiran orang ketiga sebagai pewarna dalam hubungan, pemicu kedua belah pihak agar saling mengintrospeksi diri. Kalau pun salah satu diantaranya goyah akan kehadiran orang ketiga, maka ada baiknya pihak yang jadi korban memprospek kembali apakah ada yang salah dengan pelayanannya selama ini terhadap pasangan. Realistis saja, tidak akan ada akibat tanpa sebab. Yakinkan kembali bahwa kita lah yang terbaik bagi pasangan. Kalau pun masih juga tidak mempan, pasangan malah makin berpaling, justru ini merupakan sebuah pembuktian bahwa cinta pasangan hanya sebatas paras atau lainnya tanpa kesetiaan. Untuk apa mempertahankan hubungan yang seperti ini, dengan hanya satu pihak saja yang berjuang. So, jangan langsung men-judge orang ketiga sebagai perusak/perusuh hubungan. Kembali prospek diri, introspeksi, siapa tahu kejanggalan hubungan justru datangnya dari diri sendiri yang terlalu over posesif misalnya. Atau kalau pun memang kehadiran orang ketiga disengaja olehnya, sebagai perusak hubungan dll, pastinya semua itu kembali ke kedua belah pihak, tergantung kepercayaan dan kesetiaannya terhadap pasangan. Intinya, dalam suatu hubungan yang dominan meretakkan justru dari dalam antara kedua belah pihak, dari luar hanya sebagai pemicu saja, untuk meretakkan dan menghancurkan secara utuh pastinya dari dalam hubungan itu sendiri.

Nunaalia said... Reply Comment

Nama: Aulia
Twitter: @nunaalia
Domisili: Serang
GFC: nunaalia 79
Email: auliyati.online[at]gmail[dot]com
Link share: https://twitter.com/nunaalia/status/681739536192286720

"Apa pendapatmu tentang orang ketiga dalam sebuah hubungan?"

Jawaban:
Orang ketiga dalam sebuah hubungan biasanya dinilai negatif sebagai perusak hubungan. Namun orang ketiga hadir tidak lepas dari kesalahan dua pasangan yang berhubungan, seperti adanya ketidakcocokan, ketidaknyamanan, ketidakjujuran, bahkan ketidaksetiaan, yang memungkinkan orang ketiga untuk masuk, walaupun terkadang ada juga yang sengaja berniat merusak hubungan pasangan kekasih. Jadi orang ketiga tidak bisa sepenuhnya dipersalahkan, tergantung pribadinya juga.

cath said... Reply Comment

Nama : Catherine Indri
Twitter : @cathindri
domisili : Jakarta
Nama GFC : catherine indri
Link share : https://twitter.com/cathindri/status/681765015775412224

"Apa pendapatmu tentang orang ketiga dalam sebuah hubungan?"

anggapan semua orang kalo berbicara soal 'orang ketiga' pasti negatif, dianggap perusak hubungan oranglah, tidak tau malu dan sebagainya. tapi kalau dipikir lagi, menurut saya, orang ketiga salah satu cara Tuhan berbicara dan menyampaikan pesan pada kita yang sedang berada di dalam hubungan. ketika kita merasa terlalu bahagia atau terlalu ber euforia atas hubungan kita, maka kita kan seringkali menjadi buta dan lupa akan kenyataan dan kebenaran yang sebenernya terjadi. kita jadi seringkali menutup mata atau berpura-pura tidak tahu atas kesalahan yang terjadi dihubungan kita. maka dari itu kehadiran orang ketiga adalah sebuah cara, dimana kita bisa sadar bila kita sudah terlampau terlena atas kebahagiaan yang terjadi. orang ketiga saja bisa saja merusak kehidupan yang sudah kita anggap bahagia dan sempurna, tapi mungkin saja, kehadiran orang ketiga malah membuat mata kita terbuka, sehingga kita juga memikirkan orang lain yang berada diluar hubungan kita. dan juga 'orang ketiga' tersebut juga punya alasaan atas semua tindakannya, jadi kita tidak bisa menilai mereka negatif begitu saja.

orang ketiga mungkin akan menyadarkanmu bahwa kehidupan haruslah cukup, cukup bahagia dan cukup sedih dan kecewanya ^.^

Hary said... Reply Comment

Nama : Hary Gimulya
Twitter : @angels_rutherfo
Domisili : Bandung
Follow blog via : email (harygimulya@gmail.com)
Link share : https://twitter.com/angels_rutherfo/status/681798389848125440
Jawaban :
Pendapatku mengenai orang ketiga dalam sebuah hubungan adalah netral.
Netral dalam arti tidak pro (mendukung) ataupun kontra (menolak) kehadiran orang ketiga.
Seringkali banyak orang yang sudah mencap negatif duluan kehadiran orang ketiga. Dianggapnya ingin merebut pasangan seseorang,
atau karena dialah pasangan kita jadi berubah sikapnya. Padahal tidak selalu seperti itu.
Kedalaman hati seseorang tidak ada yang tahu, oleh karena itu ketika muncul orang ketiga, kita tidak tahu
apa sebenarnya tujuan orang ketiga ini. Kita hanya bisa mengira-ngira, apakah orang ketiga ini punya maksud yang baik atau malah sebaliknya.
Daripada mengira-ngira sesuatu yang tidak jelas, lebih baik memperkuat hubungan yang sudah ada.
Bagiku, kunci kesuksesan dalam suatu hubungan berasal dari pasangan itu sendiri.
Perlu 5S agar suatu hubungan itu sukses, yaitu saling mencintai, saling memiliki, saling percaya, saling terbuka, dan saling jujur.
Jika sudah solid, ada atau tidaknya orang ketiga tidak akan memberikan pengaruh.

Unknown said... Reply Comment

Nama : Faiz Istighfara
Twitter : @istighfaraFaiz
Domisili : Sidoarjo, Jatim
Follow blog via : GFC dg nama user Faiz Istighfara
Link share : https://twitter.com/istighfaraFaiz/status/681813148219740160

"Apa pendapatmu tentang orang ketiga dalam sebuah hubungan?"

Well, orang ketiga kan ada macem macem jenisnya. ada yang baik, ada yang jahat. kalo orang ketiga jahat yang tujuannya ngerusak hubungan orang, tentu aja aku benci. mereka seperti parasit yang ngelandotin(?) inangnya. oke aku mulai ngawur. meski kehadiran orang ketiga dalam suatu hubungan biasanya bisa membuat mereka jauh lebih kuat, tapi ada juga yang malah rusak dan hancur dengan kehadiran orang ketiga tsb. nah kalo soal yang kedua, mending pasangannya dibuang aja ke laut.

ada juga kalanya orang ketiga hadir untuk, misal saja, mempersatukan kedua orang yg lagi marahan di suatu hubungan. nah kalo yang beginian mah keren.

Unknown said... Reply Comment

Nama: Evita
Twitter: @evitta_mf
email: evita.mf27@ymail.com
domisili: Jogja
Follow via GFC: Evita MF
link share: https://twitter.com/evitta_mf/status/681865879596843008

Orang ketiga dalam hubungan itu kaya benalu di pohon jeruk, benalu. iya orang ketiga itu kaya benalu. Merugikan dua pihak yang saling mencintai. Tiba-tiba dia datang dan menganggu ketenangan hubungan orang lain.
Selain benalu, orang ketiga juga nggak tahu malu. Sudah tahu dua orang itu menjalin hubungan, masih aja ganggu. Kaya nggak ada orang lain yang masih single aja di muka bumi.
Gitu sih, orang ketiga dari sudut pandangku. hehe XD

novaip said... Reply Comment

Nama : Nova Indah Putri Lubis
Twitter : @n0v4ip
Domisili : Medan
Akun GFC : Nova Indah Putri Lubis
Link Share : https://twitter.com/n0v4ip/status/682082501934764032

Menurut saya orang ketiga adalah dewi penyelamat sekaligus dewi kematian. Kenapa dewi? karena orang ketiga disini adalah perempuan. Kenapa saya sebut dewi penyelamat, karena dengan hadirnya dia didalam hubungan saya, saya jadi tahu sekuat apa pondasi hubungan saya, sedalam apa kesetiaan saya dan juga pasangan serta mungkin kedatangannya bisa menyelamatkan saya dari hubungan yang salah. Dan dia juga bisa menjadi dewi kematian karena mungkin saja kehadirannya bisa merusak sebuah hubungan yang tidak bermasalah menjadi bermaslah dan bahkan sampai menyebabkan adanya perpisahan serta menyebabkan orang lain bisa saja bunuh diri karena tidak kuat menghadapi masalah tersebut...

Terima kasih ^^

Iyagi Fiction Club (IFC) Kendari said... Reply Comment

Menurutku, hadirnya orang ketiga dalam satu hubungan gak sekadar jadi alarm bahwa hubungan itu dalam bahaya. Orang ketiga berarti bahwa cinta dalam sebuah hubungan sudah melemah, entah bagaimana bisa. Baik cowok, mupun ceweknya lah yang sudah memberi celah bagi orang ketiga untuk "berdiri" di tengah mereka.
Tapi itu tidak berarti bahwa sebuah hubungan sudah 'kiamat'. Jika sepasang kekasih terbuka satu sama lain tentang hadirnya orang ketiga, mereka dapat menyelamatkan hubungan mereka. Di sinilah cinta diuji. Apakah cinta itu cukup kuat untuk membuat sepasang kekasih ini untuk terus saling menggenggam tangan. Ataukah cinta itu sudah terlalu rapuh untuk dipertahankan lebih lama. Semoga saja, pasangan-pasangan kekasih yang 'dihantui' orang ketiga, bisa mempertahankan hubungan mereka, atau setidaknya, kalau hubungan mereka sudah terlalu tidak sehat, mereka dapat berpisah dengan baik-baik.

Nama: NM Rayanti Sari Dewi
Twitter: @biblionervosa
Domisili: Kendari, Sulawesi Tenggara
Nama GFC: Iyagi Fiction Club (IFC) Kendari
Link share: https://twitter.com/biblionervosa/status/682119930951536640

Unknown said... Reply Comment

“Apa pendapatmu tentang orang ketiga dalam sebuah hubungan?”

Yang pasti menjadi orang ketiga bukan suatu cita-cita, apalagi keinginan yang sudah diniatkan oleh seseorang. Status itu datang dan melekat dengan sendirinya, seiring langkah kaki dan kehidupan yang dijalani.

Posisi orang ketiga, dalam hal apapun tidak akan mengenakkan, terlebih menjadi orang ketiga dalam hubungan orang lain. Wouuu….terbayang nggak sih gimana yang dirasakannya. Pandangan sinis, sindiran, ejekan, bahkan makian mungkin akan didapat.

Masuk tiba – tiba dalam kehidupan seseorang di saat yang tak seharusnya, atau pun sebaliknya, dan itu kemudian membawa sebuah masalah baru baik untuk hidup orang lain atau malah hidup kita sendiri. Lalu apa yang salah? Bukankah itu mungkin sudah ketentuan Tuhan? Cinta itu bisa nemplok kapan aja. Brengseknya cinta tuh gitu. Dia nggak butuh izin buat masuk ke hati kita. Nyelonong gitu aja. Benar, mungkin sikap kita yang salah. Tuhan sebenarnya menghadirkan kita dalam hidup orang lain dengan segala pilihan yang Dia sertakan. Semua keputusan ada pada kita, apakah menginginkan menjadi orang ketiga atau tidak.

Adanya orang lain dalam suatu hubungan mungkin adalah sebuah cobaan yang Tuhan beri untuk meyakinkan kita pada ketetapan hati yang telah kita pilih. Yang jadi persoalannya adalah benarkah Tuhan mengirim orang lain itu untuk masuk dalam hubungan percintaan hanya sebagai godaan atau malah Tuhan mengirim orang lain itu sebagai petunjuk yang nyata tentang siapa sebenarnya cinta yang Dia cipta untuk kita?

Bukankah orang lain tak kan hadir selama pintu tidak terbuka?


Nama: Rina Eko Wati
Twitter: @HikariMio
Domisili: Tulungagung
Nama GFC: Hikari Mio
Link share : https://twitter.com/HikariMio/status/682148069811458048

thiamelia said... Reply Comment

Nama: Thia Amelia
Akun twitter: @Thia1498
Domisili: Bogor
GFC: Thia Amelia B

Apa pendapatmu tentang orang ketiga dalam sebuah hubungan?

Orang ketiga itu adalah hal yang buruk. Kalau menurut mereka itu yang terbaik, tetap aja disebutnya buruk karena mereka udah dicap sebagai orang ketiga. Aku juga ga terlalu suka sih sama orang ketiga, walau niatnya baik, orang ketiga tetap saja orang ketiga, orang yang menghancurkan hubungan orang lain, atau juga bisa disebut sebagai pengganggu hubungan orang lain. Apa orang ketiga ini ga takut karma? Merusak hubungan orang lain bisa saja hubungan dia dirusak oleh orang lain juga, itu yang membuatnya buruk. Jadi lebih baik tidak, dari pada menjadi orang ketiga.

Unknown said... Reply Comment

Aku harus bertapa yg lama buat nemuin jawaban yg keren tp apalah daya otak ini mumet, terlalu susah pertanyaannya kak. Dan berhubung deadline giveawaynya malam ini mau tak mau saya harus menjawabnya, demi mendapatkan bukunya secara geratissssstissss sejelek apapun jawabannya. Semoga aja kak April gk sadar jawaban aku ini jelek 😋 biar khilaf menangin. Hahha

Oke, jd menurutku orang ketiga ini seperti kerikil-kerikil kecil aja dalam hubungan gk perlu dibuat susah ataupun kaluttt gajelas hahha, dia itu muncul hanya sebagai pengawas aja, iya seperti guru yg mengawasi kita mengisi lembaran ujian biar gak nyontek sama temen. Sama halnya dengan orang ketiga, dia mah muncul buat ngawasin kita supaya kalo lagi beduaan gak macem-macem, banyak yg bilang orang ketiga itu setan kan? Ah aku sih gk percaya, menurutku dia malah seperti malaikat yg membantu kita menghindari perbuatan yg enggak-enggak wkwkwk, ini jawaban atas dasar pikiran positif. Aku gak mau ah kalau berpikiran negative tentang orang ketiga, entar hasil giveaway ini jd ikutan negative lagi hahah aku kan maunya positif, iya positif buat aku aja ya. Bodo kali ini mau egoisss, maaf ya teman-teman 😁
Nama: Agnes
Twitter: @its_nessie
Domisili: Tangerang, Indonesia
Akun GFC: Its Nessie
Link Share: https://mobile.twitter.com/its_nessie/status/682215164309979137

Mukhammad Maimun Ridlo said... Reply Comment

nama : Mukhammad Maimun Ridlo
akun twitter : @MukhammadMaimun
domisili : Sleman, DIY
nama GFC yang follow blog ini : Mukhammad Maimun R.
link share : https://twitter.com/MukhammadMaimun/status/682221890379751425

"Apa pendapatmu tentang orang ketiga dalam sebuah hubungan?"

Orang ketiga dalam sebuah hubungan adalah penguji sebuah kesetiaan. Jalannya sebuah hubungan akan bisa kita lihat bila sudah adanya orang ketiga ini. Apabila ternyata hubungan tersebut baik-baik saja, maka hubungan meraka layak untuk dilanjutkan. Tapi, apabila sebaliknya, goyah karena adanya orang ketiga ? mending udahan aja deh....

lenyhermi.blogspot.com said... Reply Comment
This comment has been removed by the author.
Unknown said... Reply Comment

Nama : Ken
Twitter : @orion____
Domisili : Tulungagung, JaTim
GFC : kenastridd@gmail.com

Q : "Apa pendapatmu tentang orang ketiga dalam sebuah hubungan?"
A : Sosok malang yang mengadu keberuntungan, apakah nantinya dia akan dipilih atau justru dicampakkan. Tentunya dia juga tidak berada pada tempat yang tepat, dia harus mengambil resiko dibenci semua orang yang mendukung pasangan kekasih itu. Pun saat ia berakhir dengan memenangkan permainan dan berhasil mendapatkan orang yang dicintainya, dia akan tetap menyandang gelar sebagai "penghancur hubungan". Sementara jika ia berakhir kalah, maka hatinya akan hancur karena dijadikan tumbal. Setiap akhir yang ia dapatkan sebenarnya bukanlah akhir yang indah untuknyaㅡkecuali jika ia sudah cukup puas karena cintanya yang terbalas.

Blog contents © Book world 2010. Blogger Theme by Nymphont.