[Blog Tour] Giveaway: Tiger On My Bed by Christian Simamora

Saturday, January 23, 2016

Voilaaaa..

Akhirnya sampai juga di postingan ketiga rangkaian Blog Tour: Tiger On My Bed kali ini.

Dalam kesempatan kali ini aku bekerjasama dengan Bang Christ berserta penerbit Twigora untuk memberikan 1 eks novel ini gratis untuk kamu yang beruntung.


Mau kenalan dengan sosok Tal dan Jai dalam novel ini? Caranya gampang banget:

1. Kamu harus berdomisil di Indonesia

2. Follow blog ini via email atau GFC.

3. Follow akun twitter @09061983 , @TWIGORA dan @aprlboanarges . Lalu mention ketiga akun tersebut dan promosikan giveaway ini dengan hastag #TIGERONMYBED.

4. Baca dan komentar di postingan:
Interview with Christian Simamora: disini
Review Tiger On My Bed: disini

4. Jawab pertanyaan berikut dengan format: Nama, akun twitter, domisili, link share dan jawaban kamu di kolom komentar.

"Bersediakah kamu kalau dijadikan rebound oleh seseorang? Kenapa?"
5. Pemenang tidak dipilih menggunakan sistem random namun dilihat berdasarkan jawaban yang masuk. Jadi, jawablah semenarik mungkin ^^

6. Giveaway ini berlangsung dari tanggal 23 Januari 2016 - 29 Januari 2016 pukul 23:59. Pemenang akan diumukan pada tanggal 30 Januari 2016 di blog ini.

(PS: Pastikan kamu mengikuti semua syarat yang diberikan ya. Karena aku menilainya juga ^^)

GOOD LUCK!

Regrads,
APRL 



25 komentar:

Unknown said... Reply Comment

Nama: Emma
akun twitter: @EmmaNoer22
domisili: Inhu

link share: https://mobile.twitter.com/EmmaNoer22/status/690827079386996736?p=v


Pertanyaan:
"Bersediakah kamu kalau dijadikan rebound oleh seseorang? Kenapa?"

Jawaban:
No..Tidak, tapi siapa yg tahu kuasa Tuhan. Jadi rebound seseorang itu bikin kita jadi orang nggak jelas. Tapi, mau berusaha menghindar kadang kita secara sadar juga jadi korban rebound seseorang sih. Kalau beruntung yg awalnya kita cuman sebagai rebound'nya berakhir selamanya bersama. :D mantan-mantan bertemu mantan-mantan. '-'

Terry Irawan 3 said... Reply Comment

Nama : Tri
Twitter : @tewtri
Domisili : Ciamis
Link Share : https://mobile.twitter.com/tewtri/status/690867855110201344?p=v

Rebound?

Absolutely not. Oke, saya mungkin penganut kisah cinta platonik. Terlebih komitmen, untuk saya merupakan harga mati. Tapi, yah sebagai perempuan jika ada hal yang ingin benar-benar saya perjuangkan yah komitmen. Dan rebound, bahkan sebelumnya saya tidak pernah memikirkan akan hal ini sekali pun. Ayolah, ditinggal atau meninggalkan itu sama-sama tidak enak. Kalau masih tersedia kesempatan untuk bersama entah itu dalam mode duka atau bahagia, jelas saya bakal pilih ini dari pada sesuatu yang menguntungkan tapi memiliki kepastian yang semu.

Terry Irawan 3 said... Reply Comment

Nama : Tri
Twitter : @tewtri
Domisili : Ciamis
Link Share : https://mobile.twitter.com/tewtri/status/690867855110201344?p=v

Rebound?

Absolutely not. Oke, saya mungkin penganut kisah cinta platonik. Terlebih komitmen, untuk saya merupakan harga mati. Tapi, yah sebagai perempuan jika ada hal yang ingin benar-benar saya perjuangkan yah komitmen. Dan rebound, bahkan sebelumnya saya tidak pernah memikirkan akan hal ini sekali pun. Ayolah, ditinggal atau meninggalkan itu sama-sama tidak enak. Kalau masih tersedia kesempatan untuk bersama entah itu dalam mode duka atau bahagia, jelas saya bakal pilih ini dari pada sesuatu yang menguntungkan tapi memiliki kepastian yang semu.

Unknown said... Reply Comment

Nama: Dewi ayu ningsih
id Twitter: @DewiiaeyuN
Link Share:
https://mobile.twitter.com/DewiiaeyuN/status/690890870086762496?p=v

Rebound Love? Wahh kalau bisa sangat harus dihindari sebab efek sampingnya itu Menyakitkan jasmani& rohani kita. Dan kalau sudah terlanjur memiliki hubungan dgan orang gagal MoveOn seperti itu , hati harus siap untuk Melepaskannya karna akhir dari hubungan seperti itu pasti Mengecewakan.

Zen Ashura said... Reply Comment

Nama : Irfan Rizky
id Twitter : @irfansebs
Link Share : https://twitter.com/irfansebs/status/690921534492282880
Jawaban :

Tentang cinta
Yang tak tahu
Pada apa
Atau siapa
Ia 'kan berlabuh

Tentang rindu
Yang mengangkat sauh
Dan tak tahu
Kapan harus berlabuh

Dan tentang kamu...
Yang lama memiliku

Rebound/No String Attached/Teman Tapi Mesra atau kawan-kawannya yang bermakna serupa seakan tak lepas-lepas dari hidup yang mengalami pergeseran budaya dewasa ini. Dan kini kisah serupa telah tertuang dalam frasa demi frasa di #VimanaSingle dengan judul pertama #TigerOnMyBed.

Dan saya yakin (in zillion percent) Bang Chris mampu mengemasnya dengan apik dan cantik. Persis novel Shit Happens yang mampu membuat saja jatuh cinta pada kata pertama. J-word. Lol.

Dan sudikah saya menjadi rebound? Pihak yang akan ditinggalkan (atau meninggalkan) atas perjanjian tak tertulis di antara dua manusia?

Ya, saya sudi.

Bukan. Bukan karena saya lelaki lalu saya bisa "ena-ena" dengan perempuan mana saja. Bukan pula saya merasa kebutuhuan biologis dan ekonomis saya seakan sangat diuntungkan dengan adanya rebound thingy ini.
Bukan.

Hanya saja saya juga lelaki naif yang percaya bahwa cinta datang karena terbiasa. Sayang karena mengenal. Ada karena setiap saat bersama.

Biarlah ia terkelupas hingga kulitnya habis dan hanya menyisakan inti eksistensinya. Yang indah atau buruk. Yang menyenangkan atau menjengkelkan. Yang akhirnya akan kupilih : diperjuangkan, atau dibiarkan lepas meninggalkan kenangan.

Nantinya sejumput kamu akan bertengger di antara usai dan tak usai, namun tak usahlah risau, karena cinta akan menguatkan. Selalu.

tyas said... Reply Comment

Nama: Furia Ega Tyas
Domisili: Yogyakarta
Twitter: @egatyas
Link share: https://twitter.com/egatyas/status/690962556266139648
Jawaban:

Rebound?
Kalau dipikir realistis sih, siapa sih yang mau dijadikan rebound? Jawabannya pasti big no. Tapi, saya sendiri pun pernah mengalami jadi 'korban' rebound. Dan saya fine-fine saja begitu tau. Karena pada akhirnya, orang tersebut akan menyesal karena telah menjadikan kita rebound dan itu berarti mereka benar-benar 'jatuh' kepada kita. Entah itu karma atau apa. Yang jelas, tidak selamanya dijadikan rebound itu adalah kerugian atau sesuatu yang buruk. Itu menurut saya, hehe.

Unknown said... Reply Comment

Nama: Kiki Suarni
Twitter: @Kimol12
Domisili: Batubara
Link share: https://mobile.twitter.com/Kimol12/status/690987247307354113

Jawaban:

Dijadikan rebound? Wah...udah jelas kagak dong. I will say NO! Go to hell! Haha...
Diputusin itu rasanya sakit. Tapi kalo dijadion rebound dan harus jalani hubungan tanpa rasa, tanpa cinta dan siap dicampakkan kapan pun, well...i don't know what to say. Itu sakitnya maha dahsyat. Berlapis-lapis. Cuma jadi pelampiasan doang. Apa lagi aku seoranh cewek, yang banyak mikir pake perasaan ketimbang logika. Nyeeess banget pasti dah. Oh No!
So, aku pilih jalur yang normal-normal aja deh. Yang penting save.

Terima kasih.

Uddhani said... Reply Comment

Nama: Nur Ramadhani Anwar
Twitter: @DhaniRamadhani
Dosmisili:Jeneponto
link share: https://twitter.com/DhaniRamadhani/status/691101091837030400

Jawaban:
Tidak! buat apa dia mau menjalin hubungan yang tanpa didasari perasaan? setiap hubungan pasti dilandasi oleh perasaan, tanpa itu tidak ada namanya hubungan. Karena apapun yang tanpa didasari oleh perasaan tidak ada yang baik, bagaimana kita akan berhubungan dengan orang jika kita akan semena-mena terhadapnya? Hubungan paling dasar semisal menjadi teman saja itu dibutuhkanperasaan loh, kalau tidak, itu hanya sekadar kenalan dan orang asing. Jadi, saya tidak akan berhubungan dengan orang yang mau menjadikan saya rebound-nya. Kita akan tetap jadi orang asing saja kalau dia mau seperti itu.

okeh, kayaknya saya baper nih April. hahaha. Menangin saya menangin sayaa :D

Yanti said... Reply Comment

Nama : Nurhidayanti
Akun twitter : @CallMe_Yanti
Domisili : Martapura
Link share: https://twitter.com/CallMe_Yanti/status/691120227136876544?p=v

https://twitter.com/CallMe_Yanti/status/691119177050894336?p=v


jawaban:
Kalau saya dijadiin Rebound seseorang,pilihan saya adalah tidak bersedia. Males ah,ogah banget dijadikan rebound, hubungan yang udah jelas aja masih bisa banyak masalah dan menimbulkan sakit hati apalagi kalau hubungan tanpa komitmen yang jelas dan cuma karena saling menguntungkan seperti itu. Saya rasa sulit buat menjalin hubungan sama orang lain tanpa 'ada apa-apanya' maksudnya tanpa ngelibatin perasaan apalagi cinta. Takutnya saya bakal jadi sakit hati kalo ditinggalin gitu aja. Apalagi nggak bisa nuntut apa-apa karena hubungan seperti ini statusnya aja nggak jelas. Kapan mulai dan kapan berakhirnya aja nggak jelas. Saya ngga mau aja terlibat dalam relationship yang tidak jelas. Lagipula hubungan seperti ini kayaknya lebih menguntungkan di pihak cowoknya deh, menurut saya. Lebih baik kalau kita menjalin hubungan karena memang kita udah siap untuk menjalin hubungan baru, bukan karena mencari pelampiasan atau biar dianggap udah move on dari meantan yang terdahulu.

Iyagi Fiction Club (IFC) Kendari said... Reply Comment

Nama: Adawiyah Surastika Tawulo
Twitter: @biblionervosa
Dosmisili: Kendari, Sulawesi Tenggara
link share: https://twitter.com/biblionervosa/status/691269184005607424

Saya sih, tidak keberatan dijadiin rebound. Saya mungkin, bakal nerima tawaran rebound ketika saya berpikir, saya sudah menyerah menemukan cinta sejati. Jadi, saya bakal nyeleksi juga calon pasangan rebound saya. Kalo dia tampak tidak sulit untuk saya jatuhcintai (tampan, mapan, dan smart), saya bakal nerima tawaran rebound dia. Kelak, ketika udah barengan, saya bakal ngasih pelajaran ke dia. Seenaknya saja ngajak rebound. Dipikirnya enak, digantung tanpa kejelasan? Saya bakal bikin dia jatuh cinta ama saya, biar dia tahu, apa itu bahagia :D

Veny Prasetyowati said... Reply Comment

Nama : Veny
Twitter : @yutakaNoYuki
Domisili : Balikpapan
Link : https://twitter.com/yutakaNoYuki/status/691634639765504000

Aku nggak bersedia untuk jadi rebound seseorang. Soalnya aku gak mau cuma jadi pelampiasan orang lain. Pertama, aku nggak sebaik hati itu untuk jadi obat luka hati orang lain, kedua, kalau ditengah jalan rebound aku yang malah beneran jatuh cinta , kan jadinya aku yang sakit hati, dia yang cuma cari pelampiasan sedangkan aku pakai perasaan.
Cinta itu sudah rumit, jadi aku gak mau menambah ribet dengan hubungan yang tidak bertujuan ...

Nunaalia said... Reply Comment

Nama: Aulia
Twitter: @nunaalia
Domisili: Serang
Link share: https://twitter.com/nunaalia/status/691810743713452034

"Bersediakah kamu kalau dijadikan rebound oleh seseorang? Kenapa?"

Jawaban:
Duh enggak banget deh! Karena aku tipe orang baperan, bisa-bisa jatuh cinta beneran, apalagi kalau cowoknya ganteng hehee... alamat bakalan patah hati berkepanjangan deh kalau dia pergi gitu aja :(

Unknown said... Reply Comment

Nama : Cahya Widyastutik
Twitter : @cahyawid
Kota : Gresik
Link share : https://twitter.com/cahyawid/status/691867669738450946

"Bersediakah kamu kalau dijadikan rebound oleh seseorang? Kenapa?"
Jawaban :

Saya dengan lantang bakal bilang NOOOO!!!.
Karna saya ngga mau hanya jadi pemeran pengganti, saya maunya jadi pemeran utama yang bisa menentukan jalannya alur percintaan saya sendiri.
Jadi rebound mungkin awalnya menyenangkan karna bisa dianggap 'kekasih' oleh orang yang mungkin jadi incaran kita. Tapi yaa lama kelamaan juga ngerasa 'apaan sih gue, mau-maunya aja dibeginiin', karna dirimu dianggap cuma sebatas boneka mainan saja. Kalo dia ngga butuh lagi, ya dibuang.

Aku juga punya hati. Aku ngga mau jadi boneka wayang. Aku masih menghargai diriku sendiri.
Jadii, buat kamu-kamu yang berniat ngajakin aku jadi rebound, Go To Hell!!!

destinugrainy said... Reply Comment

Nama : Desty
Twitter : @destinugrainy
Domisili : Palopo, Sulawesi Selatan
Link share : https://twitter.com/destinugrainy/status/691879280586915842

Jadi rebound? Mau aja... apalagi kalau cowoknya ganteng ala Jai. Tapi ya itu sih...harus menjaga hati, menutup rasa. Kelihatannya nggak mungkin, karena setiap hubungan itu pasti melibatkan perasaan, apapun hubungannya.
Tapi sebagai rebound saya punya syarat utama, yaitu harus single dan tidak terlibat dengan orang lain. Jadi kalaupun dari rebound itu berlanjut ya nggak masalah juga. Siapa tahu dengan menjadi rebound bisa ketemu jodoh...Soalnya karena statusnya rebound, biasanya jadi lebih "terbuka".

Unknown said... Reply Comment

Estiy
@estiyuliastri
Mojokerto
https://twitter.com/estiyuliastri/status/692233722037452800

"Bersediakah kamu kalau dijadikan rebound oleh seseorang? Kenapa?"

BIG NO! why?
Karna aku tau persis rasanya ngejalanin hubungan pake perjanjian tanpa status (dlm skala pacaran yah), berhak meninggalkan dan ditinggalkan. Hiks rasanya sakit banget girls! Apalagi kalo uda pake perasaan.
Sebenernya uda tau sih apa positif negatif-nya, dan kedepannya juga bakal bubar sama dia, tapi tetap aja nekatt, nerusin hubungan tanpa status macem itu..hihii semacem challenge!
Sekarang sih uda tobat, cukup pertama & terakhir kali itu aja, dan janji sm diri sendiri gak bakal ngulangin lagi.
Makanya aku pengen nyelamin lebih dalem kisah cinta Tal en Jai, sekalian terjebak nostalgia (*korbanlaguraisa*), dan blajar gak ngulangin hubungan macem itu lagi.

Thanks kak

Fabiola said... Reply Comment

Nama: Lala
Akun Twitter: @fazidaa_
Domisili: Jakarta
Link Share: https://mobile.twitter.com/fazidaa_/status/691505797533036544
Jawaban:

Tentu tidak. Bukan semata-mata karena aku hanya memikirkan perasaan sendiri; takut baper, takut sakit hati. Bukan. Tapi lebih kepada kasihan kepada orang itu. Segitu sakit hati dan kesepiannya kah kamu sampai tega menjadikan orang lain sebagai pelampiasan? Segitu hopeless-nya kah kamu terhadap cinta sampai rela berpura-pura layaknya pasangan tanpa dilandasi rasa? Dan aku, kalau menerima, tentu aku akan terlihat semenyedihkan orang itu.

Bukankah waktu yang katanya bisa mengobati segala macam luka? Percaya saja lah, toh sudah banyak buktinya. Daripada memaksakan diri untuk bersama orang yang nggak dicintai, lebih baik memperbaiki diri untuk diri sendiri dan calon yang tepat yang akan memiliki hatimu kelak. Lebih kacau lagi, kalau plan rebound itu nggak berakhir seperti yang diharapkan. Ya, kalo sama-sama end up saling punya rasa satu sama lain, pacaran beneran, lalu ujung-ujungnya berkomitmen atas nama pernikahan. Lah, kalau cintanya bertepuk sebelah tangan? Entah dia atau aku, kan jadi masalah baru. Sama yang dulu sakit hatinya belum sembuh benar, sudah nambah lagi sakit hati sama yang ini. Dalam konteks kalau ini kejadian nyata, aku juga mau melindungi diri. Karena faktanya, cewek itu mudah sekali baper. Telinga-nya lemah mendengar pujian, dsb, entah gimana, walau belum pernah dan tidak akan mau menjadi rebound, rasanya aku sudah bisa memprediksi bahwa aku-lah yang akan jatuh cinta terlebih dahulu. Intinya, aku nggak akan mau jatuhin diri sendiri ke 'kandang harimau'.

bintang ach said... Reply Comment

Bintang Permata Alam / Bintang_ach / Ngawi / https://mobile.twitter.com/Bintang_Ach/status/692216840781697024?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C1811657769
.
.
.
Jadi rebound?
Jelas tidak mau. Why? Kalau dari aku simple saja. Cinta terlalu mahal untuk dibeli hanya dengan sebuah kebohongan dan kepalsuan ~ Bukankah begitu?

Sofhy Haisyah said... Reply Comment

Nama : Sofhy Haisyah
Domisili : Makassar
Twitter @Sofhy_Haisyah
Link : https://mobile.twitter.com/Sofhy_Haisyah/status/692865196440756229

Sebenarnya tidak mau, tapi tiga tahun terakhir bisa barengan sama pacar yaa awalnya karena rebound love.

Kami dulunya sama-sama sahabatan dan masing-masing punya pacar. Jarak kami putus dengan pasangan masing-masing pun cuma beda dua bulan. Lantas, untuk melupakan seseorang yang pernah menjadi pasangan dulu bukankah harus mulai memasuki hubungan dengan pasangan yang baru ?. Mungkin, itulah yang kami berdua pikirkan sehingga memutuskan pacaran meskipun sisa ampas kenangan dengan pasangan yang lalu tentu masih terasa.

Awalnya, sedikit makan hati juga. Karena menjadi pelarian, karena terkadang harus terpaksa melihat dan mendengarkannya berbicara yang nyerempet kenangan dia dengan si ceweknya yang dulu. Tapi disisi lain, aku nggak munafik rasa suka sama mantan masih ada. So, kami benar-benar saling memanfaatkan saja sih waktu itu.

Tapi lama kelamaan, akhirnya aku dan dia bisa sedikit demi sedikit melupakan mantanku dan mantannya. Hingga tiga tahun sampai sekarang masih bisa barengan dan mulai dekat dengan keluarga masing-masing. Padahal, awal hubungan kami dimulai dari sama-sama menjadi pelarian cinta kami yang sebelumnya ^_^))">

Kitty said... Reply Comment

Nama: kitty
Akun twitter: @womomfey
Domisili: Jakarta
Link share: https://twitter.com/WoMomFey/status/692879382256312320

Jawaban:
Aku sih gak ogah di-rebound lah yaw! Kenapa? Karena dari dulu aku bukan tipe orang yang bisa jadi desperado hanya karena patah hati! Memang sakit sih kalau patah hati, tapi seiring berjalannya waktu luka hati akan semakin memudar dan sembuh. Drpd di-rebound aku memilih untuk menikmati kebebasanku tanpa harus menjalin hubungan macam apapun dengan lawan jenis! Lebih baik aku memuaskan hasrat membacaku dengan buku-buku yang akan membangkitkan kepercayaan diriku kembali. Aku juga lebih memilih hang-out dengan girlfriendsku ketimbang jalan sama cowo.

Intinya sih aku gak mau disakiti, maka aku juga berusaha semaksimal mungkin gak menyakiti orang lain. Pengalaman membuktikan bahwa hubungan dekat dengan lawan jenis itu kelak selalu bermuara dgn tumbuhnya rasa cinta, baik dr kedua belah pihak maupun hanya dr 1 pihak.

So... I absolutely against rebound-ship! Better start to build a new healthy relationship with a real man! Rebound-ship is totally only for losers since they are affraid of their own true feelings!

Unknown said... Reply Comment

Nama : Ratih M
Twitter : @Jju_naa
Domisili : Palembang
Link : https://mobile.twitter.com/Jju_naa/status/692730595336720384?p=v
.
Ini entah aku yang saking polosnya atau kudet ga ketolongan. Aku kira ini 'rebound' yang ada dalam permainan basket itu loh :D.
Ya setelah nanya mbah google barulah tahu artinya itu toh -_-
.
Selama dalam keadaan sadar (sadar disini maksudnya, kedua belah pihak tahu-sama tahu kalau ini adalah rebound apalagi sampai bikin perjanjian, di atas kertas lagi) jawaban aku pasti Enggak mau.
.
Why? alasannya simple. Aku adalah tipe yang mudah suka -awal mula dari cinta- sama orang. Iya, kalau akhirnya bakal happy ending kaya cerita di novel atau drama di tv. Yang akhirnya cowoknya bakal jatuh cinta lalu ngerobek surat perjanjian itu dan ngajak mulai dari awal lagi. Seandainya si cewek ragu & nolak, dia bakal berusaha mati-matian memperjuangkan & membuktikan cintanya itu real. Tapi balik lagi, ini dunia nyata dan kisah di dunia nyata itu ga selalu berakhir & seindah kaya di novel atau drama, karena semua itu cuma settingan! akhirnya itu sudah di rancang dari awal. Dan jadi rebound di dunia nyata itu, jelas diawal dan ga pernah jelas akhirnya. Kebanyakan itu Ketawa di awal, menangis di akhir.
.
Nah, seandainya aku setuju jadi rebound dia, ga ada jaminan dia bakal welcome sama hati aku ini. Terus,seandainya dia sudah sudah sembuh dengan patah hatinya lalu pergi gitu aja, parahnya langsung dapet kecengan baru lagi. Aku bisa apa? mau ngelarang? mau marah? hei, memangnya aku ini siapa? dari awal sudah tahu bakal sakit masih aja nekat. Saat dia lg sibuk memamerkan hatinya sama cewek lain, aku malah sibuk menyembuhkan luka di hati. Aku tidak sebaik itu .
.
Tapi, kenyataan di lapangankan beda ya? kebanyakan baik si pelaku ataupun si korban itu ga sadar kalau mereka itu sedang melakukan dan dijadikan rebound. Kalau aku dalam kondisi kaya gitu mah bisa apa? palingan pas sadar, kalau kelihatannya ga ada kesempatan ya mending mundur perlahan.
.
Ah, tambahan mbak, biasanya pas diawal mereka mengatas namakan/menganut sistem simbiosis mutualisme sampai akhir. Kenyataannya? bisa menjalankan sistem komensalime sampai akhir aja syukur. Kebanyakankan, berakhir dengan simbiosis parasitisme. Dan aku ga bakat, untuk memelihara patah hati sebelah pihak akibat sistem itu mbak.
.
*maaf, malah curcol jadinya :D

Vivie Hardika Cungkring said... Reply Comment
This comment has been removed by the author.
Vivie Hardika Cungkring said... Reply Comment

Nama: Vivie Hardika
akun twitter : @Cacacungkring
domisili: Medan
link share:
jawaban: https://twitter.com/CacaCungkring/status/693073194048032768

Rebound? Emang rambut di rebound segala? #eh itu rebonding yak? Hohohoho

Dijadiin rebound sama seseorang? Aduh... Gimana ya? Cewek mana sih yang mau direbound, meskipun sama Adipati Dolken, harus mikir seribu kali. Bego namanya. Aku pribadi enggak mau lah. Ngapain mau sama yang nggak jelas. Inget kata seseorang, lelaki yang baik itu nggak akan membiarkan cewek yang dicintainya menunggu. Apalagi ngerebound. Euh! Udah jelas itu cowok pasti cuma mau madunya kita aja. Jadi aku jelas enggak mau digituin huhuhu

Ten Akatsuki said... Reply Comment

Ten | @ten_alten | Yogyakarta
https://twitter.com/ten_alten/status/693080512613593089

"Bersediakah kamu kalau dijadikan rebound oleh seseorang? Kenapa?"

Dijadikan Rebound?
HELL NO!
kukirim ke PURGATORY biar diburu para Leviathan!! D8< *pecinta Supernatural Series*

Kalau ada orang yang mau dijadikan rebound, curiga dia jiwanya udah dijadiin santapan sama Amara si 'Darkness', jadinya perasaan dia udah mati.. :v
apa bagusnya dijadikan rebound? itu sama aja bunuh diri dengan menggadaikan perasaan sendiri..
tapi bisa jadi ada orang yang mau dijadikan rebound.. orang-orang masokis yang suka tersiksa.. :p

aku mah ogah.. masih banyak ikan di laut.. mending mancing sendiri deh ya.. hohoho~~

Unknown said... Reply Comment

Nama : Ken
Twitter : @orion____
Link share : https://twitter.com/orion____/status/693107623994880000
Domisili : Tulungagung, JaTim

Q : "Bersediakah kamu kalau dijadikan rebound oleh seseorang? Kenapa?"
A : Ogah! Kalo mau nyari cinta sesaat sih mending cari orang lain saja, Bung! Ini hati saya bukan mainan, kalo Anda mau rebound ya main basket aja sana. Jangan jadiin saya bola basket yang bisa semena-mena Anda lempar dan tangkep kaya nggak ada harganya. /ngomong sama siapa?/
Lagi pula, dalam sebuah hubungan kan yang dibutuhkan adalah perasaan suka. Oke, katakan ada pepatah "witing tresno jalaran soko kulino" : jika terbiasa dekat, bukan nggak mungkin rasa suka itu muncul. Tapi saya masih ogah lah di-rebound. Kalau mau belajar menyukai saya, nggak usah ngajakin hubungan yang aneh-aneh. Yang berani, yang tegas, bilang kalau tertarik. Saya nggak keberatan kok punya hubungan yang jalan pelan-pelan kaya siput. Lebih minim masalah kayanya, lebih mudah juga untuk salin mengenal pribadi satu sama lain^^ Kali aja lebih lancar jalannya menuju KUA! /ini sebenarnya apa sih?/

Agatha Vonilia said... Reply Comment

Nama : Agatha Vonilia Marcellina
Akun twitter : @Agatha_AVM
Domisili : Jember
Link share : https://twitter.com/Agatha_AVM/status/693112256968589312

Aku menolak karena kebahagiaanku jauh lebih penting daripada aku menjual perasaanku pada seseorang hanya untuk dijadikan sandaran kosong tanpa adanya cinta. Cinta itu harus dibayar dengan cinta yang tulus. Egois? Nggak kok. Aku ingin hidupku dipenuhi dengan kasih sayang bukan untuk menebus pelampiasan seseorang.

Blog contents © Book world 2010. Blogger Theme by Nymphont.