Review Alpha- Nathalia Theodora

Monday, June 8, 2015

Judul : Alpha
Penulis : Nathalia Theodora
Tebal : 263 halaman
Penerbit: Moka Media

Namaku Violet. Adalah takdirku menjadi Makary, menjaga dunia kami tetap ada. Karena jika kami mati, monster penghancur dunia akan bangkit. Kami pernah hancur dan takkan pernah membiarkannya terulang kembali.

Lalu aku bertemu dengannya, Jesse. Ia begitu indah, begitu sempurna. Bersamanya aku bebas. Bersamanya aku menemukan kebahagiaan yang tak pernah kurasakan. Tetapi dapatkah aku memercayainya?

Ia adalah bagian dari Suku Gruev, bangsa yang ingin menghancurkan kami, membangkitkan monster itu. Ia adalah android. Dan ia, diciptakan untuk membunuhku.


Violet adalah seorang Makary dari suku Makaros- yang ternyata bukan keturunan asli-. Diasingkan dalam suatu kemah desa di pinggir hutan. Makary dikumpulkan dari beberapa keluarga dalam sebuah desa dipinggir hutan dengan tujuan menjaga ketenangan dunia, karena suku Gruev mempunyai niat jelek menghancurkan dunia dengan menghidupkan monster,

Setiap Makary dilarang untuk pergi kemanapun tanpa adanya pengawal, termasuk ke dalam hutan, dimana tempat yang diduga ada anak buah suku Gruev disana. Makary hanya bisa pergi ke hutan seminggu sekali dan pergi bersama kelompok mereka serta tidak boleh berpencar.
Violet adalah Makary yang bandel. Bersama sahabatnya Derba, mereka sering diam-diam pergi kehutan tanpa diketahui.

Suatu waktu Violet bertemulah dengan Alpha- sosok robot yang menyerupai manusia yang diciptakan pemimpin suku Gruev-. Disanalah konflik mulai terjadi.

Alpha yang bernama Jesse ini ternyata cukup tertarik dengan keberanian Violet. Merekapun akhirnya berteman. Hal itu membuat Violet semakin sering ke hutan diam-diam. Ternyata kedekatan mereka menimbulkan masalah dan kesedihan bagi Violet.

Jika membaca karya Nathalia sebelumnya, kalian mungkin cukup kaget membaca novel ini. Di awal cerita benar-benar lamban. Aku tidak tau siapa itu Makary dan mereka sedang apa. Kekurangannya, pertama, tidak digambarkan dengan jelas setting tempat dalam novel ini. Pondok tempat tinggal makary apakah seperti kemah yang didirikan dengan kayu bambu, atau gimana? Aku hanya bisa membayangkan ada sebuah desa di pinggir hutan dan di tempati oleh para Makary.
Kedua, Typo yang sangat banyak sangat mengganggu. Tidak adanya spasi di beberapa kalimat. Kalimat pembukaan yang ada di awal setiap bab, yang ternyata adalah bagian dari prolog cerita menurut ku itu gak pentting banget.
Ketiga, setting ulang program Jesse juga terlalu cepat, padahal saat itu aku lagi tegang akan konflik yang dialami Violet.

Kelebihannya, aku suka sekali penggambaran Jesse. Robot menyerupai manusia yang diciptakan suku Gruev belajar mengenal dan memahami rasa. Aku suka bagaimana Jesse melindungi Violet. Interaksi yang ada antara Jesse dan Violet juga mampu aku nikmati dengan baik. Bagimana cara Jesse tidak membuat takut Violet dalam pendekatan mereka. Perhatian yang diberikan Jesse ke Violet juga sweet. Aku juga suka bagaimana keberanian tokoh Violet dalam novel ini. Penghianatan konflik yang diberikan juga cukup menarik. Persahabatan antara Violet dan Derba juga cukup bisa aku rasakan.

Aku suka tema yang diangkat. Semoga cetakan berikutnya bisa diperbaiki typo yang bertebaran.
3,5* untuk novel ini. Selamat membaca!

0 komentar:

Blog contents © Book world 2010. Blogger Theme by Nymphont.