[Blog Tour] Somewhere Called Home by Dhamala Shobita

Monday, July 18, 2016

Judul : Somewhere Called Home
Penulis : Dhamala Shobita
Penerbit : De Teens
Tebal : 260 halaman
Terbit : Mei, 2016

SINOPSIS


Menurut Benjamin Murray, seorang surfer blasteran Australia-Indonesia, hidup adalah petualangan tanpa henti. Maka dari itu, ketika dirinya mulai terlibat lebih jauh dalam kehidupan seorang gadis bernama Lila yang sedang mencari kakaknya, Ben semakin bersemangat untuk melanjutkan petualangannya. Pertemuan keduanya di Pulau Sipora, Sumatera Barat, dalam kurun waktu kurang lebih satu bulan cukup untuk membentuk perasaan antara Ben dan Lila. Sayangnya, gadis berusia dua puluh satu tahun itu tidak mempunyai waktu lagi dalam hidupnya. Di sanalah perjalanan Ben dimulai.

------------------------------------------------
REVIEW

"Kadang, ketika berada di suatu tempat, kamu nggak perlu repot berpikir bahwa kamu harus bersenang-senang. Yang kamu harus lakukan cuma duduk, pejamkan mata sekitar sepuluh detik, buka matamu dan lihat betapa indah tempat yang kamu kunjungi."
Benjamin Murray atau sebut saja Ben. Dia seorang pemuda yang mencintai air lebih dari hidupnya. Sejak kecil ayahnya sudah melatihnya untuk dapat berenang dan akhirnya membuatnya menggemari olahraga berselancar. Ben suka sekali berpergian untuk menantang dirinya mencoba berbagai tempat yang katanya memiliki ombak bagus untuk berselancar.

Suatu saat Ben sedang melakukan travelling di Pulau Sipora. Ben kesana tidak lain untuk berselancar. Namun perjalanan Ben kali ini berbeda. Di Sipora Ben bertemu dengan seorang gadis bernama Lila. Lia kerap kali datang dan menunggunya di bibir pantai saat Ben sedang berselancar. Lila selalu datang dengan es kelapa hijau dan berceloteh tentang apapun juga.

Lila bercerita kalau dirinya sedang mencari kakaknya Dila. Lila sudah mengunjungi berbagai tempat hanya untuk bertemu dengan kakaknya. Modal Lila hanyalah surat-surat terakhir yang dikirimkan kakaknya saja. Tidak pernah sekalipun mereka berkomunikasi. Hal itu aneh bagi Ben. Lia juga suka bercerita mengenai keluarganya. Bagaimana dia merindukan suatu keluarga yang utuh dalam rumahnya.

Kehadiran Lila saat Ben sedang menjalankan kesukaannya membuat Ben terbiasa dengan sosok gadis tersebut. Karena saat Lila menghilang dan tidak menampakan dirinya di bibir pantai, Ben justru merasa kehilangan dan penasaran. Ada apa yang terjadi dengan Lila? Lila kerap kali datang lalu menghilang begitu saja tanpa alasan.

Di sisi lain, kehadiran Lila dengan berbagai ceritanya membuat pandangan Ben berubah akan hidupnya selama ini. Ben mulai memikirkan apa sebenarnya yang dia inginkan dan dia butuhkan. Semua itu karena Lila perlahan membuat Ben menyadarinya.

Lalu apa yang dilakukan Ben saat mengetahui kondisi Lila yang sesungguhnya? Belum lagi Ben mendapatkan suatu mandat yang benar-benar membuatnya harus menepati janji tersebut. Janji apakah itu? Lalu berhasilkah Dila ditemukan?
--------------------------------------------------------
Membaca karya Dhalama Shobita pertama kali dalam buku barunya ini membuatku terkesima. Bagaimana tidak? Penulis lihai sekali dalam menceritakan kisah petualangan Ben ke berbagai daerah. Terlihat jelas penulis menguasai berbagai tempat di dalamnya. Membaca buku ini juga seperti diajak untuk keliling Indonesia dan menyadari bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan alam.

Tapi buku ini bukan hanya membahas kisah travelling Ben ke berbagai tempat menarik di Indonesia, penulis mengemasnya dari sisi berbeda. Pembaca diajak untuk memahami apa yang sebenarnya Ben cari dalam setiap perjalannya. Penulis dengan lihai membawa perubahan karakter Ben ke arah yang lebih baik saat dia berpergian dari satu tempat ke tempat lain.

Dari segi tokoh, aku suka sekali dengan sosok Ben. Laki-laki blasteran yang mencintai papan surfing. Kalau biasanya orang yang melakukan travelling ke berbagai tempat digambarkan orang yang memiliki harta banyak ataupun hidupnya bahagia, di cerita ini penulis menggambarkan Ben memilki konflik pribadi yang membuatnya selalu berpergian dari satu tempat ke tempat lain. 

Menggunakan sudut pandang orang ketiga sebagai sosok yang serba tahu akan kehidupan Lila. Ditulis dengan cukup detail oleh penulis. Penggambaran tempat, suasana dan tentang surfing itu sendiri. Aku jadi merasakan ikut bahagianya si tokoh saat sedang bermain air. Pembaca juga diajak untuk mengenal berbagai wilayah yang mungkin belum pernah kedengaran namanya sehari-hari dan itu membuat pembaca memahami kalau Indonesia adalah negara yang kaya akan alam. Membaca novel ini benar-benar diajak berkeliling keberbagai tempat yang cantik sesuai dengan penggambarannya.

Cerita ini memiliki alur maju dan sedikit flashback untuk menceritakan kembali siapa sosok Dila tersebut. Aku juga dapat memahami alur flashback yang diberikan, karena penulis memberikan keterangan waktu sebelum cerita.

Kekurangan novel ini ialah terletak pada gaya penulisan flashback kisah Dila. Digambarkan sosok si adik, Lila, suka menulis beberapa jurnal untuk merekam perjalanannya. Jurnal dalam benakku adalah sebuah surat yang Lila tulis tangan sendiri. Namun dalam novel ini plot jurnal tersebut memiliki font yang sama dengan halaman lainnya. Menurutku akan lebih baik jika setiap jurnal yang ditampilkan memiliki font yang berbeda.

Lalu setiap tokoh yang dihadirkan belum digali dengan baik. Seperti kenapa Lila suka menghilang, apa yang terjadi dengan Lila. Kenapa Lila ngotot mencari kakaknya, juga bagaimana alasan perilaki buruk Ben dengan keluarganya. Aku masih merasa penulis membawa setiap tokoh dengan sambil lalu saja. Lalu jujur saja twist yang ditampilkan dalam cerita ini mudah sekali ditebak.

Dari segi keseluruhan cerita, novel ini benar-benar ditulis dengan sangat baik. Rapi. Aku hanya menemukan sedikit sekali typo di dalamnya. Aku sangat menikmati bagaimana penulis bercerita dalam buku ini.

"Mungkin karena ekspektasi Kakak tentang rumah terlalu tinggi dan rumah kita sama sekali jauh dari ekspektasi kakak itu."
Overall, membaca novel ini mengajak kita untuk berusaha memaafkan kesalahan yang dilakukan orang terdekat kita. Karena terkadang ego yang timbul dalam diri kita bisa hilang hanya dengan mencoba memahami apa yang orang terdekat kita itu rasakan.

Tidak sabar menunggu tulisan Dhamala selanjutnya..








 Selamat membaca!
-----------------------------------------------------------------------
GIVEAWAY TIME!

Helo.. helo..

 Akhirnya Dunia Kecil Prili mengadakan giveaway lagi nih! Prili bekerjasama dengan Dhamala Shobita ingin memberikan satu eksemplar novel ini + postcard buat kamu yang beruntung. Caranya mudah banget:

1. Kamu harus berdomisili di Indonesia

2. Follow blog ini via GFC atau email.

3. Follow akun twitter @dhamalashobita dan @aprlboanarges, mention kedua akun twitter tersebut dengan mempromosikan giveaway ini dengan menggunakan hastag #SomewhereCalledHome

4. Jawab pertanyaan di bawah ini di kolom komentar dengan menyertakan: Nama, akun twitter, link share dan jawaban
"Menurut kamu rumah itu seperti apa?"
5. Giveaway ini akan berlangsung sampai tanggal 24 Juli 2016 pukul 23:50 WIB dan pemenang akan diumumkan pada tanggal 25 Juli 2016

6. Jawab sejujur mungkin ya! Karena pemenang tidak dipilih berdasarkan sistem random, namun dilihat dari jawaban yang diberikan.

GOOD LUCK!

LOVE,

APRL 
 
  

43 komentar:

Yunikaanwar said... Reply Comment

Nama: yunika anwar
Twitter : @yunikaanwar1
Link share: https://mobile.twitter.com/yunikaanwar1/status/754874165090484224?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C4663270356

Menurut aku rumah itu tempat kembali, seberapa jauhnya kita pergi pasti akan kembali ke rumah. Rumah tempat kita melepas penat dan tempat berkumpul bersama keluarga. Tempat yg paling bisa bikin nyaman.

Unknown said... Reply Comment

Nama: emma
Twitter: @emmanoer22
Link share: https://mobile.twitter.com/EmmaNoer22/status/754873860688707584

Jawaban: rumah itu seperti keluarga, tempatku kembali pulang untuk mengobati letih maupun kesepian dari perjalanan panjang mencari jati diri. Rumah yang nyaman itu buatku bukan bagaimana bentuknya atau rupanya tapi dimana keluarga maupun orang terkasih ada di dalamnya. Tempat terbaik untuk memberi pelukan.

Anonymous said... Reply Comment

Nama : Iffa
akun twitter : @Imah_Fatma29
link share : https://twitter.com/Imah_Fatma29/status/754877569535647745
jawaban :
Rumah itu seperti pelindung saat terjadi bahaya, tempat berbagi kasih bersama anggota keluarga yang lain. Rumah bukan hanya benda mati yang dihuni beberapa orang yang disebut keluarga tetapi rumah juga bisa menjadi sumber pembelajaran. Rumah itu dibutuhkan oleh semua orang karena merupakan kebutuhan primer

Ratnani Latifah said... Reply Comment

Nama : Ratnani Latifah
Twitter : @ratnaShinju2chi
Link Share : https://twitter.com/ratnaShinju2chi/status/754880627678203910

Rumah adalah adalah tempat kembali, tempat berpulang berlindung dari segala rasa lelah dan letih, berkumpul dengan keluarga, tempat menemukan kasih sayang. Karena rumah adalah surgaku.

Rina Chomawati said... Reply Comment

Nama: Rina Chomawati
Akun Twitter: @rina_choma
Link Share: https://twitter.com/rina_choma/status/754909986266898433
Jawaban: Ketika kau melesat jauh atau berkelana di suatu sudut jagad ini dan selama itu kau tak temukan juga nuansa senyaman kasur kumelmu, sedingin guling kucelmu dan selezat masakan ibumu. Rumahmu, asalmu, tempatmu pulang akan selalu mengenang dan selalu dinanti bahkan terus dibanding-bandingkan saat kau berjauhan dengannya.

noor salamah said... Reply Comment

nama : noor salamah
twitter: @salma_skylight
link :https://mobile.twitter.com/Salma_SkyLight/status/754920578486722560?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C7842346806
jawaban:
rumah adalah istana kecil di dunia. tempat berlindung dan tempat untuk pulang. tak peduli seberapa jauh aku pergi. rumah selalu menarikku pulang. tak peduli seberapa marah diriku. rumah selalu punya cara untuk meluluhkanku. adalah ibu sosok paling terkasih di rumahku karena bapak sudah meninggal. adalah ibu surgaku di rumah. ia yang selalu menyertai perjalananan anaknya lewat doa. ia yg selalu memberikan pelukan hangat ketika anaknya pulang. rumah tak hanya bermakna fisik tp jg batin. karena rumah adl tempat hati ini kembali usai perjalanan mencari bekal. rumah memiliki caranya sendiri untuk membuatku rindu.

Unknown said... Reply Comment

Eny @Enythxz https://mobile.twitter.com/Enythxz/status/754923893094096897?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C5526736589

rumah adalah tempat singgah yang nyaman untuk berteduh dan penuh kenangan. Dimana dari bayi rumah telah melindungiku dari panasnya terik matahari dan dinginnya hujan, di rumah aku bisa leluasa dan bercekrama dengan seisi keluargaku. Rumah juga mengingatkan kejadian gempa 2006 silam dimana rumahku hancur, ketika tidak memiliki rumah seolah semua kenyamanan tempat tinggalku lenyap. . . ada yang kosong. Di dapur aku selalu membantu ibu memasak, di kamar aku selalu bermain dengan kakak, di meja makan kami tertawa bersama, di kamar mandi aku bernyanyi. . cuma di rumah aku bisa merasakan bahwa sesedarhana apapun bentuk rumahku adalah tempat ternyamanku . . privasiku dan pelindung untuk keluargaku. Sejauh-jauhnya aku pergi aku akan selalu merindukan rumahku, tempatku mendapatkan kasih sayang penuh kenangan.

romanitamore said... Reply Comment

Nama: Sharie
Twitter: @nAshari3
Link share: https://twitter.com/nAshari3/status/754942796276961280
Jawaban:

Bagiku rumah itu tempat paling nyaman di dunia. Ke manapun aku pergi, baik setelah kerja ataupun jalan-jalan, kalo sudah berada di rumah, rasanya lega. Membuatku bersyukur bahwa aku masih diberi kesempatan untuk melihat orang-orang yang aku sayangi di tempat yang bernama "rumah" itu. Apalagi kalo udah merebahkan badan di tempat tidurku & memeluk guling milikku. Rasanya nikmat sekali. haha..

Ayuni Adesty said... Reply Comment

Nama: Ayuni Adesty
Twitter: @ayuniadesty
Link share: https://twitter.com/ayuniadesty/status/754875895643447296

RUMAH
R_umah adalah di mana kasih sayang selalu mengalir dan bermuara
U_ntaian canda dan tawa juga kesedihan
M_embuatmu merasakan rindu untuk pulang
A_tap tempat merajut mimpi dan melepas lelah
H_unian tempat berkumpul anggota keluarga

Elsita F said... Reply Comment

Nama: Elsita F. Mokodompit
Twitter: @sitasiska95
Link Share: https://twitter.com/sitasiska95/status/754956439920181249

Bagi saya rumah adalah tempat untuk pulang, melepas penat dan lelah seharian, berlindung dari segala hal-hal luar yang terkadang mengancam, serta tempat untuk menemukan dan berbagi bahagia serta kehangatan bersama orang-orang yang kita sayangi - keluarga

Nunaalia said... Reply Comment

Nama: Aulia
Twitter: @nunaalia
Link share: https://twitter.com/nunaalia/status/754959296597721088

"Menurut kamu rumah itu seperti apa?"

Menurutku rumah itu tempat ternyaman di dunia. Kemana pun aku pergi, meskipun ke tempat paling indah ataupun mewah sekalipun, pasti akan selalu merindukan rumah, dan pasti akan kembali ke rumah. Lebih enak di rumah sendiri walaupun sederhana dari pada di tempat mewah tapi rumah orang lain :D
Rumah menjadi tempat ternyaman karena di dalamnya ada orang-orang terkasih, yaitu keluarga. Bersama keluarga aku akan merasa nyaman, tenang, terlindungi, juga bahagia.
Home sweet home!
Rumahku adalah surgaku :)

Salsabila Shafa Rahma said... Reply Comment

Nama: Salsabila Shafa Rahma
Twitter: @salsashf
Link Share: https://twitter.com/salsashf/status/754991870871113728

Rumah adalah persinggahan terakhir bagiku untuk pulang. Sejauh apa pun kupergi, ke mana pun kakiku melangkah, bersama siapa aku pada akhirnya, rumah tetaplah rumah yang merupakan tempat tujuan terakhirku.

Bagiku, rumahku adalah Ibu. Sosok yang siap menerimaku kapan saja dan selalu siap mendengarkan keluh kesahku. Tempat di mana aku mencurahkan segala isi hatiku, tempat di mana yang tidak pernah lelah memberikanku kekuatan dan tempat di mana aku mendapatkan dukungan-dukungan yang luar biasa.

Pelukan yang hangat dan secangkir susu penyemangat menjadi penyambut yang indah setiap kali kukembali ke rumah. Rumahku, surgaku. Ibuku, surgaku. Rumahku, Ibuku.

Humaira said... Reply Comment

Nama : Humaira
Akun Twitter : @RaaChoco
Link Share : https://mobile.twitter.com/RaaChoco/status/754935538650451968?p=v


"Menurut kamu rumah itu seperti apa?"


Baiti jannati = rumahku surgaku

Rumah itu tempat berkumpul dengan orang-orang yang aku sayangi, berbagi kasih sayang, bersenda gurau, berbagi suka duka, tempat menyelesaikan masalah, tempat bersandar dan tempat dimana kebahagiaan itu bermula.

Rumah itu tempat dimana aku berasal, tempat yang selalu aku ingat dimana pun aku berada, tempat untuk aku kembali.

Jadi, sejauh apapun aku pergi melangkah, sejelek apapun rumah tersebut, itu akan selalu menjadi tujuan pulang selama aku di dunia, karena disana juga berada orang-orang yang selalu menantiku untuk pulang.

Rumah adalah tempat yang selalu dirindukan.

Unknown said... Reply Comment

DEWI ANISA
@dewi_anisa
https://twitter.com/dewi_anisa/status/755017000196288512

Rumah,
Rumah itu pulang
Rumah itu tinggal
dan Rumah itu akhir

sejauh apapun kau pergi, rumah akan selalu jadi pulangmu
sebanyak apapun kau memiliki sesuatu, rumah akan menjadi tujuan tinggalmu
selelah apapun harimu, rumah akan selalu jadi tujuan akhirmu

yohana siallagan said... Reply Comment

Nama: Yohana
Twitter : @MrsSiallagan
Link Share :https://twitter.com/MrsSiallagan/status/755023025494306821
Jawaban: Rumah adalah tempat kita menemukan kenyamanan, ketenangan yang tak seorangpun bisa mengganggu. Rumah itu ibarat tempat yang sangat dirindukan tidak peduli seberapa jauh dan seberapa lama kita meninggalkannya, hati tetap akan mencarinya kembali. Rumah tempat kita bebas melakukan apapun yang kita mau, rumah gedung akan menjadi sejarah dan saksi bisu tentang perjalanan kita, tempat berkumpul dengan orang yang kita sayangi. Rumah juga bisa diibaratkan kepada orang yang kita percayai, orang yang bisa menerima kita apa adanya yang membuat kita menjadi diri kita sendiri dan yang paling penting selalu men-support kita selalu.

Unknown said... Reply Comment

Nama : Heni Susanti
Akun : @hensus91
Link : https://twitter.com/hensus91/status/755211332467601408
Domisili : Pati - Jawa Tengah

Rumah bagiku adalah tempat dimana orang-orang yang mencintai dan menyayangiku tinggal. Bukan sekedar tempat atau bangunan tempat kita pulang, tapi juga apa yang menantikan kita saat pulang. Kehangatan, kenyamanan, penerimaan, dukungan dan senyum hangat yang kita dapatkan saat pulang itulah rumah yang sesungguhnya.

Rumahku surgaku. Sebagus, senyaman dan semewah apapun bangunan rumah tidak akan benar-benar terasa menjadi surga tanpa rasa damai, bahagia, hangat yang ada di dalamnya.

Bukan rumah dalam bentuk bangunan yang bisa menjadi pahala yang mengantarkan kita ke surga, tapi orang-orang di dalamnya lah yang bisa menjadi ladang pahala untuk kita. Aamiiin.

Orang tua, keluarga, sahabat. Orang-orang itulah yang menjadi rumahku. Orang-orang yang memberikan rasa hangat, nyaman, dicintai dan disayangi, di manapun mereka berada, saat aku bersama mereka maka saat itulah aku bisa merasa ada di rumah. Pulang ke rumah. Tinggal di rumah.

Demikian dan terima kasih :)

She Spica said... Reply Comment

Nama: Diah P
Twitter: @She_Spica
Link share: https://twitter.com/She_Spica/status/755226769360203776

Rumah adalah ibu. Dimanapun ibu berada adalah rumah. Wanita paling tangguh sedunia karena berhasil membesarkan aku dan kakak seorang diri selama 20 tahun terakhir ini. Wanita yg rela melakukan apapun agar aku dan kakak bahagia meski pun harus mengorbankan kebahagiaannya sendiri.
Bila aku ke rumah dan ibu tiada, aku merasa sesak oleh keheningan yg mencekat. Perasaanku selalu merasa was2 sampai ketika ibu muncul, hilanglah semua gundah gelanaku. Lapang hatiku. Apalagi ketika beliau tersenyum dan menyambutku. Serasa beban kehidupan ini habis dibabat seraut wajahnya yg menenangkan.
Rumah bagiku adalah seperti itu.
Terima kasih.

She Spica said... Reply Comment

Nama: Diah P
Twitter: @She_Spica
Link share: https://twitter.com/She_Spica/status/755226769360203776

Rumah adalah ibu. Dimanapun ibu berada adalah rumah. Wanita paling tangguh sedunia karena berhasil membesarkan aku dan kakak seorang diri selama 20 tahun terakhir ini. Wanita yg rela melakukan apapun agar aku dan kakak bahagia meski pun harus mengorbankan kebahagiaannya sendiri.
Bila aku ke rumah dan ibu tiada, aku merasa sesak oleh keheningan yg mencekat. Perasaanku selalu merasa was2 sampai ketika ibu muncul, hilanglah semua gundah gelanaku. Lapang hatiku. Apalagi ketika beliau tersenyum dan menyambutku. Serasa beban kehidupan ini habis dibabat seraut wajahnya yg menenangkan.
Rumah bagiku adalah seperti itu.
Terima kasih.

Mifta Rizky Wiratnasari said... Reply Comment

Nama : Mifta Rizky W
Twitter : @keyminoz
Link Share : https://twitter.com/keyminoz/status/755267368733908993

Rumah itu sesuatu yg sering kita tinggalkan namun selalu membuat kita merasa ingin pulang.

Marfa Umi said... Reply Comment

nama: Umi Marfa
twitter: @umimarfa
Link: https://twitter.com/umimarfa/status/755317139708391425
Jawaban:

Rumah adalah orang di mana aku bisa bersandar ketika lelah, atau ketika aku ingin menceritakan seluruh kegiatan hariku, adalah tawa dan sedih. Adalah dia. Teman, sahabat, partner in crime dan juga pencuri hati.

Anonymous said... Reply Comment

Nama: Nita
Link Share :https://twitter.com/xtheicequeenx/status/755370248631558144
Domisili : Samosir
Jawaban : Rumah adalah tempat yang paling menyenangkan, dimana hati kita akan merasa tenang. Kita bebas melakukan apa saja ketika dirumah. Rumah menjadi tempat yang selalu kita rindukan walaupun kita sangat jauh tapi kita pasti kembali kerumah itu. Rumah juga tempat kita bertumbuh dan beristirahat.

Rahayu Tri said... Reply Comment

Nama : Rahayu Tri
Twitter : @rahayutri_tri
Kota tinggal : Nganjuk, Jawa Timur
Link share : https://mobile.twitter.com/rahayutri_tri/status/755620270891675649

Bagi ku rumah ialah tempat kita kembali pulang setelah seharian beraktifitas. Tempat melepas lelah, beban, mungkin juga derita. Tapi dirumah pula canda serta tawa tercipta lewat perbincangan sederhana dengan keluarga menciptakan kehangatan dan menghadirkan rasa nyaman, yang menjadi magnet pemikat untuk menarik para penghuninya agar pulang. Sejauh apapun kita pergi, sebagus apapun tempat yang kita pijak hari ini, tak peduli akan kemewahan yang ditawarkan ditempat lain dalam hati kecil kita pasti akan selalu ada keinginan untuk pulang ke rumah. Itu karena tak ada tempat yang lebih nyaman selain rumah dengan kehangatan keluarga didalamnya.

Freya said... Reply Comment

Nama : Daisy S
akun twitter : @Daisy_skys
Link share : https://twitter.com/Daisy_skys/status/755754864336965634
"Menurut kamu rumah itu seperti apa?"

Bagiku rumah adalah kata untuk pulang .Asal bersama orang yang terasa seperti keluarga saja aku sudah merasa di rumah .Bukan tentang tempatnya tapi tentang orang orang di dalamnya .

Meski kadang aku berangan angan kabur dan pergi jauh toh pada akhirnya aku menyadari bahwa tidak ada tempat yang selalu mengingatkanku untuk kembali pulang Jika bukan rumah .Tempat terakhir yang ingin kutinggali , tidak perduli seperti apapun tempatnya asal bersama mereka yang kupanggil keluarga saja aku merasa sudah di rumah .

Rumah bukan tentang tempat tapi tentang siapa yang tinggal di dalamnya seperti kata " Rumah bukanlah ruma tanpa ibu " .

Unknown said... Reply Comment

Nama: Rini
Akun twitter: @Rinitavyy
Link share: https://mobile.twitter.com/RinitAvyy/status/755797835962994688?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C2089982937


"Rumahku istanaku....
Tempat aku dilahirkan
Tempat aku dibesarkan
Tempat aku dibimbing kesekolah
Oleh ayah dan ibu"

(( bagiku rumah adalah persinggahan pertamaku saat terlahir di dunia, saat masa pertumbuhabku dari kecil hingga besar, saat disitulah tempat berkumpulnya keluarga kecil yang terdiri dari Bapakku, Ibuku, Kakakku dan Adikku ))

"Rumahku surgaku....
Tempat aku berlindung
Dari badai dan topan
Tempat aku berteduh
Dari panas dan hujan
Yang kadang datang menyapa"

(( rumah merupakan tempat paling aman sedunia. Disitu ada atap kokoh yang melindungimu dari panas matahari dan dinginnya malam serta hujan. Disitu ada Orangtua ku dan Kakak ku yg melindungiku dari mara bahaya. Disitu pula ada masa dimana kami bisa berbagi bersama, menyalurkan berbagai perasaan: bahagia, senang, sedih, haru, bercampur aduk menjadi satu ))

"Rumahku yang sederhana
Tidak megah
Dan tidak mewah
Itulah rumahku."

(( rumah sama dengan pelabuhan jiwa & raga ku untuk pulang. walau sederhana, asal disitulah aku bisa merasakan kebahagiaan dan kasih sayang tanpa batas ))

Son Agia said... Reply Comment

Nama: Son Agia (@son_agia)
Share: https://twitter.com/Son_agia/status/755826363605463040

"Menurut kamu rumah itu seperti apa?"
Waw. Ini jenis pertanyaan yang biasanya mengundang jawaban puitis.

Menurut saya pribadi, rumah adalah sumber kebebasan. Ketika saya berada di 'rumah', saya bisa bebas melakukan apa saja, memikirkan apapun, dan ber-emosi sesuka hati. Dan rumah ini bukan hanya tempat untuk saya 'masuk', kadang saya juga berpikir untuk 'keluar' dari tempat (rumah) ini, karena gak selamanya 'rumah' itu indah, kawan :)

Oiya satu lagi (haha). Kata orang-orang, rumah itu tempat menyimpan kenangan masa lalu/masa kecil kita. Tapi menurut saya sih, selain untuk menyimpan masa lalu, rumah juga bisa dipakai untuk 'menyimpan' masa depan. Karena selalu ada pikiran yang berkata: "Nanti 'rumah' saya kayak gimana yah?", "Gimana yah caranya biar bisa punya 'rumah'?", atau "Pokoknya saya harus bisa dapetin 'rumah' itu!"

Insan Gumelar Ciptaning Gusti said... Reply Comment

Nama: Insan Gumelar Ciptaning Gusti
Akun: @san_fairydevil
Link: https://twitter.com/san_fairydevil/status/755960523158532097
Jawaban:
Menurutku rumah adalah tempat dimana kita bisa pulang karena ada orang yang memikirkan kita. Dimana ada orang yang selalu memikirkan kita, menunggu kedatangan kita dan selalu menyambut kita dengan kehangatan bagaimanapun keadaan kita, disanalah tempat kita pulang. Dan dimana kita bisa pulang disitulah yang namanya rumah.

Unknown said... Reply Comment

Nama: Kiki Suarni
Twitter: @Kimol12
Link: https://twitter.com/Kimol12/status/755961737275322368

Rumah itu sebuah tempat yang membuatmu rindu dan kembali membawamu pulang. Saksi bisu kenangan abadi. Tempat beristirahat dari lelah, berlindung dari segala bahaya, merasakan kehangatan keluarga, tempat semua kenangan abadi. Kemanapun kaki ini melangkah, tak ada tempat seperti rumah.

Terima kasih.

Unknown said... Reply Comment

Nama: Kiki Suarni
Twitter: @Kimol12
Link: https://twitter.com/Kimol12/status/755961737275322368

Rumah itu sebuah tempat yang membuatmu rindu dan kembali membawamu pulang. Saksi bisu kenangan abadi. Tempat beristirahat dari lelah, berlindung dari segala bahaya, merasakan kehangatan keluarga, tempat semua kenangan abadi. Kemanapun kaki ini melangkah, tak ada tempat seperti rumah.

Terima kasih.

Rini Cipta Rahayu said... Reply Comment

Rini Cipta Rahayu
@rinicipta
https://twitter.com/RiniCipta/status/756124529337008128

Rumah itu adalah sumber energi positif yang membuatku hidup dan bertahan dalam keadaan apapun. Dalam rumah ada orang-orang yang siap menjadi pendukungku nomor satu. Dalam rumah, aku menemukan rasa nyaman, inspirasi dan semangat. Segalanya tentang rumah menjadi favoritku. Setiap sudutnya menyimpan kenangan dan selalu menumbuhkan keinginan untuk selalu pulang.

Cahya said... Reply Comment

Nama: Cahya
Twitter: @ccchhy
Link stweet: https://twitter.com/ccchhy/status/756063137292398592

Bagiku yang namanya rumah tak harus sebuah tempat atau bangunan di mana kita tinggal permanen di sana. Banyak yang menganggap "rumah adalah tempat keluarga berada", tapi bagiku makna rumah tidak sesempit itu. Rumah punya artian luas: bisa ruangan, bisa bangunan, bisa kendaraan, bisa orang, bisa desa, bisa kota, bisa provinsi, bisa juga negara.
Rumah adalah tempat yang kita sayangi, tempat yang akan selalu dirindukan di mana pun kita saat berada jauh darinya.
Sebesar dan semewah apa pun sebuah bangunan rumah, itu tidak akan seperti rumah sampai kita sendiri yang membuat itu terasa seperti rumah. Sama seperti sebuah ruangan kecil yang biasa kita sebut kamar kost, walau kecil dan sumpek, tapi kalau kita sendiri bisa membuatnya rapi dan nyaman, itu sudah cukup dikatakan rumah.
Seindah dan senyaman apa pun sebuah negara, rumput tetangga memang lebih hijau daripada rumput di halaman sendiri, tetapi ujung-ujungnya kebanyakan dari kita merasa lebih nyaman tinggal di Tanah Air sendiri. Kecuali kalau kita yang menjadikan negara atau tempat baru itu serasa seperti 'rumah' sendiri.

Ariani Yusuf said... Reply Comment

Nama: Ariani Yusuf
Twitter: RHarkiyah
Link share: https://mobile.twitter.com/RHarkiyah/status/756128361412370432

Rumah bagi saya adalah tempat yang paling indah. Karena, seindah apapun tempat yang saya tuju rumahlah yang lebih indah. Rumah bukan cuma tentang keindahan. Tetapi, tempat ternyaman untuk bercengkrama. Rumah tempat berkumpulnya orang- orang yang kita sayangi. Saat semua orang mengidam-idamkan tinggal di tempat mewah. Tetapi saya tidak. Saya lebih memilih rumah untuk kembali. Ketika jauh dari rumah, kerinduan slalu tiba membawa pesan untuk penghuninya agar cepat pulang. Sejauh apapun saya melangkah, kaki selalu membawa saya pulang.
Ah, rumah terlalu sulit untuk saya definisikan lebih panjang karena rumah tempat saya hidup beserta cinta dan mimpi-mimpi.

Ai said... Reply Comment

Nama: Ai Siti Mulyani
Twitter: @aimuliya
link share: https://twitter.com/aimuliya/status/755583084691533829

Jawaban: Rumah itu tempat tinggal. Tempat berkumpulnya keluarga kita. Tempat memori-memori indah dibuat. Juga rumah adalah tempat kita pulang. Meskipun, misalnya kita sudah berumah tangga dan memutuskan untuk menempati rumah sendiri, namun jika ada momen-momen tertentu seperti lebaran atau hal lainnya, rumah orangtua lah yang kita tuju. Atau misalkan kita tersesat, pulanglah yang pertama ada di dalam kepala kita, dan rumah adalah tujuan kita untuk pulang. Jadi, mau tidak mau, suka tidak suka, rumah adalah tempat kita pulang, tempat kita tinggal.

Pada intinya rumah adalah segalanya.

Anonymous said... Reply Comment

Hendi Setiyanto/@hendisetiyanto/https://twitter.com/hendisetiyanto/status/756415136550625282?lang=en

Rumah itu seperti apa?

Rumah jika diibaratkan adalah sebuah buku tebal, bisa berupa sebuah biografi, novel, catatan perjalanan, buku pelajaran, atau bisa juga sebuah kamus tebal. Sebuah buku tebal dimana disana banyak cerita mulai dari awal sesosok manusia lahir, tumbuh, berproses, belajar, beranak-pinak hingga kembali lagi kepada sang pencipta.

Rumah adalah sebuah sekolah kehidupan yang tidak bisa ditemui di bangku-bangku sekolah. Dimana ketika seorang anak manusia lahir, selama hampir 24 jam, dia memulai tahapan kehidupan dan perkembangan dengan dibimbing oleh kedua orang tuanya hingga keluarganya.

Rumah adalah sebuah tempat berkumpul, tempat kita melepas lelah, berbagai bahagia, berbagi tawa maupun berbagi kesedihan bersama.

Rumah adalah akar dari semua perilaku kita ketika memutuskan bergaul dengan orang lain, rumah mencerminkan isi dari penghuninya.

Rumah adalah sebuah museum kehidupan, galeri seni, dimana penghuni rumah mencurahkan semua minatnya dan sifatnya yang tercermin dalam bangunan.

Rumah adalah tempat kita menangis bahagia ketika seorang anak manusia lahir ke dunia dan disambut suka cita oleh segenap anggota keluarga lainnya.

Rumah terkadang menjadi sebuah tempat yang dihindari ketika gejolak kawula muda sedang memuncak-muncaknya, mencari jati diri, eksistensi diri, aktualisasi diri dengan lingkungan yang baru saat usia remaja.

Rumah adalah tempat kita menangis ketika anggota keluarga tercinta satu persatu pergi baik kembali pada penciptaNYa maupun berkembang menjadi bibit-bibit baru sebuah keluarga kecil.

Rumah adalah aula besar tempat kita menerima tamu, berkenalan dengan manusia lain yang berbeda ras, budaya, agama hingga pandangan hidup.

Yang terakhir, rumah adalah sebuah tempat yang selalu dirindukan oleh orang-orang yang terpisah jarak ribuan kilometer jauhnya, berpanas-panas ria, bersusah-susah,bermacet-macet dan mengorbankan harta demi bisa berkumpul bersama saat hari raya tiba.

Noviyana Shiali said... Reply Comment

Nama : Noviyana Shiali
Twitter : @NoviyanaShiali
Link Share : https://twitter.com/Noviyanashiali/status/756422326795669504

Jawaban :

Rumah adalah tempat dimana aku dapat menjadi diriku sendiri. Diri yang sebenar-benarnya tanpa menutupi rahasia apapun didalamnya sebab rumah adalah tempat bercerita dan berkeluh kesah pada mereka yang kusebut keluarga, tempat dimana segala sesuatu menjadi lebih leluasa, tempat paling bebas yang ada dimuka bumi; aku dapat bebas berkeliaran di dalamnya tanpa khawatir menjadi sorotan karena menggunakan piyama seharian, tanpa takut kehilangan kepercayaan diri karena tidak memakai make up atau bahkan belum mandi seharian, rumah mengetahui segalanya tentang diriku, aku tumbuh bersama kasih sayang dan cinta di dalamnya, rumah itu serupa candu yang tak akan pernah lenyap dimakan waktu. Intinya, Rumah bagiku ialah pelukan nyaman dan dekapan hangat yang menjelma menjadi rindu paling berat ketika aku jauh.

Terima kasih.

Unknown said... Reply Comment

Nama : Fitriyani Djufri
Twitter : @fdijeee
Link share : https://mobile.twitter.com/fdijeee/status/756530423631667201?p=v

Bagiku RUMAH itu zona "nyaman", nyaman dan aman. Kita merasa tak ingin meninggalkan tempat tersebut. Dan kita merasa sangat rindu jika kita berada jauh dari tempat tersebut.

Unknown said... Reply Comment

Nama : Larastanie Afdha
Twitter : @Larasta_
Link Share : https://mobile.twitter.com/Larasta_/status/755594046261735424?p=v

Rumah itu tempat kita saling melindungi sesama keluarga. Rumah ku bagaikan istana ku, bagaimanapun bentuk nya, rumah ku tetap istana ku, dengan Ayah dan Ibu ku bagaikan raja dan ratu nya dalam istana, mereka selalu menyayangi putri-putri nya dan selalu melindungi mereka dalam keadaan sesulit apapun. Rumah yang penuh kenangan dengan duka dan tawa keluarga. Rumah yang selalu dijadikan tempat ku untuk Pulang. Rumah yang menjadikan ku damai diantara ramai nya kota. Rumah yang menjadikan ku aman dari bully-an di sekolah. Rumah yang selalu memberi ku perlindungan dari segala macam bahaya di luar sana. Rumah yang selalu membuat ku berucap ' I love being here' dengan rasa syukur. Tanpa rumah dan keluarga yang Baik, aku tidak akan tumbuh sebaik ini. :)

Lely Nurvita said... Reply Comment

Nama : Lely Nurvita Sari
Akun twitter : @LelyNurvita
Link share : https://twitter.com/LelyNurvita/status/754978847502708737

Jawaban :
Menurutku, rumah adalah tempat paling spesial yang pernah aku miliki. Tempat aku menemukan kasih sayang sejati, tempat aku pertama kali mendapatkan ilmu, tempat aku kembali, tempat aku berteduh, tempat teraman dari segala tempat, tempat aku pertama kali terbangun dari tidurku, tempat aku mendapatkan cinta yg tulus. Rumah adalah anugerah terindah yg diberikan Allah kepadaku karena di dlm nya selalu ada keluarga yg selalu mendukungku.

MESSILIYAH BOOKS said... Reply Comment

Nama : Anis Nur Laliyah
Akun twitter : @lailiyah_anis
Link share : https://mobile.twitter.com/lailiyah_anis/status/756968667502346241?p=v

Rumah.

Jika yang dimaksud adalah nyata, maka rumah adalah tempat untuk kembali. Kembali bersama orang-orang yang memberikan cinta dan kasih sayang yang abadi untuk kita, kembali ke sebuah tempat yang memberikan kita kenyamanan untuk berbagi, bukan hanya kebahagiaan, bahkan kesedihan yang tak bisa kita bagi di luar pun bisa dengan leluasa kita bagi di tempat ini.

Jika yang dimaksud adalah abstrak, maka rumah juga adalah tempat untuk kembali. Kembali kepada-Nya, kepada Dia yang tak pernah meminta bayaran atas kehidupan yang sudah Dia berikan untuk kita, kembali ke sebuah tempat yang akan memberikan balasan yg sepadan atas apa yang sudah kita lakukan di atas bumi-Nya.

Jadi, apapun yang dimaksud. Rumah adalah tempat kembali, sejauh apapun kita pergi, pasti akan kembali.

Silvy said... Reply Comment

Nama : SIlvy Rianingrum
Akun Twitter : @berryfledge
Link Share : https://twitter.com/berryfledge/status/757060081502396416
Jawaban : "Menurut kamu rumah itu seperti apa?" Untuk pertanyaan ini, aku punya dua versi hehe. Yang pertama dari makna denotasi๐Ÿ˜ Rumah secara denotasi menurut aku adalah tempat dimana kita bisa kembali, berlindung dan merasa nyaman. Rumah dimana bakalan selalu ada orang-orang yang kita cintai. Tempat dimana aku dibesarkan dan membangun kenangan yang tidak terlupakan. Untuk selalu kembali dan menetap di rumah adalah kebahagiaan tersendiri. Yang kedua dari makna konotasi. Pengertian rumah secara konotasi selalu diidentikkan dengan dua lengan yang selalu siap menyambut. Tapi menurutku, bisa diartikan sebagai tempat lain yang bisa membuat kita merasa diterima sebagai diri kita sendiri, bisa disayangi karena kita apa adanya dan bisa merasa bahagia karena hal-hal kecil, meskipun mereka yang melakukannya bukan keluarga atau orang-orang terdekat. Juga, merupakan orang-orang yang selalu mengitari, yang menghasilkan rasa nyaman dan rindu yang berkesinambungan. Bukan tempat untuk tidur dan bangun, untuk makan dan melakukan aktivitas-aktivitas sehari-hari. Mereka yang selalu menyambut dan menerima kehadiran kita, entah mereka hanya orang-orang yang tidak sengaja kita temui atau mereka yang kita harapkan untuk bertemu dan memiliki ketulusan dari setiap kebajikan yang mereka lakukan juga bisa dibilang sebagai rumah, karena pada dasarnya itu semua membuat kita merasa aman. Rumah bukan hanya tempat untuk kembali, menetap dan berlindung, tapi juga tempat yang bisa membuat kita merasa bebas, tidak terbelenggu oleh aturan-aturan yang mematikan hati dan keinginan. Rumah juga selalu dirindukan, seperti seseorang yang dengan tulus mendukung dan menyayangi, seperti Ibu. Disampingnya aja udah bikin berasa dirumah. Nah tambahan, rumah juga dimana kita bisa selalu pengen makan makanan yang ada disana! xD

Unknown said... Reply Comment

Nama : Deria Anggraini
Twitter : @derxreads
Link share : https://mobile.twitter.com/derxreads/status/757092138265882624?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C9682579293
Domisili : Jakarta Pusat

Jawaban :
Rumah itu dimana kehangatan keluarga terasa. Disaat hati atau jiwa kita kedinginan, rumah menjadi tempat yg tepat untuk menghangatkan jiwa karena di rumah lah tempat org2 yg kita sayangi berada.
Dan rumah itu dimana aku menyimpan semua kenangan2ku, baik kenangan pahit maupun manis. Dan merupakan saksi bisu yg mengetahui semua kekuranganku, tempatku menangis dalam diam.
Pokoknya rumah segalanya lah buat aku, karena aku bisa dibilang anak rumahan. Aku kan sekolah pariwisata, jadi suka study tour gitu, dan setiap study tour baru bbrp hari aja udah kangen rumah wkwk ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚

Annisa said... Reply Comment

Nama : Annisa Rizki Sakih
twitter : @annisakih
link share : https://twitter.com/Annisakih/status/757095968701579264

Setelah menikah, definisiku akan rumah bergeser. Tadinya rumah bagiku adalah kota dimana kedua orang tuaku tinggal, karena kami cukup sering berpindah kota mengikuti tugas ayah. Namun ternyata setelah menikah, baru kusadari kita bisa menciptakan rumah bagi diri kita sendiri. Sebuah tempat yang nyaman, memberikan ketenangan dan yang paling penting memberikan kebebasan agar kita dapat menjadi diri sendiri dan menjadi orang yang lebih baik dalam segala aspek kehidupan. Kehadiran orang-orang tercinta justru menjadi pelengkap kebahagiaan dari rumah itu sendiri, bukan sebaliknya.

Hitam Putih said... Reply Comment

Nama: Ana Bahtera
Akun: @anabahtera
Link share: https://twitter.com/anabahtera/status/757141371245301761
Rumah?
Rumahku istanaku!
Memang klise kedengarannya, tapi bagi ku sangat-sangat benar ungkapannya. Rumah adalah awal bagi kita untuk bisa menghadapi kehidupan, tahap awal dalam belajar bagaimana menghadapi dunia luar. Rumah tempat untuk mengadu akan kesedihan dan berbagi akan kebahagiaan. Rumah bukan seperti senja yang hanya sementara adanya, namun rumah bagai udara yang setia sampai akhir menutup mata.

Unknown said... Reply Comment

Nama: Retno Mauli
Twitter: @retnimauli08
Link:
https://twitter.com/retnomauli08/status/760061959043739649

Rumah adalah bangunan kokoh entah itu mewah atau sederhana yang berisi orang-orang istimewa dan kenangan yang slalu dirindukan. Dan rumah tempat kita kembali dari manapun kita pergi.

Blog contents © Book world 2010. Blogger Theme by Nymphont.