Penulis : Rachmah Wahyu
Penerbit : Rafferty Publishing House
Tebal : 183 halaman
Terbit : Agustus 2016
SINOPSIS
Saat Masih SMP Shinta pernah kabur dari rumah karena sedih dan marah saat kedua orangtuanya bercerai. Karena kesulitan uang, Shinta terpaksa melakukan tindak kejahatan seperti mencuri dan menipu. Saat itulah dia bertemu dengan dengan seorang polisi yang menyadarkannya, sehingga Shinta kembali berjalan di jalan yang benar. Shinta selalu berharap suatu saat bisa bertemu lagi dengan polisi itu lagi. Namun pertemuan mereka setelah empat tahun berlalu ternyata tidak sesuai dengan harapan Shinta.
REVIEW
Shinta adalah seorang gadis remaja yang menyukai sesuatu berbau detektif. Dia juga seorang penulis novel bergenre detektif dan banyak memiliki pembaca setia.
Saat SMP Shinta mengalami kejadian yang membuat hatinya sedih. Kejadian itu membuat Shinta memutuskan untuk kabur dari rumah.
Namun keputusan Shinta untuk kabur dari rumah tidak berjalan mulus. Di jalan Shinta malah kelaparan. Untungnya Shinta bertemu dengan seorang polisi ganteng yang menolongnya. Shinta lalu jatuh hati pada polisi itu. Pertemuan mereka hanya sebatas itu saja.
Shinta pun berharap dapat bertemu lagi dengan polisi ganteng itu kelak.
Di sekolah Shinta mempunyai tiga sahabat karib. Sayangnya mereka berempet memiliki kelemahan yang sama dalam mata pelajaran Fisika. Sehingga mereka berempat kompak untuk harus mengikuti mata pelajaran Fisika tambahan setiap harinya di sekolah.
Pak Beni adalah sosok guru fisika Shinta yang membantu Shinta beserta teman-temannya untuk mulai belajar mencintai pelajaran fisika. Shinta dan ketiga sahabatnya tidak pernah menyukai ilmu fisika. Menurut mereka fisika itu susah. Namun berkat Pak Beni, Shinta dan ketiga temannya mulai menyukai fisika. Pak Beni memperkenalkan fisika dengan cara yang mudah.
Di tengah aktifitas pelajaran tambahan yang diikuti Shinta dan teman-temannya, mereka justru dihadapkan dengan suatu peristiwa pembunuhan. IStri Pak Beni meninggal secara tiba-tiba. Hal ini membuat geger Shinta dan ketiga temannya. Padahal belum lama Pak Beni sedang menelopon istrinya dan masih hidup.
Shinta yang gemar akan dunia detektif langsung semangat ikut memecahkan teka teki pembunuhan istri pak Beni tersebut. Belum lagi ternyata sosok polisi ganteng yang dulu pernah menolongnya hadir lagi untuk membantu memecahkan misteri pembunihan itu.
Lalu berhasilkah Shinta memecahkan siapa pembunuh istri Pak Beni? Bagaimana dengan polisi ganteng yang pernah menolong Shinta? Masih ingatkah akan sosok Shinta sekarang?
--------------------------------------------------------------------------
Ini adalah buku pertama yang ditulis Rachmah yang aku baca. Tidak ada spekulasi apapun saat mulai membaca buku ini pada awalnya. Karena kalau dilihat dari cover tampak depan, siapa sangka cerita ini berbalut kisah pembunuhan?
Novel ini sebenarnya sudah dikemas dengan cukup baik oleh penulisnya. Kisahnya sederhana dan membuat pembaca penasaran akan misteri siapa pelaku pembunuhan itu.
Novel lokal dan ditulis dengan genre thiller di pasaran sepertinya belum banyak. Apalagi Novel thriller yang ditulis oleh seorang perempuan.
Hmmm, cukup menarik bukan?
Walau diterbitkan indie oleh penulisnya, Penulis memperhatikan betul kuliatan kertas serta hasil jilidannya. Covernya pun tercetak dengan kualitas baik.
Namun, selayaknya novel yang diterbitkan indie, novel ini pun banyak kekurangan disana sini. Baik dari segi typo yang aku temukan di beberapa halaman, juga mengenai riset yang tidak dalam akan hal kepolisian itu sendiri. Riset yang salah bisa menyebabkan fatal akan isi cerita secara keseluruhan.
Namun riset yang salah itu tidak terlalu menganggu akan jalannya cerita novel ini secara keseluruhan.
Ada juga beberapa bagian dalam narasi yang dipaksa ditambahkan penulis tapi tidak mendukung isi cerita itu sendiri. Tentunya kekurangan ini sudah aku sampaikan ke penulisnya dengan lebih detail.
Berharap jika cerita ini dibawa ke penerbit major, penulis bisa mengemas cerita ini dengan lebih baik lagi.
Karena menyenangkan saat bertemu dengan buku fiksi genre baru di pasaran!
Ditunggu tulisan lainnya Rachma!
Selamat membaca!
-------------------------------------------------------------------
GIVEAWAY TIME!
Halo... halo.. kembali lagi dengan giveaway yang diadakan di blog aku.
Kali ini aku bekerjasama dengan penulis Rachmah Wahyu ingin memberikan satu eksemplar gratis novel Dilatasi Waktu. Mau?
Caranya mudah :
1. Kamu harus berdomisili di Indonesia.
2. Follow akun blog ini via GFC atau email.
3. Follow akun instagram
4. Mention akun twitter @aprlboanarges dengan mempromosikan giveaway ini dengan hastag #dilatasiwaktu
5. Bikin quotes semenarik mungkin menggunakan kata #Dilatasiwaktu. Quotes yang dibuat hanya satu saja. tulis di kolom komentar beserta : Nama, Akun IG atau twitter dan quotes menarik.
Contoh :
Cintaku padamu bagai Dilatasiwaktu. Tidak terukur dan tidak terbatas (Halah xD)6. Giveaway berlangsung dari tanggal 29 April - 04 Mei 2017. Pemenang akan langsung diumumkan 05 Mei 2017.
7. Pemenang tidak ditentukan menggunakan sistem random, jadi kreatif lah!
Selamat mencoba ^^
Cheers,
APRL
15 komentar:
Nama : Siti Fatimatus Zehro
IG & TWITTER : @Chocoqueeny
Quote : Sukaku pada makanan itu bagai dilatasi waktu, selalu kubutuhkan melebihi buaian gombalmu padaku :D
*dijewer Jimin* huaa.. hiks.. *dipeluk Jungkook* :)
Nama : Hamdatun Nupus
Akun Twitter : @HamdatunNupus
Link Share : https://twitter.com/HamdatunNupus/status/858358573335695360
QUOTE by Me :
Berkat dilatasi waktu
kubisa menangkap senyummu yang merekah,
lebih lama,
lebih erat,
begitu merasuk hingga terasa sesak.
Diwaktu yang hanya sedetik itu,
rindu menjelma bak godam yang menderu-deru.
Tik tok tik tok tik tok,
lalu sekejap kemudian kembali sirna.
Indahnya.
Nama: Larastanie Afdha
Twitter: @Larasta_
IG: Larastanie_
Quote:
''Aku ingin mencintaimu tanpa dilatasi waktu. Tidak kini, dulu, dan nanti. Aku ingin mencintaimu untuk selamanya.''
Nama: Ikal Harun
Twitter: @justikal
IG: @ikal.harun
"Rinduku tak butuh Dilatasi Waktu. cepat atau lambat dia akan merengkuhmu di malam yang kau anggap paling syahdu"
Nama: insan gumelar ciptaning gusti
Ig: @callmeinsan
Twitter: @san_fairydevil
Dilatasi waktu yang dulu pernah kau katakan, bagiku hanya omong kosong. Aku tidak peduli tentang perbedaan waktu. Yang kupedulikan adalah kau tahu, bahwa aku selalu menyayangimu.
Nama: Veronika Septi Rahayu
Twitter: @ayu_vero29
IG: @ayuvero
jawaban:
Aku tak begitu menginginkan dilatasi waktu dalam menemukan cintaku, karena menunggu kedatangan cinta itu sendiri terasa lama dan merisaukan hati. Begitu pula saat cinta tengah bersemi dengan indahnya...seolah semua berlalu dengan cepatnya, tanpa sang waktu mengetahui bahwa aku masih ingin bersamamu...di sampingmu.
Nama: Desita Wahyuningtias
Twitter: @desitaw97
Link share: https://twitter.com/desitaw97/status/858603100013068289
Quote:
Bersamamu, #dilatasiwaktu menjadi sebuah ilusi sekaligus kenyataan.
Mentari beranjak tanpa sempat kusadari, tetapi dalam ketidaksadaran itu secara misterius aku mampu mengenalmu secara utuh seakan waktu sengaja mengembang demi kita yang dimabuk cinta.
Nama: Bety Kusumawardhani
Twitter/IG: @bety_19930114
Kamu adalah dilatasi waktu bagiku
Terlalu lambat untuk ku tunggu
Terlalu cepat untuk ku kejar
Nama: Aulia
Twitter: @nunaalia
Quotes:
Cinta yang kita punya tidak terhalang dilatasi waktu, karena bukan waktu yang menentukan, namun hati yang merasakan.
Nama :Dini Auliana Putri
Twitter :@Dini_Auliana28
Hidup kadang memang dilatasi waktu. Pergunakanlah sebaik-sebaiknya. Maka kamu akan mendapatkan tempat yang terbaik.
Nama: Alfath
twitter: @alfari_12
ig: alfathfr
Hampir tak satupun manusia menyadari apa yang terjadi,
ketika dilatasi waktu muncul dalam hidup ini
Nama : Siti Faridah
Akun IG : @sitifaridah43
Twitter : @sitifaridah96
Link Share : https://mobile.twitter.com/sitifaridah96/status/859980877270577152?p=v
Quotes : Kamu itu seperti udara yang setiap detik selalu aku butuhkan. Namun perbedaan diantara kita bukan menjadi halangan,karena cinta ku padamu seperti #Dilatasi yang tak terbatas :*
Nama: Rizki Fitriani
twitter: @Kikii_Rye
ig: @keeptrianif
Seperti pukulan godam yang menghancurkan. dilema akibat menunggu seperti halnya dilatasi waktu. antara nyata dan ilusi. tak tau kapan terjadi dan berakhirnya sebuah tragedi. baru tersadar di saat semua tak lagi berarti.
Nama: Lynn Melody
Akun twitter: @justlynn23
Quotes: "Menunggu itu membosankan? Pasti. Apalagi mengunggu kedatanganmu yang bagaikan dilatasi waktu, kadang cepat dan kadang lambat. Entahlah...".
Post a Comment